Gambar 2.4. sumber radikal bebas Fang, 2002
2.2.7.3. Mekanisme Pathophysiologi
Dengan adanya oksidatif radikal bebas dipercaya dapat menginduksi disfungsi endotel dan merupakan tahap inisiasi pembentukan aterogenesis.
Oksidatif stres terutama mengoksidasi LDL oxd–LDL. Hiperkolesterol dapat menstimulasi produksi radikal anion superaktif O
2 -
dari otot polos pembuluh darah, keadaan ini yang menyebabkan peningkatan kadar oxd–LDL vogiatzi, et
al., 2009. Terjadinya stres oksidatif karena adanya ketidak seimbangan antara pembentukan radikal bebas dan pembentukan antioksidan, misalnya terjadi
peninggian radikal bebas atau penurunan proteksi anti oksidan terhadap sel akan menyebabkan terjadinya kondisi oksidasi pada lingkungan sel Kunwar
Priyadarsini, 2011.
Universitas Sumatera Utara
2.2.7.4. Jenis-jenis radikal bebas
Beberapa jenis radikal bebas yang sudah diketahui antara lain: 1. ROS Reactive Oxygen Spesies, termasuk diantaranya: superoxide O
2
- ,
Hydroxyl radical OH, Hydrogen peroxide H
2
O
2
, Peroxyl radicals ROO, Organic hydroperoxide ROOH, Singlet oxigen O
2
, Ozone O
3
2. RNS Reactive Nitrogen Spesies, termasuk diantaranya: Nitric oxides NO, Peroksinitrit ONOO, Peroxynitrous acid ONOOH, Nitrogen dioxide
NO .
2
Devasagayam, et. al. 2004.
Gambar 2.5. Stres oksidatif menginduksi beberapa jenis penyakit pada manusia.huy, He, 2008
STRES OKSIDATIF
PARU-PARU - asma
- Bronkitis kronik
GINJAL - Glomerulus
nephritis - Gagal ginjal
kronik BAYI
- Preeclampsi - Berat badan
rendah
MATA - Katarak
- Penyakit retina
JANTUNG -ArteriosKlerosis
- HIpertensi. Iskemia
Cardiomyopathy
- Gagal jantung
MULTI ORGAN - Kanker
- Penuaan, inflamasi
- Infeksi - Diabetes
OTAK - Alzaimer’s
- Parkinson’s - Memori
menurun
-
Depresi, stroke SENDI
- Artritis - Reumatik
Universitas Sumatera Utara
2.2.8. Antioksidan 2.2.8.1. Definisi
Antioksidan adalah zat yang dapat menetralkan radikal bebas atau efek dari kerja radikal bebas. Secara alamiah tiap–tiap sel diberi mekanisme proteksi yang
adekuat terhadap resiko apa saja yang berbahaya dari radikal bebas Devasagayam, et al., 2004.
2.2.8.2. Klasifikasi antioksidan
Antioksidan terbagi dalam dua kelompok. Huy, et al., 2008 yaitu : 1. Antioksidan enzymatik
Sebagian besar golongan antioksidan enzymatik bekerja secara langsung menetralkan ROS dan RNS seperti : enzym superoxide dismutation SOD,
Catalase CAT, Glutathion Peroxidase GPx, Glutation reductase GRx. Sebagai garis pertahanan yang pertama terhadap serangan radikal bebas adalah
enzym SOD. Anion radical O
2 -
dikatalisi oleh SOD menjadi Hydrogen Peroxide H
2
O
2
. Kemudian H
2
O
2
2. Antioksidan non enzimatik, terbagi dua yaitu: dirubah menjadi air oleh kerja enzym
Catalase atau Glutathion peroxidase.
a. Metabolic antioxidants, disebut juga antioksidan endogen karena dapat dihasilkan sendiri oleh tubuh sebagai hasil dari metabolisme di dalam tubuh,
misalnya: Lipoid acid, Glutation, L–arginine, Coenzym Q10, Melatonin, Asam urat, Billirubin, Metal–Chelating protein, transferin.
b. Nutrien antioksidants, termasuk antioksidan eksogen, hal ini disebabkan karena antioksidan ini tidak bisa diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari
Universitas Sumatera Utara
makanan atau suplemen, contohnya: vitamin E, vitamin C, karotenoid, Trace element Selenium, Manganese, Zinc, Flavonoids, Omega 3, Omega 6, dan
asam lemak.
2.2.8.3. Mekanisme kerja antioksidan