23
Tahap L What I Learned, apa yang telah saya pelajari mengharuskan siswa untuk menulis pengetahuan yang telah didapat setelah membaca teks. Guru
membimbing siswa dalam menentukan pertanyaan yang perlu dijawab. Kemudian siswa meringkas dan mendata informasi yang didapat dari hasil membaca teks
pada lembar kerja kolom L. Berikut merupakan contoh lembar kerja K-W-L dalam strategi K-W-L Plus.
Tabel 2: Contoh Lembar Kerja K-W-L
No K
What I Know, apa yang saya
ketahui W
What I Want to Know, apa yang
ingin saya ketahui L
What I Learned, apa yang telah saya
pelajari
1. 2.
3. 4.
5. ...
Lembar kerja digunakan sebagai dasar pemetaan pada tahap Plus. Pada tahap ini siswa membuat kategori dari apa yang telah dipelajari. Siswa
mengembangkan kategori informasi tersebut dalam bentuk petamapping. Siswa membuat pemetaan dengan menempatkan judul teks di tengah peta. Kemudian
membuat cabang-cabang untuk menuliskan kategori informasi yang disertai penjelasan.
Guru meminta siswa menampilkan dan menjelaskan mapping yang telah mereka buat. Langkah mengatur informasi ini berguna untuk mengekspresikan
pemahaman siswa mengenai teks. Setelah membuat pemetaan, siswa diarahkan
24
untuk menuliskan hal-hal yang telah dipelajari dalam bentuk ringkasan. Berikut ini merupakan contoh pemetaanmapping dalam strategi K-W-L Plus.
Gambar 1: Contoh Pemetaan Pada Strategi K-W-L Plus
6. Strategi K-W-L Plus dalam Pembelajaran Memahami Teks Ulasan
Strategi merupakan suatu rencana, cara, atau serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu Sanjaya via Suryaman,
2012: 58. Kemp via Sanjaya, 2008: 187 menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan
siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Pembelajaran memahami teks ulasan dilakukan melalui serangkaian
aktivitas membaca, sehingga penggunaan strategi dalam pembelajaran memahami
JUDUL TEKS
Kategori informasi .... yang dipilih siswa:
• Informasi penjelas • Informasi penjelas
• .......................... Kategori informasi pertama
yang dipilih siswa: • Informasi penjelas
• Informasi penjelas • ..........................
Kategori informasi ketiga yang dipilih siswa:
• Informasi penjelas • Informasi penjelas
• .......................... Kategori informasi kedua
yang dipilih siswa: • Informasi penjelas
• Informasi penjelas • ..........................
25
teks ulasan dapat dilakukan dengan strategi membaca. Salah satu strategi dalam pembelajaran membaca yaitu strategi Know, What to Know, Learned Plus K-W-L
Plus. Adapun langkah-langkah strategi K-W-L Plus dalam pembelajaran
memahami teks ulasan sebagai berikut. 1 Pembelajaran dimulai dengan siswa menerima informasi dari guru tentang
pembelajaran memahami teks ulasan yang akan dilaksanakan. 2 Guru memberi penjelasan mengenai kompetensi, materi teks ulasan, tujuan,
dan langkah pembelajaran memahami teks ulasan dengan strategi K-W-L Plus. 3 Siswa mengamati judul, gambar, dan keterangan mengenai sebuah teks ulasan.
4 Guru mengajak siswa bercurah pendapat mengenai tema, judul, topik, dan gambar teks ulasan yang akan dibaca dan menuliskan pada lembar kerja K-W-
L Plus yaitu pada kolom K. 5 Siswa membuat pertanyaan tentang apa yang ingin diketahui mengenai topik
teks ulasan dan menuliskan pada kolom W. 6 Siswa diberi tugas membaca teks ulasan. Ketika membaca, siswa dapat
menambah daftar pertanyaan jika diperlukan. 7 Setelah selesai membaca, siswa meneliti pertanyaan yang telah terjawab dan
menuliskan informasi yang telah dipelajari dari hasil membaca teks ulasan pada kolom L.
8 Siswa berdiskusi untuk membuat kategori informasi beserta informasi penjelas berdasarkan hal-hal yang telah diketahui dan dipelajari dari teks.
26
9 Siswa membuat pemetaanmapping dengan meletakkan judul teks sebagai pusatnya dan kategori informasi beserta informasi penjelas sebagai cabangnya.
10 Siswa menuliskan hal-hal yang telah dipelajari dalam bentuk ringkasan. 11 Siswa mempresentasikan hasil kerja yang telah dibuat.
12 Guru melakukan evaluasi pembelajaran dan memberikan penguatan tentang materi teks ulasan.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah “Keefektifan Strategi K-W-L Know, Want to Know, and Learned Plus dalam pembelajaran membaca
pemahaman siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta”, yang disusun oleh Eka Supriyanto 2013. Penelitian tersebut menyimpulkan terdapat perbedaan
kemampuan membaca pemahaman antara kelompok yang diberi perlakuan strategi K-W-L Know, Want to Know, and Learned Plus dengan kelompok yang
tidak diberikan strategi K-W-L Know, Want to Know, and Learned Plus. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata pada kelompok kontrol dan eksperimen. Skor rata-
rata pretest dan posttest keterampilan membaca pemahaman pada kelompok eksperimen mengalami kenaikan sebesar 2,7, sedangkan kelompok kontrol hanya
mengalami kenaikan sebesar 1,47. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Ngalim Mustakim 2014 dengan
judul “Keefektifan Penggunaan Teknik K-W-L Plus dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas VIII SMPN 3 Tengaran Kabupaten
27
Semarang Jawa Tengah”. Berdasarkan penelitian tersebut, terjadi perbedaan hasil yang signifikan dalam
pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan
teknik K-W-L Plus dan tanpa menggunakan teknik K-W-L Plus. Teknik K-W-L Plus lebih efektif digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman karena
siswa terlibat secara langsung sehingga memudahkan siswa dalam memahami teks.
Kedua penelitian tersebut relevan dengan penelitian ini karena beberapa alasan. Pertama, sama-sama membahas mengenai strategi K-W-L Plus dengan
jenis penelitian quasi eksperimen. Kedua, sama-sama menggunakan dua sampel, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Perbedaannya dengan
penelitian ini, dalam penelitian Eka Supriyanto dan Ngalim Mustakim strategi digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman, sedangkan penelitian ini
digunakan dalam pembelajaran memahami teks ulasan.
C. Kerangka Pikir
Pembelajaran memahami teks ulasan bagi siswa SMP merupakan sesuatu yang baru. Pembelajaran memahami teks ulasan dilaksanakan melalui serangkaian
kegiatan membaca. Pembelajaran membaca pada jenjang Sekolah Menengah Pertama SMP bukan lagi kegiatan membaca dasar, melainkan kegiatan
membaca lanjutan. Oleh sebab itu, pemahaman difokuskan pada pemahaman secara komprehensif.