penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Lakshmana Radha, 2012 : Alam et-al, 2011 : bobek, 1996.
Perbandingan yang signifikan terlihat pada P1 dengan rerata luas AUC LDL 1190 ± 27,6 dengan P3 rerata luas AUC LDL 738,8 ± 20,7 angka signifikan
0,05, pada perbandingan ini terlihat luas AUC LDL P1 lebih luas bila dibandingkan dengan luas AUC LDL kelompok yang diberi residu EEJT , hal ini
menunjukkan bahwa residu juga berperan dalam menurunkan kadar LDL. Residu EEJT merupakan serat dari jamur tiram, serat ini berfungsi menghalangi absorbsi
kolesterol yang berasal dari usus, akibatnya kolesterol sedikit berada di aliran darah, selain itu dalam residu terkandung anti oksidan golongan flavonoida yang
berfungsi sebagai scafenger receptor SR terhadap radikal bebas, sehingga radikal bebas akan terikat pada SR, dengan terikatnya radikal bebas ke SR maka
pembentukan oxd-LDL akan menurun. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Alam, et-al 2011; Bobek, 1996; Samarghandian, et al., 2011.
Perbedaan yang tidak signifikan terlihat pada P2 rerata luas AUC LDL 727 ± 20,7 bila dibandingkan dengan P3 rerata luas AUC LDL 738,8 ± 20,7, angka
signifikan 0,05, artinya tidak ada perbedaan efektifitas antara EEJT dengan residu EEJT dalam menurunkan kadar LDL.
4.2.1.3. Berat badan
Dari analisis Post-Hoc dapat dilihat bahwa pada P0 rerata luas AUC berat badan 4649,5 ± 71 bila dibandingkan dengan P1 rerata luas AUC berat badan
5184,5 ± 184,9 angka signifikan 0,05 terlihat perbedaan yang signifikan, hal
Universitas Sumatera Utara
ini menunjukkan bahwa luas AUC berat badan untuk P1 lebih luas dibanding dengan P0. Keadaan ini dapat terjadi karena pada P0 tikus tidak mendapat
perlakuan apapun kecuali pemberian pakan biasa dan minum ad-libitum, sedangkan pada P1 tikus diberi pakan tinggi kolesterol selama 20 minggu tanpa
diberi EEJT atau residu EEJT akan menyebabkan kadar kolesterol meningkat, kondisi hiperkolesterol akan memicu terjadinya obesitas. Kolesterol yang
berlebihan akan disimpan di dalam sel-sel adiposa, akan menyebabkan ukuran sel adiposa membesar Krause Hartman, 1984.
Perbedaan yang signifikan terlihat pada P1 dengan rerata luas AUC berat badan 5184,5 ± 184,9 bila dibanding dengan P2 rerata luas AUC berat badan
4870,2 ± 186,3 angka signifikan 0,05, terlihat bahwa luas AUC berat badan P2 lebih luas dibandingkan dengan P1 artinya pada penelitian ini kenaikan berat
badan P2 lebih kecil bila dibanding kenaikan berat badan P1, semakin luas AUC nya maka semakin tinggi kenaikan berat badan tikus. Keadaan ini dapat terjadi
karena pada P1 diberi pakan tinggi kolesterol tanpa diberi pengobatan apapun, berbeda dengan P2 selain pakan tinggi kolesterol pada kelompok ini juga diberi
EEJT secara bersamaan. Dan pada grafik terlihat juga kenaikan berat badan pada P2 disertai kenaikan kadar kolesterol walaupun tidak sebesar kenaikan berat
badan pada P1 hal ini terjadi karena EEJT mengandung zat yang dapat menurunkan kadar kolesterol, sehingga pada P2 tidak terjadi kenaikan kadar
kolesterol, akibatnya kenaikan berat badan pada P2 tidak sebesar pada P0. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Daba, 2010.
Perbandingan yang signifikan terlihat pada P1 rerata luas AUC berat badan 5184,5 ± 184,9 bila dibandingkan dengan P3 yang diberi residu EEJT, rerata
Universitas Sumatera Utara
luas AUC berat badan 4880,2 ± 246,3, angka signifikan 0,05 ,dengan melihat rerata luas AUC berat badan ternyata luas AUC berat badan P1 lebih luas bila
dibanding dengan P3, semakin luas AUC maka semakin besar kenaikan berat badan. Hal ini terjadi karena pada P1 tikus diberi pakan tinggi kolesterol tanpa
diberi pengobatan, dari grafik kolesterol terlihat bahwa kadar kolesterol meningkat sesuai dengan lamanya pemberian pakan tinggi kolesterol. Kenaikan
berat badan dapat dipicu oleh kondisi hiperkolesterol. Sementara itu pada P3 residu EEJT diberi bersamaan dengan pemberian pakan tinggi kolesterol dan
terlihat dari grafik bahwa kenaikan berat badan tidak sebesar kenaikan berat badan pada P1, hal ini terjadi kemungkinan karena pada residu EEJT terkandung anti
oksidan flavonoida yang akan mengikat radikal bebas yang terbentuk karena auto oksidasi terutama pada lipid, selain itu residu EEJT juga mengandung serat jamur
tiram yang akan menghalangi absorbsi kolesterol di usus yang berasal dari makanan, akibatnya kadar kolesterol di dalam plasma juga akan menurun.
Penurunan kadar kolesterol akan mengurangi pembesaran sel-sel adiposa, sehingga kenaikan berat badan tidak terlalu meningkat. Penelitian ini sesuai
dengan penelitian Samarghandian, et al., 2010. Hasil perbandingan antara P2 EEJT rerata luas AUC berat badan 4870 ±
184,9 dengan kelompok IV rEEJT rerata luas AUC berat badan 4880,2 ± 186,3 terlihat tidak signifikan, artinya tidak ada perbedaan yang signifikan
efektifitas EEJT dengan residu EEJT dalam menurunkan berat badan.
Universitas Sumatera Utara
4.2.1.4 Pembentukan sel busa