Menulis Kreatif Puisi Berkaitan dengan Keindahan Alam

Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1 216 2. Latar merupakan salah satu unsur in- trinsik cerita. Latar suatu cerpen dapat berkaitan dengan realitas sosial masa kini. Latar yaitu segala kete- rangan mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya lakuan dalam karya sastra. 3. Gagasan utama adalah suatu gagasan yang menjadi pokok pengembangan sebuah wacana. Gagasan pokok dapat ditemukan dengan membaca wacana secara tepat, jeli, dan cermat. 4. Puisi ditulis berdasarkan pada tema. Ide puisi dapat diambil dari keindahan alam. Ciri puisi adalah penggunaan pemilihan kata yang indah dan padat makna. Maka itu, sebelum menulis puisi hendaknya mendata semua kata yang muncul dalam benak. Kemudian baru mencermati diksi atau pilihan kata yang tepat untuk mengubah kata-kata tersebut. Evaluasi Pelajaran 9 Kerjakan di buku tugas 1. Simaklah wawancara berikut Wawancara dengan Kepala Desa Adat Suku Talang Mamak Bapak M. Hoed Bagaimana dengan Suku Talang Mamak, apakah suku yang Bapak pimpin itu juga ting- gal dalam Taman dan melakukan penebangan secara beringsut? Kami telah menetap di sana jauh sebelum ada penetapan kawasan TNBT. Selama ini kami tetap berusaha arif terhadap hutan dan alam. Namun, seiring dengan bertambahnya jumlah anggota, suku kami membuka sedikit kawasan hutan untuk sekadar bercocok tanam. Apa yang Bapak maksudkan dengan istilah “tetap berusaha arif terhadap hutan dan alam”? Tidak banyak yang tahu bahwa dua budaya adat masyarakat kami adalah hidup selaras dengan alam. Jadi, kami tetap ber- usaha arif terhadap hutan dan alam karena berkat adanya alam inilah kami dapat menik- mati hidup. Jelas, yang telah kami lakukan, hanya membuka sedikit lahan hutan untuk menanaminya dengan tanaman makanan pokok masyarakat kami. Selain itu, setiap kami menebang pohon-pohon yang tua untuk keperluan pembuatan rumah, selalu kami ganti dengan menanam tiga tanaman baru. Itulah adat kami, yang sampai saat ini selalu mengajari kami untuk hidup berdampingan dengan alam. Bagaimana perasaan Bapak dengan ditetapkannya wilayah adat Suku Talang Mamak sebagai bagian dari Taman Nasional? Sekali lagi kami tegaskan bahwa kami telah ada dan menetap di sana jauh sebelum ada penetapan kawasan TNBT. Maka dari itu, kami berharap pemerintah mau mengakui keberadaan kami dan hutan adat milik masyarakat Desa Lubuk Bedorong, Kecamatan Limun, Kabupaten Sarolangun. Apalagi kawasan hutan adat kami dianggap mem- punyai peran penting sebagai water catchment area wilayah serap air bagi Sungai Limun yang merupakan anak Daerah Aliran Sungai DAS Batanghari. Pelajaran 9 Pariwisata 217 Kerjakanlah sesuai dengan perintah di buku tugasmu a. Tuliskan gagasan dari narasumber yang terdapat dalam wawancara yang kamu simak b. Apakah kesimpulan isi wawancara tersebut? c. Tulislah kesimpulan mengenai gagasan narasumber dalam wawancara tersebut 2. Bacalah cerpen berikut dengan cermat Mengingat potensinya yang tinggi itulah, kami tengah berupaya agar hutan adat segera mendapatkan pengakuan sah negara, melalui pengukuhan dari SK Bupati. Dengan pengakuan dan pengukuhan itu dapat dijadi- kan perisai bagi kelestarian dan perlindungan hutan adat secara lengkap. Sebenarnya apa yang Bapak harapkan dari pengakuan itu? Dengan pengakuan dan pengukuhan itu, akan makin menguatkan keberadaan hutan adat kami yang sudah kami jaga dan lestarikan sejak dari tahun 1970-an. Kami berharap keinginan untuk mendapatkan SK Bupati hendaknya tidak dikaitkan dengan masalah politik. Hal ini dikarenakan masalah menjaga kelestarian hutan adat ini adalah menyangkut keberlangsungan masa depan anak cucu suku kami. Dengan adanya pengakuan dan pengukuhan itu, kami dapat hidup tenang tan- pa takut diusir dari tanah moyang kami dan kami pun dapat turut berpartisipasi dalam me- lestarikan hutan warisan leluhur kami. Sumber: www.warsi.or.id, 2006, dengan pengubahan Kisah Klasik dalam Air Mata Langit Oleh: Nimas Gilang Puja Norma Madras, 24 May Kain sari putih, kain khas India yang panjang sudah tertempel pada badanku, sedangkan kayu cendana