Pelajaran 4 Moral
89
Janji Siswa
Kami siswa-siswi SMP N 1 berjanji: 1. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-
hari. 2. Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu untuk mencapai
cita-cita luhur. 3. Selalu menaati peraturan sekolah demi tegaknya
kedisiplinan. 4. Menjunjung tinggi nama baik sekolah sebagai almamater.
Kerjakanlah perintah soal berikut dengan cermat di buku tugasmu
1. Bagaimanakah karakter kedua isi teks di atas? Jelaskan
2. Jelaskan hal yang harus diperhatikan ketika membacakan teks
tersebut saat upacara berkaitan dengan karakter dan suasana 3.
Bacakanlah teks tersebut dengan baik 4.
Bagaimanakah artikulasi dan intonasi dalam pembacaan teks yang telah kalian lakukan?
5. Diskusikanlah bersama temanmu berkenaan dengan pemba-
caanmu 6.
Temukanlah kekurangan dari pembacaanmu dan benahilah pembacaanmu
D. Menulis Pantun
Pantun adalah salah satu karya sastra lama asli Indonesia. Hampir di seluruh daerah Indonesia memiliki karya sastra
sebagaimana pantun, tapi memiliki berbagai nama. Contohnya endeende di Batak, parikan di Jawa, sisindiran di Sunda,
bolingoni di Tanah Toraja, dan sebagainya.
Sebagaimana pernah kalian pelajari pada pelajaran di sekolah dasar bahwa ciri-ciri pantun adalah
1. tiap bait terdiri atas empat baris, 2. tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata,
3. bersajak atau berima silang a-b-a-b, 4. dua baris pertama merupakan sampiran,
5. dua baris terakhir merupakan isi.
Kerjakan tugas berikut di buku tugasmu
1. Carilah teks doa yang biasanya digunakan
dalam upacara ben- dera
2. Jelaskan hal-hal yang diperhatikan ketika
membacakan teks ter- sebut saat upacara,
berkaitan dengan kar- akter dan suasana
3. Serahkan hasil peker- jaanmu kepada guru
4. Bacakan teks doa ter- sebut dengan arti-
kulasi dan intonasi yang tepat
TAGIHAN
Tujuan Pembelajaran
Tujuan belajar kalian adalah dapat
mengenali ciri-ciri pantun dan menulis
pantun dengan bahasa sendiri yang
sesuai dengan syarat pantun.
Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1
90
Berdasarkan isinya, pantun dapat digolongkan menjadi pantun nasihat, pantun jenaka, pantun muda-mudi, dan pantun anak.
Proses penulisan pantun dapat kalian pelajari dengan langkah- langkah berikut.
1. Proses penulisan pantun dapat kalian awali dengan menentu-
kan isi pantun yang akan disampaikan. 2.
Meletakkan isi tersebut pada baris ketiga dan keempat. 3.
Berdasarkan isi tersebut, kalian dapat melihat persajakan atau rima pada baris ketiga dan keempat.
4. Membuat sampiran baris pertama dan kedua yang memiliki
kesesuaian persajakan dengan baris isi, sebagaimana rumus persajakan pantun, yaitu a - b - a - b.
5. Dalam menulis sampiran pantun, upayakan adanya keterkaitan
antara baris pertama dengan baris kedua. Sebelum menulis pantun, perhatikan beberapa contoh pantun
di bawah beserta uraiannya sebagai bahan pembelajaran kalian.
Pantun 1
Pohon limau berdahan rendah, dahan yang rendah beranting empat.
Jika engkau berbuat salah, segeralah engkau lekas bertobat.
Pantun 1
Pohon mangga berbuah lebat, manis buahnya sudah teruji.
Kepada sesama jangan kau jahat, agar terpelihara watak terpuji.
Berdasarkan kedua contoh pantun di atas, dapat kalian uraikan seperti berikut.
1. Baris 1 – 2 dari kedua pantun di atas merupakan sampiran.
2. Baris 3 – 4 dari kedua pantun tersebut merupakan isi.
3. Pada pantun 1, persajakan a-b-a-b; dengan akhir suku kata
ah-at-ah-at. 4.
Pada pantun 2, persajakan a-b-a-b; dengan akhir suku kata at-ji-at-ji.
5. Isi pantun 1 yaitu jika bersalah harus segera mohon ampun,
bertobat, dan tidak mengulangi. 6.
Isi pantun 2 yaitu jangan berbuat jahat terhadap sesamanya agar dapat terpelihara watak perilaku yang baik.
Sumber: Dok. Penerbit
Pelajaran 4 Moral
91
Uji Kemampuan 4
Simaklah pantun berikut
Pulau Pandan jauh di tengah, di balik Pulau Angsa Dua.
Hancur badan dikandung tanah, budi baik dikenang jua.
Berburu ke padang datar, dapat rusa belang kaki.
Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi.
Kerjakanlah perintah soal berikut di buku tugasmu
1. Kelompokkan jenis pantun di atas berdasarkan isinya
2. Sebutkan syarat-syarat pantun
3. Buatlah beberapa pantun bertema moral dengan memer-
hatikan syarat pantun 4.
Diskusikan pantun yang kamu buat bersama temanmu ber- kenaan dengan ketepatan syarat pantun
RANGKUMAN
1. Dongeng disajikan sebagai sebuah
gambaran perilaku nyata yang memiliki muatan-muatan pesan moral. Hu-
bungan sebuah dongeng dengan ke- adaan saat ini dapat dilihat dari sudut
isi cerita, perwatakan tokoh, maupun urutan kejadiannya.
2. Menceritakan pengalaman perlu me-
merhatikan urutan kejadian atau kro- nologi, tempat, dan waktu peristiwa-
nya. Supaya dapat menarik perhatian pendengar, maka dalam menceritakan
pengalaman sebaiknya menggunakan intonasi dan ekspresi yang tepat; meng-
gunakan pilihan kata yang menarik; kalimat yang digunakan efektif; serta
penceritaannya tidak dilebih-lebihkan.
3. Teks perangkat upacara bermacam-
macam, ada teks Pembukaan UUD 1945, teks doa, teks janji siswa, dan
teks Pancasila. Setiap teks perangkat upacara memiliki karakter yang berbe-
da. Maka itu, pembacaannya pun ju- ga berbeda. Pembacaan terhadap teks
perangkat upacara harus memerhati- kan beberapa hal, di antaranya kejelas-
an artikulasi dan kesesuaian intonasi; ketenangan dan keseriusan; serta sikap
dan penampilan dalam membacakan.
4. Dalam menulis pantun harus mema-
hami ciri pantun terlebih dahulu. Ciri pantun adalah terdiri atas empat baris;
tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata; bersajak a-b-a-b; dua baris per-
tama merupakan sampiran; serta dua baris terakhir merupakan isi. S e c a r a
sederhana, menulis pantun dapat dila- kukan dengan menentukan isi pantun
terlebih dahulu, kemudian membuat sampiran berdasarkan sajak pantun.