18
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Turnover Intention
a. Pengertian Turnover Intention
Harnoto 2002: 2 menyatakan bahwa Turnover Intention adalah kadar atau intensitas dari keinginan untuk keluar dari
perusahaan. Sedangkan menurut Lia Witasari 2009 Turnover Intention adalah keinginan atau niat untuk berhenti dari
pekerjaanya. Pengertian lain disampaikan oleh Bluedorn 2001 yang menyatakan bahwa Turnover Intention adalah kecenderungan
sikap atau
tingkat dimana
seorang karyawan
memiliki kemungkinan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan
diri secara suka rela dari pekerjaannya. Dari beberapa pengertian mengenai Turnover Intention di atas,
dapat disimpulkan bahwa Turnover Intention merupakan keinginan seorang karyawan untuk keluar atau mengundurkan diri dari
pekerjaan mereka. Turnover Intention merupakan hasil evaluasi individu tentang kelanjutan hubungan kerja mereka dengan
perusahaan yang belum diwujudkan dalam tindakan keluar dari perusaahan.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Turnover Intention
Menurut Utami dan Bonussyeani 2009 perpindahan kerja secara suka rela dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain :
1 Upaya yang lebih baik di tempat lain 2 Kondisi kerja yang lebih baik di organisasi lain
3 Masalah dengan kepemimpinan atau administrasi yang ada 4 Adanya organisasi lain yang lebih baik
Sedangkan perpindahan kerja sukarela yang tidak dapat dihindari desebabkan oleh faktor :
1 Pindah ke daerah lain mengikuti pasangan 2 Perubahan arah karir individu, harus tinggal di rumah untuk
menjaga pasangan atau anak, dan kehamilan.
c. Indikasi Terjadinya Turnover Intention
Menurut Harnoto 2002:2 Turnover Intention ditandai oleh berbagai hal yang menyangkut perilaku karyawan. Indikasi-
indikasi tersebut meliputi : 1 Absensi Karyawan yang Meningkat
Karyawan yang memiliki Turnover Intention biasanya cenderung meningkatkan absensinya, hal itu terjadi karena
dalam fase tersebut tingkat tanggungjawab karyawan sudah sangat berkurang dibandingkan sebelumnya.
2 Mulai Malas Bekerja Karyawan yang memiliki Turnover Intention akan lebih
malas bekerja karena orientasi karyawan ini adalah bekerja di tempat lain yang dipandang mampu memenuhi keinginan
karyawan tersebut.
3 Peningkatan terhadap Pelanggaran Tata Tertib Kerja Berbagai pelanggaran tata tertib dalam lingkungan kerja
sering dilakukan karyawan yang memiliki Turnover Intention. Karyawan lebih sering meninggalkan tempat kerja ketika jam
kerja berlangsung, maupun berbagai bentuk pelanggaran lainnya.
4 Peningkatan Protes terhadap Atasan Karyawan yang memiliki Turnover Intention, lebih sering
melakukan proses terhadap kebijakan-kebijakan perusahaan kepada atasan. Materi protes yang ditekankan biasanya
berhubungan dengan balas balas jasa atau aturan lain yang tidak sependapat dengan keinginan karyawan.
5 Perilaku Positif yang Sangat Berbeda dari Biasanya Biasanya hal ini berlaku untuk karyawan dengan karakteristik
positif. Karyawan ini mempunyai tanggung jawab yang tinggi terhadap tugas yang dibebankan, dan jika perilaku positif
karyawan ini meningkat jauh dan berbeda dari biasanya maka menunjukkan karyawan ini akan melakukan turnover.
d. Dampak Turnover Intention Karyawan