Serat yang terkandung dalam makanan diklasifikasikan menjadi dua bagian, bagian pertama adalah yang tidak larut dalam air, misalnya: beberapa
hemiselulosa, lignin dan selulose. Bagian yang kedua adalah yang larut dalam air, contoh bagian ini adalah: sebagian hemiselulose dan pektin. Samarghandian, et
al., 2011 Diet serat terutama bagian yang tidak larut dalam air akan merangsang aktifitas pada usus, meningkatkan gerakan peristaltik usus, menyebabkan
makanan tidak terlalu lama di usus, meningkatkan volume dan berat kotoran. Jamur tiram putih juga mengandung serat sebanyak 7,4-24,6, serat ini sangat
baik untuk fungsi pencernaan Ardiansyah, 2006. Pada penelitian ini residu dari ekstraksi etanol jamur tiram tetap digunakan untuk melihat apakah residu ini juga
dapat menurunkan kadar kolesterol. Dengan melihat latar belakang maka peneliti tertarik untuk meneliti efek
dari jamur tiram putih terhadap penurunan kadar kolesterol, dan bagaimana jamur tiram putih dapat mencegah terbentuknya aterosklerosis, sehingga komplikasi
aterosklerosis dapat dihindari. Karena itulah perlu diteliti apakah mengkonsumsi jamur tiram putih dapat mencegah manusia dari pembentukan aterosklerosis
dengan cara menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi aktifitas radikal bebas.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Dengan memperhatikan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai
berikut, group preventif seberapa besar pengaruh jamur tiram putih mencegah kenaikan kadar kolesterol sehingga dapat mencegah pembentukan aterosklerosis
pada tikus jantan galur wistar yang diberi pakan tinggi kolesterol. Group kuratif,
Universitas Sumatera Utara
seberapa besar pengaruh jamur tiram putih menurunkan kadar kolesterol sehingga dapat mencegah pembentukan aterosklerosis pada tikus jantan galur wistar yang
diberi pakan tinggi kolesterol.
1.3. HIPOTESIS
Dari rumusan masalah maka diperoleh hipotesis penelitian sebagai berikut: 1. Kelompok preventif
• Hipotesis nol Ho : tidak ada pengaruh jamur tiram putih untuk pencegahan penaikan kadar kolesterol dan pencegahan aterosklerosis pada
tikus jantan galur wistar yang diberi pakan tinggi kolesterol • Hipotesis alternatif Ha : ada pengaruh jamur tiram putih untuk
pencegahan penaikan kadar kolesterol dan pencegahan aterosklerosis pada tikus jantan galur wistar yang diberi pakan tinggi kolesterol
2. Kelompok kuratif • Hipotesis nol Ho : tidak ada pengaruh jamur tiram putih menurunkan
kadar kolesterol dan pencegahan aterosklerosis pada tikus jantan galur wistar yang diberi pakan tinggi kolesterol
• Hipotesis alternatif Ha : ada pengaruh jamur tiram putih menurunkan kadar kolesterol dan pencegahan aterosklerosis pada tikus jantan galur
wistar yang diberi pakan tinggi kolesterol
Universitas Sumatera Utara
1.4. TUJUAN PENELITIAN
1.4.1.Kelompok preventif 1.4,1.1. Tujuan umum
Untuk membuktikan bahwa jamur tiram putih dapat digunakan sebagai pencegahan pembentukan aterosklerosis.
1.4.1.2. Tujuan khusus 1. Untuk membuktikan jamur tiram putih dapat mencegah penaikan kadar
kolesterol, LDL plasma, berat badan. 2. Untuk membuktikan dengan menurunnya kadar kolesterol dan LDL,
pembentukan sel busa dan pembentukan aterosklerosis pada aorta dapat dicegah.
1.4.2. Kelompok kuratif 1.4.2.1. Tujuan umum
Untuk membuktikan bahwa jamur tiram putih dapat digunakan sebagai pencegahan pembentukan aterosklerosis.
1.4.1.2. Tujuan khusus 3. Untuk membuktikan jamur tiram putih dapat menurunkan kadar kolesterol,
LDL plasma, berat badan. 4. Untuk membuktikan dengan menurunnya kadar kolesterol dan LDL,
pembentukan sel busa dan pembentukan aterosklerosis pada aorta dapat dikurangi.
Universitas Sumatera Utara
1.5. MANFAAT PENELITIAN