menyokong sesosok jenazah tetangga baruku. Lelaki berbadan tegap membawa obor dan mulai menyalakan api membakar. Seorang wanita yang dari tadi menangis meraung-raung dibopong oleh dua orang lelaki mendekati kobaran api yang mulai menggila. Wanita itu meronta dan berteriak dalam bahasa Hindi, yang tentu saja aku tidak tahu. Di luar dugaan- ku, kedua orang lelaki itu malah melemparkan wanita yang kutahu sebagai istri almarhum ke dalam kobaran api. “Maria tak usah takut. Ritual yang baru saja kau saksikan tadi adalah sebagai lambang kesetiaan seorang istri kepada suaminya yang telah meninggal”. Di luar hujan sangat lebat, seakan menya- pu kepiluan hari ini. Nanking, Jun 16 Tembok itu sungguh kokoh, sangat sesuai bila ia termasuk tujuh keajaiban dunia. Aku ingat bahwa dulu Jimmy berjanji mengajakku kemari untuk honeymoon bulan madu kelak setelah menikah. Dengan langkah berat kuta- paki penuh canda. Kusempatkan diriku untuk mengunjungi sebuah kuil. Kudengar di Cina terkenal akan ramalan nasibnya. Tampak seorang rahib menyunggingkan senyum di depan pintu gerbang sebuah kuil. “Nona, mari masuk,” ujarnya dengan bahasa yang dapat aku mengerti. “Apa Anda punya masalah atau mau meramal nasib?” lanjutnya lagi. Akhirnya kami melakukan perdebatan seru seputar cinta. “Cinta itu tak mengenal ruangan dan waktu.” Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1 218 “Maksudnya?” tanyaku. “Baiklah, besok datanglah kemari pada jam yang sama, kau akan mengerti.” Jun, 17 Kuil yang kemarin terlihat bersih itu sekarang sangat meriah dengan hiasan warna merah. Rahib yang kemarin berdebat denganku sekarang mengenakan jubah kuning berkomat- kamit di belakang meja sesembahan. “Selamat pagi, ada acara apa di sini?” tanyaku pada salah seorang pengunjung. “Pernikahan Tuan Muda Wen,” jawabnya singkat. Kuputuskan untuk menunggu ritual upa- cara ini sampai selesai dan menemui rahib itu untuk mempertanyakan apa maksud ucapannya kemarin. Kulihat seorang pria gagah, tampan, dan masih muda duduk di kursi pengantin. Wajahnya berseri-seri. “Maaf, itukah yang bernama Tuan Muda Wen?“ tanyaku pada perempuan di sebelahku. “Ya, dialah mempelai prianya”, lanjut- nya. Aku mengangguk paham. “Lantas di mana mempelai wanitanya?,” tanyaku lagi. “Itu di sebelah kiri Tuan Muda Wen,” jawabnya singkat, tapi membuatku bingung. Aku mencari-cari sosok seorang gadis yang sebaya dengan Tuan Muda Wen. Kulihat tak seorang gadis pun yang duduk di samping pemuda tampan itu. Yang ada malah seorang ibu yang kuperkirakan usianya hampir setengah abad lebih. Benarkah seorang pemuda yang gagah dan tampan itu menikahi seorang wanita yang lebih cocok dipanggil ibu olehnya. Pandanganku kemudian beralih pada sebuah boneka yang tergolek di atas kursi pengantin. Mainan siapa yang tertinggal pikirku. Atau mungkin boneka berbaju sutra merah ini seba- gai mas kawinnya? “Untuk apa boneka itu?” Kuberanikan bertanya lagi pada gadis itu. Tentu saja untuk “Tuan Muda Wen”, jawabnya. Alisku menger- nyit. “Boneka itu adalah mempelai wanitanya?” Kerjakanlah soal berikut dengan cermat a. Tuliskan tema dari cerpen di atas b. Jelaskan tokoh dan perwatakan tokoh yang terdapat dalam cerpen di atas c. Tuliskan amanat dan pesan moral yang terkandung dalam cerpen d. Jelaskan hubungan latar cerpen tersebut dengan realitas sosial yang ada di sekitarmu 3. Bacalah dengan cermat Disiapkan, Paket-paket Wisata ke Malaysia Menyambut penerbangan Jogjakarta- Kuala Lumpur yang akan dioperasikan Ma- laysia Airlines dan Air Asia, sejumlah agen perjalanan di Jogjakarta mempersiapkan paket- paket wisata ke Kuala Lumpur, Malaysia. Selain untuk menekan pendapatan, langkah ini juga untuk menyeimbangkan arus pe- numpang dari Jogjakarta dan Kuala Lumpur, agar pihak maskapai tidak merugi. Yenti, bagian tour luar negeri Nusantara Tour, Selasa 291, menuturkan, paket wisata yang ditawarkan berkisar pada harga 340 dolar AS, belum termasuk biaya pajak bandara air- port tax. “Dengan harga tersebut, calon wisatawan dapat menikmati suasana di Ma- laysia selama 4 hari 3 malam. Harga itu sudah sangat murah,” katanya. Pelajaran 9 