27
Semarang Jawa Tengah”. Berdasarkan penelitian tersebut, terjadi perbedaan hasil yang signifikan dalam
pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan
teknik K-W-L Plus dan tanpa menggunakan teknik K-W-L Plus. Teknik K-W-L Plus lebih efektif digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman karena
siswa terlibat secara langsung sehingga memudahkan siswa dalam memahami teks.
Kedua penelitian tersebut relevan dengan penelitian ini karena beberapa alasan. Pertama, sama-sama membahas mengenai strategi K-W-L Plus dengan
jenis penelitian quasi eksperimen. Kedua, sama-sama menggunakan dua sampel, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Perbedaannya dengan
penelitian ini, dalam penelitian Eka Supriyanto dan Ngalim Mustakim strategi digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman, sedangkan penelitian ini
digunakan dalam pembelajaran memahami teks ulasan.
C. Kerangka Pikir
Pembelajaran memahami teks ulasan bagi siswa SMP merupakan sesuatu yang baru. Pembelajaran memahami teks ulasan dilaksanakan melalui serangkaian
kegiatan membaca. Pembelajaran membaca pada jenjang Sekolah Menengah Pertama SMP bukan lagi kegiatan membaca dasar, melainkan kegiatan
membaca lanjutan. Oleh sebab itu, pemahaman difokuskan pada pemahaman secara komprehensif.
28
Selama ini terdapat kebiasaan buruk yang dilakukan siswa selama membaca sehingga menimbulkan beberapa masalah ketika memahami sebuah
teks. Salah satunya sering terjadi kesalahan ketika memahami maksud yang terkandung dalam teks. Akibatnya, tujuan dari membaca tidak dapat tercapai.
Oleh karena itu, dibutuhkan strategi yang tepat dalam pembelajaran memahami
teks ulasan agar dapat menarik minat siswa.
Salah satu strategi yang dapat diujicobakan dalam pembelajaran memahami teks ulasan yaitu strategi K-W-L Plus. Strategi K-W-L Plus merupakan
salah satu strategi yang kreatif dan inovatif, karena strategi tersebut merupakan kombinasi dari strategi K-W-L dengan pemetaan. Strategi K-W-L Plus tidak hanya
mampu menghidupkan latar belakang pengetahuan siswa mengenai teks dan mampu memotivasi siswa, tetapi juga dapat membantu siswa dalam
mengorganisir pengetahuan baru untuk mensintesiskan pemahaman mereka
melalui tahap Plus yaitu pemetaan mapping.
Keempat tahapan dalam strategi ini menunjukkan bahwa membaca bukanlah kegiatan yang sulit dan membosankan, melainkan kegiatan yang sangat
menyenangkan. Akhirnya, strategi K-W-L Plus diharapkan efektif digunakan dalam pembelajaran memahami teks ulasan khususnya pada siswa kelas VIII di
SMP N 15 Yogyakarta. Berikut gambaran secara singkat kerangka pikir dalam
penelitian ini:
29
\\
Gambar 2: Kerangka Pikir Penelitian D.
Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan kajian teori, penelitian yang relevan, dan kerangka berpikir di
atas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut.
1. Hipotesis Pertama H
o
: Tidak ada perbedaan yang signifikan kemampuan memahami teks ulasan antara siswa yang mendapat pembelajaran dengan strategi K-W-L Plus dan
Tujuan
• Meningkatkan motivasi dan minat memahami teks ulasan
• Mencapai pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran
Masalah
• Siswa belum pernah mendapat pembelajaran memahami teks
ulasan • Siswa kurang mampu
memahami teks
Solusi
• Penggunaan strategi pembelajaran yang kreatif
dan inovatif. • Penggunaan strategi K-W-L
Plus dalam pembelajaran memahami teks ulasan
Hasil yang diharapkan
Strategi K-W-L Plus
efektif digunakan dalam pembelajaran memahami
teks ulasan