Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1
86
4. Menggunakan pola penceritaan yang tepat sesuai bentuk
pengalaman. Misalnya gaya penceritaan yang deskriptif dan ekspresif, sehingga mampu membangkitkan gambaran
pendengar.
5. Menampilkan gerakan tubuh atau gestur, ekspresi, variasi
intonasi, kejelasan artikulasi, serta volume suara yang tepat. 6.
Menerapkan tempo bercerita yang tepat. Misal tidak terlalu cepat atau lambat serta penekanan suatu kejadian yang bernilai
lebih.
Uji Kemampuan 2
Simaklah cerita pengalaman berikut
Saat-saat ujian semester baru saja akan berakhir. Aku, mulai membuka kalender kecil
yang selalu kubawa di dalam tas sekolah. Aku mulai menghitung-hitung, “Hmm … sebentar
lagi masa liburan tiba. Alangkah senangnya hati ini, karena berarti aku bisa berlibur ke
rumah nenek.”
Sejenak ingatanku kembali pada masa- masa liburan di waktu lalu. Tatkala semburat
sinar matahari yang perlahan menyeruak rimbunnya pepohonan dan membelai dengan
lembut titik-titik embun yang tertinggal di pucuk dedaunan. Kokok ayam dan kicau
burung yang begitu riang menyambut indah dan sejuknya pagi ini. Belum lagi suara
gemericik air terjun yang sayup-sayup terdengar menelusup celah-celah jendela
kamar tidurku. Dan kabut tipis yang terus menyelimuti seluruh lembah desa ini.
“Oh …, sungguh sebuah pengalaman yang begitu berkesan bagiku. Ingin rasanya
aku datang untuk mengulang kembali saat- saat yang indah itu.”
Coba saja kita hirup segarnya udara pagi dengan aroma daun teh dan luasnya ham-
paran hijau yang membentang di depan sana. Dengan selimut kabut tipis yang terkadang
membuat kita seolah berada di atas awan. “Tuhan …, alangkah indahnya semua
ini Kauciptakan. Sayang tidak semua orang mampu mensyukuri semua yang telah Kau-
ciptakan. Namun, aku benar-benar bersyukur dapat menyaksikan semua keindahan ini,
Tuhan.”
Tanpa terasa, waktu telah berjalan begitu cepat. Rasanya baru saja kulewati saat-
saat indah itu bersama nenek. Pagi yang cerah, menyambut kami yang tengah asyik
bercerita di tengah hamparan kebun teh yang amat luas.
“Ingin rasanya aku segera meninggalkan semua kesibukan dan kebisingan ini. Ingin
kumenyepi di desa yang sunyi itu untuk menyegarkan kembali kepenatan pikiranku.”
Walau memang perjalanan ke rumah nenek cukup melelahkan, tapi semuanya itu akan
terhapuskan dengan sendirinya begitu aku tiba di sana. Pokoknya ada hal-hal yang membuat
aku lupa akan penat dan lelahnya perjalanan yang telah aku lalui.
Kerjakanlah dengan cermat dan teliti di buku tugasmu
1. Tuliskanlah beberapa kalimat dengan pilihan kata yang menarik
dalam cerita pengalaman tersebut 2.
Ungkapkanlah kesan yang dimunculkan dari kalimat tersebut 3.
Tuliskanlah pokok-pokok dalam pengalaman tersebut yang mengesankan
Pelajaran 4 Moral
87 Tujuan Pembelajaran
Tujuan belajar kalian adalah dapat
memahami isi berbagai teks
perangkat upacara dan membacakan
berbagai teks perangkat upacara
dengan intonasi yang tepat.
C. Membacakan Teks Perangkat Upacara
Beberapa teknik membaca telah kalian pelajari pada pem- belajaran terdahulu. Sudah dapatkah kalian menerapkan teknik
membaca yang tepat untuk mendapatkan informasi dari suatu teks. Pada pembelajaran kali ini, kalian akan mempelajari mengenai
membaca teks perangkat upacara. Sebagaimana kalian ketahui bahwa setiap hari-hari besar nasional atau setiap Senin pagi, kita
selalu melaksanakan upacara bendera. Upacara tersebut sebagai bentuk latihan kedisiplinan dan penghormatan kita terhadap jasa-
jasa para pahlawan bangsa.
Dalam setiap upacara, kita juga menjumpai adanya pem- bacaan teks Undang-Undang Dasar 1945, Pancasila, Janji Siswa,
dan Doa. Masing-masing teks mempunyai cara pembacaan yang berbeda. Hal ini disebabkan karena setiap teks memiliki karakter
dan muatan isi yang berbeda-beda. Dari perbedaan isi dan karakter ini, menjadikan pembacaan teks tersebut juga harus berbeda.
Berkaitan dengan pembacaan teks perangkat upacara secara umum, beberapa hal yang perlu kalian perhatikan adalah berikut.
