3.9. KERANGKA OPERASIONAL 3.9.1. Group preventif
T I
K U
S P1
P2 Diberi pakan biasa
Diberi pakan tinggi kolesterol
Diberi pakan tinggi kolesterol bersamaan
dengan
EEJT
Diberi pakan tinggi kolesterol bersamaan
dengan
residu EEJT
Kadar kolesterol, LDL ,BBdiperiksa setiap
minggu
Histopatologi: jumlah sel busa dan penebalan
lapisan intima P3
P0
Universitas Sumatera Utara
3.9.2. Group kuratif
K3
K4 K1
diberi EEJT, pakan tinggi
kolesterol dihentikan
diberi residu EEJT pakan tinggi
kolesterol dihentikan diberi Statin
kontrol positif
T I
K U
S K2
pakan tinggi kolesterol dihentikan kontrol
negatif
Kadar kolesterol, LDL,BB diperiksa
setiap minggu
Histopatologi: jumlah sel busa dan penebalan
lapisan intima
Universitas Sumatera Utara
3.10. IDENTIFIKASI VARIABEL
Pada penelitia ini variabel dibagi dua yaitu variabel bebas dan variabel terikat, yang menjadi variabel bebas adalah lama waktu pemberian jamur tiram,.
Sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah kadar kolesterol, LDL, berat badan, pembentukan sel busa dan penebalan lapisan intima aorta.
3.10.1. Jamur tiram
Jamur tiram yang digunakan pada penelitian ini adalah jamur tiram yang dibeli dari perkebunan jamur tiram di daerah Tanjung Anom.
3.10.2. Pakan tinggi kolesterol
Pakan tinggi kolesterol yang digunakan adalah kuning telur puyuh sebanyak 1 dari berat badan, ditambah pakan tinggi kolesterol pelet CP 511
sebanyak 20 gram per ekor sehari sekali. Kuning telur burung puyuh diberi dengan menggunakan sonde. Setelah 10 minggu ternyata kadar kolesterol tidak
terlalu meningkat, sehingga pakan tinggi kolesterol ditambah dengan lemak kambing, minyak jelantah, kuning telir puyuh diganti dengan kuning telur bebek.
3.10.3. Obat golongan statin
Obat golongan statin yang digunakan dalam penelitian ini adalah Simvastatin dalam bentuk tablet.
Universitas Sumatera Utara
3.10.4. Kadar kolesterol total dan LDL
Kadar kolesterol total dan LDL diperiksa setiap minggu, darah diambil dari ekor tikus yang dipotong sedikit, darah diambil sebanyak 0,5 ml dan dimasukkan
ke dalam tabung micro centrifugace, pemeriksaan kolesterol dan LDL dilakukan
di Laboratorium terpadu Fakultas Kedokteran USU.
3.10.5. Sel busa
Pembentukan sel busa pada penelitian ini adalah pembentukan sel busa pada pembuluh darah aorta yaitu pada bagian lapisan intima. Dengan pewarnaan HE sel
busa ditandai dengan sel yang besar dengan inti sel berwarna biru, tepi kosong
karena lemak luruh selama proses pewarnaan. Identifikasi sel busa dilakukan oleh
dokter spesialis patologi anatomi di lboratorium patologi anatomi fakultas
kedokteran Universitas Sumatera Utara.
3.10.6. Penebalan lapisan intima
Penebalan yang dilihat pada penelitian ini adalah pada pembuluh darah aorta, dengan mengukur ketebalan lapisan intima. Aorta yang diambil adalah
bagian yang menurun aorta descenden.Pengukuran ketebalan lapisan intima dihitung mulai lapisan elastika dalam menuju lumen aorta.
3.11. DEFENISI OPERASIONAL 3.11.1.Jamur tiram putih