sepanjang lumen pembuluh darah dan akan melekat pada dinding sel. Peninggian jumlah leukosit yang datang dan perlekatannya pada dinding sel
akan menyebabkan remodelling dinding sel tersebut, dan macrophage derived monocyt akan mulai menangkap dan menimbun LDL dan oxd-LDL yang akan
berubah menjadi sel busa. 3. Hiperkolesterol dan stres oksidatif
Stres oksidatif terjadi karena adanya ketidak seimbangan antara enzym pro dan enzym yang antioksidan, menyebabkan produksi radikal bebas yang
berlebihan, seperti: superoxide, hydroxyl radical dan lipid radical, yang akan merusak komponen seluler. Hiperkolesterol juga meningkatkan aktifitas
produksi tiga bagian besar enzym oksidan: NADPH oxidase NOX , Xanthin oxidase dan Myeloperoxidase. Bila NOX teraktifitasi akan mentransfer
elektron ke molekul O
2
membentuk H
2
O
2
Dalam kondisi patologi pada keadaan hiperkolesterol sistem antioksidan tidak sanggup menghalangi pemakaian dan produksi ROS. Keadaan
hiperkolesterol ini juga menyebabkan reaksi antara radikal oksigen atau oksidasi enzymatik dan lipoprotein terutama fosfolipid merupakan faktor utama dalam
menghasilkan radikal lipid oxd- LDL yang akan memicu proses inflamasi dan oksidatif stres. Stapleton, et al.. 2010
.
2.2.3. Low Density Lipoprotein LDL
Lipoprotein berfungsi mentranspor lemak hidrofobik di dalam darah. Lipoprotein utama yang beredar di dalam darah adalah kilomikron, VLDL Very
Low Density Lipoprotein, LDL Low Density Lipoprotein dan HDL High
Universitas Sumatera Utara
Density Lipoprotein. LDL merupakan hasil degradasi dari VLDL dalam jaringan adiposa, LDL ini akan beredar di dalam peredaran darah sebagai lipoprotein
utama yang membawa kolesterol Ngili, 2009.
Gambar 2.1 Kesimpulan metabolisme lipoprotein Prentice Hall, 2002
LDL yang membawa kolesterol dari jaringan akan terikat secara spesifik pada reseptor LDL LDLR, kompleks LDL - reseptor ini akan didegradasi
menjadi asam amino dan kolesteril ester dihidrolisis menjadi kolesterol bebas dan asam lemak. Reseptor LDL baru disintesa kembali pada membran retikulum
endoplasma dan kembali ke membran plasma. Kolesterol dalam jumlah kecil dimasukkan ke dalam membran retikulum endoplasma atau disimpan setelah
diesterifikasi menjadi kolesteril ester di dalam sitosol. Penyimpanan ini terjadi jika pasokan kolesterol melebihi pemakaiannya dalam membran, mayoritas
kolesterol bebas berada dalam membran plasma. Protein reseptor LDL merupakan
Universitas Sumatera Utara
glikoprotein membran integral terdiri atas 839 residu yang terlipat menjadi lima domain, domain 1 mengikat ligan yang memperantai interaksi dengan
apolipoprotein B atau E, domain 2 memiliki derajat homolog dengan faktor pertumbuhan epidermal EGF, domain 3 mengandung rantai karbihidrat yang
fungsinya belum diketahui, domain 4 menempelkan reseptor ke dalam membran, domain 5 menargetkan reseptor LDL kedalam lubang berlapis pada membran
plasma coated pits. Peningkatan LDL disirkulasi adalah gambaran yang utama pada penderita
hiperkolesterol dan ini merupakan faktor resiko terbesar untuk berkembangnya penyakit jantung koroner Chancharme, et al., 2002.
2.2.4. Berat badan
Berat badan merupakan ukuran antropometri yang paling penting dan sangat sensitif untuk menggambarkan perubahan dalam waktu singkat karena adanya
perubahan konsumsi makanan, penurunan nafsu makan, ataupun terserangnya penyakit infeksi Arliek, et al.,--. Dalam keadaan normal, dimana keadaan
kesehatan baik serta keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan zat gizi terjamin, maka berat badan berkembang mengikuti perkembangan umum. Ada
dua kondisi yang berhubungan dengan berat badan, pertama berat badan rendah
under weight dan kedua kelebihan berat badan over weight biasa disebut juga
dengan obesitas. Obesitas merupakan kelainan metabolisme yang paling sering diderita manusia. Penyebab pasti obesitas tidak diketahui tapi ada beberapa
keadaan yang akan memicu kenaikan berat badan. Pada dasarnya hal utama yang menyebabkan obesitas adalah adalah ketidak seimbangan kalori yang dikonsumsi
Universitas Sumatera Utara
dengan yang digunakan. Ada dua masalah yang dianggap sebagai penyebabnya, pertama asupan kaya lemak, gula, dan garam tetapi kurang vitamin, mineral dan
mikronutrien yang lain, kedua aktifitas fisik yang kurang karena perubahan gaya hidup Pangkahila, 2011. Ada juga obesitas yang disebabkan karena penyakit,
misalnya gangguan hormon. Salah satu pemicu obesitas adalah kondisi hiperkolesterol. Kolesterol yang berlebihan akan disimpan di dalam sel-sel
adiposa, sehingga menyebabkan ukuran sel adiposa membesar Krause Hartman, 1984. Untuk mengatasi kegemukan harus dicari dan diobati faktor
penyebabnya, selain itu perlu dilakukan:1. Kurangi asupan energi dari makanan berlemak dan gula. 2. Perbanyak asupan sayur dan buah. 3. Lakukan olah raga
teratur, dan 4. Bila perlu gunakan obat untuk menekan nafsu makan atau mengeluarkan lemak. Pangkahila, 2011.
2.2.5. Sel busa foam cells