1. Isi teks berkaitan dengan karakter, suasana, dan bentuk. Misalnya: a Pancasila dan UUD 1945 berkarakter se-
mangat, patriotik, dan sebagainya; b doa berkarakter khu- syuk dan khidmat; c pembawa acara berkarakter tenang,
komunikatif, serius, dan sebagainya.
2. Kejelasan artikulasi dan kesesuaian intonasi. 3. Ketenangan dan keseriusan.
4. Sikap dan penampilan dalam membacakan. Sebagai bahan latihan, bacakan teks Pembukaan UUD 1945
berikut dengan baik.
UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
PEMBUKAAN
Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan,
karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Dan perjuangan pergerakan Kemerdekaan Indonesia telah
sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang ke-
merdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Bingkai Bahasa
Sebagian besar kata berafiks meN-
termasuk golongan kata kerja. Ada yang
termasuk kata kerja transitif, yaitu kata kerja
yang dapat diikuti kata- kata sebagai objeknya.
Misalnya kata kerja menulis, membaca,
menggali, dan lain-lain. Selain itu, juga ada kata
kerja intransitif, yaitu kata kerja yang tidak
dapat diikuti kata atau kata-kata sebagai
objeknya. Misalnya kata-kata mendarat,
membengkok, merokok, dan lain-lain.
Perhatikan contoh berikut.
1. Suku Baduy menanam padi di
ladang. transitif 2. Pesawat itu
mendarat. intransitif
•
Buatlah kalimat menggunakan kata
berakfiks meN- yang membentuk kata kerja
transitif dan intransitif, masing-
masing lima
Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1
88
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan
yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang- Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu
susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratanperwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sumber: UUD 45 dan Perubahannya, 2004
Berdasarkan teks Pembukaan UUD 1945 di atas, dapat kita ketahui karakter teks tersebut. UUD 1945 merupakan sebuah
pengungkapan pandangan bangsa Indonesia terhadap kehidupan kemerdekaan suatu bangsa di dunia, termasuk bangsa Indonesia.
Selain itu, dalam teks Pembukaan UUD 1945 dikemukakan rasa syukur bangsa atas anugerah kemerdekaan serta tujuan dari bangsa
Indonesia terhadap warga negaranya.
Berdasarkan isi dari teks tersebut, tersirat bahwa karakter teks tersebut adalah berjiwa patriotik, penuh semangat kebangsaan,
dan mengandung kekhidmatan yang tegas. Maka itu, dalam membacakan teks Pembukaan UUD 1945 harus dilantunkan
dengan nada penuh semangat patriotik dan khidmat. Selain itu, dalam pembacaan juga disertai dengan sikap yang khidmat pula.
Uji Kemampuan 3
Perhatikan dan pahami teks berikut dengan cermat Pancasila
1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratanperwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pelajaran 4 Moral
89
Janji Siswa
Kami siswa-siswi SMP N 1 berjanji: 1. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-
hari. 2. Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu untuk mencapai
cita-cita luhur. 3. Selalu menaati peraturan sekolah demi tegaknya
kedisiplinan. 4. Menjunjung tinggi nama baik sekolah sebagai almamater.
Kerjakanlah perintah soal berikut dengan cermat di buku tugasmu
1. Bagaimanakah karakter kedua isi teks di atas? Jelaskan
2. Jelaskan hal yang harus diperhatikan ketika membacakan teks
tersebut saat upacara berkaitan dengan karakter dan suasana 3.
Bacakanlah teks tersebut dengan baik 4.
Bagaimanakah artikulasi dan intonasi dalam pembacaan teks yang telah kalian lakukan?
5. Diskusikanlah bersama temanmu berkenaan dengan pemba-
caanmu 6.
Temukanlah kekurangan dari pembacaanmu dan benahilah pembacaanmu
D. Menulis Pantun
Pantun adalah salah satu karya sastra lama asli Indonesia. Hampir di seluruh daerah Indonesia memiliki karya sastra
sebagaimana pantun, tapi memiliki berbagai nama. Contohnya endeende di Batak, parikan di Jawa, sisindiran di Sunda,
bolingoni di Tanah Toraja, dan sebagainya.
Sebagaimana pernah kalian pelajari pada pelajaran di sekolah dasar bahwa ciri-ciri pantun adalah
1. tiap bait terdiri atas empat baris, 2. tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata,
3. bersajak atau berima silang a-b-a-b, 4. dua baris pertama merupakan sampiran,
5. dua baris terakhir merupakan isi.
Kerjakan tugas berikut di buku tugasmu
1. Carilah teks doa yang biasanya digunakan
dalam upacara ben- dera
2. Jelaskan hal-hal yang diperhatikan ketika
membacakan teks ter- sebut saat upacara,
berkaitan dengan kar- akter dan suasana
3. Serahkan hasil peker- jaanmu kepada guru
4. Bacakan teks doa ter- sebut dengan arti-
kulasi dan intonasi yang tepat
TAGIHAN
Tujuan Pembelajaran
Tujuan belajar kalian adalah dapat
mengenali ciri-ciri pantun dan menulis
pantun dengan bahasa sendiri yang
sesuai dengan syarat pantun.