dihindari jika dapat mengelola SDM dengan baik agar karyawan dapat bertahan lama.
6 Memicu Stres Karyawan Stres karyawan dapat terjadi karena karyawan lama harus
beradaptasi dengan karyawan baru. Dampak yang paling buruk dari stres ini adalah memicu karyawan yang tinggal untuk
berkeinginan keluar dari perusahaan.
e. Indikator Turnover Intention Karyawan
Menurut Simamora 2004:626 empat indikator yang mempengaruhi Turnover Intention yaitu:
1 Adanya niat untuk keluar 2 Pencarian pekerjaan
3 Karyawan membandingkan pekerjaan 4 Pemikiran untuk keluar
2. Kepuasan Kerja
a. Pengertian Kepuasan Kerja
Hani Handoko 2002:193 menyatakan bahwa Kepuasan Kerja job satisfaction adalah keadaan emosional yang
menyenangkan atau tidak meyenangkan dengan mana karyawan memandang pekerjaan mereka. Menurut Robins 2003: 78
Kepuasan Kerja adalah sikap umum terhadap pekerjaan seseorang yang menunjukan perbedaan antara jumlah yang diterima pekerja
dan jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima. Selain
itu pengertian Kepuasan Kerja juga dikemukakan oleh Rivai dan Jauvani 2009 yang mendefinisikan kepuasan kerja sebagai
evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja.
Dari beberapa pengertian Kepuasan Kerja di atas dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah kondisi emosioal
karyawan yang mewakili perasaan mereka terhadap pekerjaannya. Perasaan tersebut menunjukan rasa senang tidak senang, puas
atau tidak puas terhadap apa yang mereka dapatkan saat bekerja.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Kepuasan Kerja dipengaruhi oleh banyak factor-faktor baik secara internal maupun eksternal karyawan. Faktor-faktor tersebut
sangat penting untuk diperhatikan oleh perusahaan demi meningkatkan Kepuasan Kerja karyawan. Hasibuan 2009: 203
menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi Kepuasan Kerja karyawan antara lain :
1 Balas jasa yang adil dan layak 2 Penempatan yang tepat sesuai keahlian
3 Berat ringannya pekerjaan 4 Suasana dan lingkungan pekerjaan
5 Peralatan yang menjangkau pelaksanaan pekerjaan 6 Sikap pimpinan dalam kepemimpinannya
7 Sifat pekerjaan monoton atau tidak
c. Teori Kepuasan Kerja
Teori kepuasan kerja mencoba menjelaskan bagaimana karyawan memperoleh kepuasan kerja dibandingkan karyawan
lain yang tidak puas dengan pekerjaan mereka. Rivai 2004: 475 menjelaskan teori kepuasan kerja meliputi :
1 Teori Ketidaksesuaian Discrepancy Theory Teori ini mengukur kepuasan kerja seseorang berdasarkan
selisih antara apa yang seharusnya didapatkan dengan kenyataan yang didapatkan seseorang. Pada saat kenyataan
telah melebihi apa yang seharusnya didapatkan maka kepuasan akan semakin meningkat, sehingga terdapat discrepancy yang
positif. 2 Teori Keadilan Equity Theory
Teori ini menjelaskan bahwa kepuasan seseorang tergantung pada ada atau tidak keadilan pada suatu situasi.
Situasi yang disebutkan disini adalah situasi dalam pekerjaan mereka. Teori keadilan memiliki komponen utama yaitu input,
hasil, keadilan dan ketidakadilan. Input adalah faktor bernilai bagi karyawan yang dianggap mendukung pekerjaannya
seperti pendidikan, pengalaman, kecakapan, jumlah tugas, peralatan
atau perlengkapan
yang digunakan
untuk melaksanakan pekerjaannya. Hasil adalah sesuatu yang
dianggap bernilai oleh seorang karyawan yang diperoleh dari
pekerjaanya seperti upah gaji, keuntungan sampingan, simbol, status, penghargaan dan kesempatan untuk berhasil aktualisasi
diri. Sedangkan selalu membandingkan dapat berupa seseorang di perusahaan yang sama, atau ditempat lain atau bisa pula
dengan dirinya di masa lalu. 3 Teori Dua Faktor Two Factor Theory
Teori ini merumuskan karakteristik pekerjaan menjadi dua kelompok yaitu satisfies dan dissatisfies. Satisfies adalah
factor-faktor yang dibutuhkan sebagai sumber kepuasan kerja yang terdiri dari pekerjaan yang menarik, penuh tantangan, ada
kesempatan untuk berprestasi, kesempatan memperoleh penghargaan, dan promosi. Jika faktor-faktor tersebut
terpenuhi akan menimbulkan kepuasan, namun jika tidak terpenuhi akan menimbulkan ketidakpuasan. Dissatisfies
adalah faktor-faktor yang menjadi sumber ketidakpuasan, yang terdiri dari gajiupah, pengawasan, hubungan antarpribadi,
kondisi kerja, dan status. Faktor ini diperlukan untuk memenuhi dorongan biologis serta kebutuhan dasar karyawan.
Jika tidak terpenuhi faktor ini akan membuat karyawan tidak puas. Namun, jika besarnya faktor ini memadai untuk
memenuhi kebutuhan tersebut, maka karyawan tidak akan kecewa meskipun belum terpuaskan.
d. Indikator Kepuasan Kerja