SMC Smooth Muscle Cells Enzym oksidatif
Gambar 2.3 Hubungan antara stres oksidatif dan atherosclerosis. Sumber utama bahan oksidatif dan Reactiv Oxygen Species pada aterosklerosis
pembuluh darah adalah makrofag dan Smooth Muscle Cell. Keberadaan ROS akan menginduksi disfungsi endotel. Stres
oksidatif yang utama menimbulkan oksidatif modifikasi dari LDL oxd- LDL dan kelanjutan lesi aterosklerosis.vogiatzi, 2009
2.2.6. Aterosklerosis
Penyebab pasti aterosklerosis sampai saat ini belum diketahui, namun ada beberapa faktor yang menjadi penyebab, misalnya: sindroma metabolik pada
penderita diabetes melitus, penyakit infeksi Chlamydia Pneumoniae, virus herpes, Helicobacter pylori, pembentukan radikal bebas oleh asap rokok,
peninggian kadar lipid pada orang yang gemuk Džumhur, et al.. 2009.
Stres oksidatif
Kerusakan endotel
Lesi atherolerotic
Fatty streak
Sel busa
ROS Oxd - LDL
Universitas Sumatera Utara
Pembentukan aterosklerosis merupakan hasil dari keadaan dislipidemi dan inflamasi sistemik, bersamaan dengan kekuatan dan interaksi metabolisme antara
diet dan penyakit jiao-Wu , 2011, perkembangan aterosklerosis merupakan suatu proses multi faktorial yang kompleks dalam hal ini termasuk juga
lingkungan dan interaksi genetik Kalsait, 2011. Aterosklerosis selalu dihubungkan dengan penyakit jantung, keadaan ini dapat terjadi karena sebagian
besar dari kasus CVD Cardio Vascular Desease berhubungan dengan aterosklerosis dan paling sering menyebabkan kematian Shashkin, 2005
umumnya ditandai dengan adanya disfungsi endotel, inflamasi kronik, dislipidemia, dan akumulasi lipid didalam dinding arteri Chait, 2009; Dillard,
2010. Semua bentuk penyakit kardiovaskuler yang disebabkan oleh aterosklerosis 2 – 8 kali lipat lebih besar pada individu penderita diabetes
dibanding dengan individu tanpa diabetes Wu Huan, 2007. Selain SR pembentukan dan progresifitas dari aterosklerosis juga di
perantarai oleh TLR Toll Like Receptor ,TLR merupakan respon innate immuniti, yang diatur olah karena diproduksinya chemokines atau cytokines, hal
ini penting untuk membedakan tipe dari inflamasi yang terjadi, apakah inflamasi karena bakteri, virus, parasit, akut ataupun kronik Džumhur, et al.. 2009. Pada
aterosklerosis TLR yang berperan adalah TLR 4 dan TLR 2. Hal ini sudah dicobakan pada mencit hiperkolesterol LDL
--
Toll Like Receptor diduga merupakan reseptor penting. Ada sembilan jenis TLR. TLR ini terutama mengenal sejumlah besar patogen yang berhubungan
dengan PAMP Pathogen Associated Molecular Patterns yang ditemukan dengan defisiensi total TLR2 maka
pada mencit tersebut hanya memiliki lesi yang minimal Curtiss Tobias, 2009.
Universitas Sumatera Utara
pada komponen patogen virus, bakteri, jamur maupun protozoa Baratawidjaja, 2010. TLR terutama ditemukan pada makrofag, SD Sel Dendritik, neutrofilik,
eosinofil, sel epitel, keratinosit. Makrofag dapat diaktifasi oleh TLR untuk mengeluarkan zat–zat yang berperan dalam respon immun.
Klasifikasi lesi aterosklerotik yang berkelanjutan secara karakteristik morfologi dibagi menjadi tiga tipe, gambaran tipe I dan tipe II hanya ada sedikit
tumpukan lemak di lapisan intima dinding arteri. Pada yang tipe III dijumpai lesi yang sama dengan tipe II yangsudah berlanjut. Lesi tipe II biasa disebut dengan
fatty streak. Tipe I dan tipe II umumnya dijumpai pada masa kanak–kanak Wagner Wissler, 1994.
Tahap awal pembentukan aterosklerosis dimulai dengan proses penggundulan endotel pembuluh darah dan sebagai konsekuensinya adalah
kehilangan fungsi normal dari endotel yaitu: mengontrol tonus pembuluh darah, antikoagulan yang merupakan ciri khas pada lapisan intima, dan juga berfungsi
sebagai pertahanan terhadap mediator inflamasi. Tahap selanjutnya adalah pembentukan plak aterosklerosis oleh karena akumulasi lipid dalam SMC
Smooth Muscle Cells dan makrofag, yang ditutupi oleh tudung fibrinogen. Tahap akhir adalah terlepasnya plak aterosklerosis dengan akibat stenosis atau
obstruksi Džumhur, et al., 2009. Disfungsi endotel inilah sebagai dasar tahap inisiasi keprogresifan dari suatu lesi aterosklerosis Vanhoutte, 1997; Yekeler, et
al.. 2007. Bersamaan dengan hilangnya fungsi normal lapisan endotel akan
meningkatkan sifat adesif dari endotel, hal ini terjadi karena diekspresikannya molekul adesif, yaitu : VCAM-1 yang menyebabkan peningkatan adesif monosit
Universitas Sumatera Utara
Džumhur, et al., 2009, dalam waktu yang sama penetrasi oxd-LDL pada subendotel sangat penting dalam proses progresifitas dari aterosklerosis, karena
oxd-LDL memilik fungsi kemotaktik yang kuat terhadap monosit, Oxd-LDL akan menstimulasi lapisan endotel untuk mengeluarkan kemokin MPC-1 dan
cytokines M-CSF yang terutama menyebabkan akumulasi monosit dan berubah menjadi makrofag. Oxd-LDL juga menyababkan NO terinhibisi sehingga terjadi
vasodilatasi pembuluh darah.
2.2.7. Radikal bebas free radicals 2.2.7.1. Definisi