Penelitian yang Relevan Kerangka Pikir

29 \\ Gambar 2: Kerangka Pikir Penelitian D. Pengajuan Hipotesis Berdasarkan kajian teori, penelitian yang relevan, dan kerangka berpikir di atas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut. 1. Hipotesis Pertama H o : Tidak ada perbedaan yang signifikan kemampuan memahami teks ulasan antara siswa yang mendapat pembelajaran dengan strategi K-W-L Plus dan Tujuan • Meningkatkan motivasi dan minat memahami teks ulasan • Mencapai pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran Masalah • Siswa belum pernah mendapat pembelajaran memahami teks ulasan • Siswa kurang mampu memahami teks Solusi • Penggunaan strategi pembelajaran yang kreatif dan inovatif. • Penggunaan strategi K-W-L Plus dalam pembelajaran memahami teks ulasan Hasil yang diharapkan Strategi K-W-L Plus efektif digunakan dalam pembelajaran memahami teks ulasan 30 siswa yang mendapat pembelajaran tanpa strategi K-W-L Plus pada siswa kelas VIII SMP N 15 Yogyakarta. H a : Ada perbedaan yang signifikan kemampuan memahami teks ulasan antara siswa yang mendapat pembelajaran dengan strategi K-W-L Plus dan siswa yang mendapat pembelajaran tanpa strategi K-W-L Plus pada siswa kelas VIII SMP N 15 Yogyakarta. 2. Hipotesis Kedua H o : Strategi K-W-L Plus tidak efektif digunakan dalam pembelajaran memahami teks ulasan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Yogyakarta. H a : Strategi K-W-L Plus efektif digunakan dalam pembelajaran memahami teks ulasan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Yogyakarta. 31

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian yang berjudul “Keefektifan Strategi K-W-L Plus dalam Pembelajaran Memahami Teks Ulasan Pada Siswa Kelas VIII SMPN 15 Yogyakarta” ini menggunakan jenis penelitian quasi eksperimen. Penelitian diarahkan untuk mencari data-data kuantitatif melalui uji eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan metode yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment perlakuan tertentu Sugiyono, 2013: 6. Perlakuan dalam penelitian ini berupa strategi K-W-L Plus. Penelitian ini bercirikan adanya kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen merupakan kelas yang mendapat perlakuan khusus yaitu dengan penerapan strategi K-W-L Plus, sedangkan kelas kontrol merupakan kelas pembanding yang tidak mendapat perlakuan berupa strategi K-W-L Plus. Pembelajaran pada kelas kontrol dilaksanakan dengan pendekatan saintifik sesuai kurikulum 2013. Desain penelitian yang digunakan adalah pretest posttest control group design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Sugiyono, 2013: 76. Pretest digunakan untuk mengukur kemampuan awal siswa dalam memahami teks ulasan, sedangkan posttest digunakan untuk mengukur 32 kemampuan akhir siswa dalam memahami teks ulasan setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan strategi K-W-L Plus. Hasil penelitian disajikan dengan angka statistik melalui rancangan pretest dan posttest. Rancangan tersebut dapat digambarkan dalam tabel berikut. Tabel 3: Pretest-Posttest Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest E O1 X O2 K O3 - O4 Keterangan: E : kelompok eksperimen K : kelompok kontrol O1 : pretest kelompok eksperimen O2 : posttest kelompok eksperimen O3 : pretest kelompok kontrol O4 : posttest kelompok kontrol X : pembelajaran memahami teks ulasan dengan strategi K-W-L Plus

B. Variabel Penelitian

Arikunto 2010: 161 menyatakan variabel merupakan objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Menurut Sugiyono 2013: 38 variabel dalam penelitian adalah suatu objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik 33 kesimpulannya. Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. 1. Variabel Bebas Darmawan 2014: 109 menyatakan variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah strategi K-W-L Plus. 2. Variabel Terikat Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas Darmawan, 2014: 109. Dalam penelitian ini variabel terikat berupa kemampuan siswa dalam memahami teks ulasan setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan strategi K-W-L Plus. Variabel terikat dapat diketahui dari hasil siswa memahami teks ulasan.

C. Definisi Operasional Variabel

Berdasarkan variabel yang diteliti, maka dapat diberikan definisi operasional terhadap variabel-variabel penelitian, yaitu sebagai berikut. 1. Strategi K-W-L Plus adalah kombinasi strategi K-W-L dengan pemetaan mapping. Strategi K-W-L Plus dirancang dengan jelas untuk membantu siswa secara keseluruhan dalam pembelajaran sebelum membaca, pada waktu membaca, dan setelah membaca. 34 2. Memahami teks ulasan adalah kemampuan siswa dalam memahami dan menangkap makna yang terkandung dalam teks ulasan sehingga siswa dapat menilai, mengapresiasi, serta memperoleh pemahaman yang komprehensif.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah kumpulan objek yang menjadi fokus perhatian suatu kajian. Arikunto 2010: 173 menyatakan populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas VIII SMP Negeri 15 Yogyakarta. Kelas VIII terbagi dalam 10 kelas, yaitu kelas VIII A, VIII B, VIII C, VIII D, VIII E, VIII F, VIII G, VIII H, VIII I, dan VIII J.

2. Sampel Penelitian

Sampel merupakan sebagian dari keseluruhan individu yang menjadi objek penelitian. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Arikunto, 2010: 174. Teknik pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini yaitu teknik simple random sampling pengambilan sampel secara acak sederhana. Sugiyono 2013: 82 menyatakan pengambilan sampel dengan teknik ini dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Penggunaan teknik ini agar anggota populasi memperoleh hakpeluang yang sama untuk menjadi sampel penelitian. Pengambilan sampel secara acak ini dilakukan melalui undian. Kemudian akan didapatkan dua kelas sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan pengundian diperoleh kelas VIII

Dokumen yang terkait

The effectiveness of know want learn plus and jigsaw techniques in the teaching of expository reading texts to the eleventh grade students of sman 8 tangerang selatan in the 2014-2015 academic year

1 28 0

PENGARUH METODE KWL (KNOW - WANT TO KNOW, LEARNED) TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/ 2014.

3 8 24

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Melalui Strategi Know-Want To Know-Learned (KWL) Pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah Ngasem Tahun Pelajaran 2013/20

1 3 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Melalui Strategi Know-Want To Know-Learned (KWL) Pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah Ngasem Tahun Pelajaran 2013/20

0 0 13

PENERAPAN METODE MEMBACA KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED (K-W-L) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS EKSPOSISI: Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014.

1 15 37

KEEFEKTIFAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DAN BERPIKIR KRITIS SISWA DI SEKOLAH DASAR.

1 2 57

PENERAPAN STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED-AFFECT (KWLA) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA CERPEN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BANTUL.

0 0 18

KEEFEKTIFAN STRATEGI K-W-L-A (KNOW-WANT-LEARN-AFFECT) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPOSISI SISWAKELAS VII SMP NEGERI 1 TEMPEL.

0 3 185

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA PRANCIS SISWA KELAS XI SMA NEGERI 10 YOGYAKARTA DENGAN STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED-AFFECT (KWLA).

0 2 186

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK K-W-L PLUS (KNOW, WANT TO KNOW, LEARNED PLUS) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS VIII SMPN 3 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG JAWA TENGAH.

0 1 194