Pariwisata 219 Ada beberapa jenis paket yang diper- siapkan, seperti paket tiket dan hotel atau tiket-hotel-tour. Untuk paket kedua, agen biasanya sudah mempersiapkan pemandu wisata khusus yang akan menemani wisa- tawan mengelilingi Malaysia. ”Untuk hotel dan kegiatan tour, kami menjalin kerja sama dengan sejumlah agen di sana,” katanya. Sejak ditawarkan, paket-paket wisata tersebut sudah banyak diminati. Tidak hanya kalangan masyarakat DIJ, peminat juga datang dari luar DIJ, seperti Magelang, Temanggung, dan Klaten. “Pesanan terbanyak pada bulan Maret karena ada libur panjang tanggal 20-23,” katanya. Hal senada juga diungkapkan General Manager Pasar Tiket, Faroki Syayidi. Menurut- nya, selain membuat paket wisata sendiri, agen juga bekerja sama dengan pihak mas- kapai. “Mereka sudah mempersiapkan paket sendiri, jadi kami tinggal menjual saja,” ka- tanya. Rencananya rute internasional akan mu- lai dioperasikan pada 30 Januari mendatang. Sumber: Kompas, 30 Januari 2008, dengan pengubahan Kerjakanlah sesuai dengan perintah a. Apakah tema pokok pada bacaan di atas? b. Tentukan gagasan utama-gagasan utama dari setiap paragraf pada bacaan di atas c. Tuliskanlah gagasan utama dari teks tersebut 4. Kerjakanlah dengan cermat dan teliti a. Tentukan sebuah tema puisi yang menarik yang berkenaan dengan keindahan alam b. Ungkapkan segala sesuatu yang ada dalam benakmu ke dalam tulisan kata-kata c. Pilihlah kata-kata yang bermakna dan indah, yang mewakili segala sesuatu yang ada di dalam benakmu d. Susunlah diksi yang telah kamu pilih menjadi karya sastra bentuk puisi e. Suntinglah puisimu dengan memerhatikan keserasian bait, baris, serta perimaannya 5. Bacalah teks berikut dengan cermat HUDOQ Hudoq merupakan sebuah seni tari yang dilakukan oleh suku Dayak Bahau dan Modang di Kalimantan Timur untuk memulai musim tanam padi, bersih desa, dan mera- yakan musim panen. Seni tari ini dilakukan sebagai wujud persembahan kepada dewi padi dan pencipta alam semesta. Penari hudoq Bahau dan Modang memakai topeng kayu berukir, gabungan antara citra hama tanaman dan satwa-satwa berbahaya. Seluruh tubuh penari tertutup busana yang terbuat dari kulit pohon, dihiasi rumbai daun pisang. Busana dilengkapi topi berbulu dan tongkat kayu yang dipegang di tangan kanan. Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1 220 Musik pengiring berupa gong dan tubun, yaitu sebuah gendang kecil yang dapat digenggam, dilapisi besisi kulit kadal pada salah satu sisinya dan diikat kuat dengan rotan. Tarian ini biasanya dilakukan oleh se- belas penari, masing-masing memakai topeng berbeda, digelar di lapangan luas dan terbuka. Para penonton mengelilingi arena pertun- jukan. Sebelas penari duduk berbaris di tengah arena. Pawang pemimpin upacara menabur- kan beras kuning ke kepala penari sebagai tanda upacara dimulai. Satu demi satu para penari berdiri dan berjalan pelan sesuai dengan tempo musik, bergerak ke dalam lingkaran, tangan melambai, badan berayun, kaki menghentak, kemudian kembali ke tengah lingkaran, dan kembali menari. Saat itu pawang menyampaikan pesan kepada roh yang menguasai penari dengan mengucapkan mantra suci yang panjang. Roh-roh diminta untuk menjaga tanaman, menjauhkan hama yang membahayakan, dan melindungi penduduk desa. Seiring makin dalam mereka kerasukan, gerakan mereka menjadi lebih tegas; tangan memukul paha dan hentakan kaki makin kuat. Saat puncak, musik dan tarian berhenti. Rangkaian upacara diakhiri tatkala pawang mendekati para penari dan mengimbau para roh agar kembali ke asal masing-masing di hutan, gunung, empat penjuru angin, gua, dan tempat lainnya. Para penari kembali ke tengah arena dan disadarkan kembali oleh pawang. Setelah melepas topeng dan busana, mereka bergabung dengan penonton. Sumber: Seni Pertunjukan, 2002: 14—15 Kerjakanlah sesuai dengan perintah a. Apakah tema pokok pada bacaan di atas? b. Tentukan gagasan utama-gagasan utama dari setiap paragraf pada bacaan di atas c. Tuliskanlah gagasan utama dari teks tersebut Pelajaran 10 Perdagangan Seberapa besarkah kendala yang masih kalian hadapi dalam memahami materi-materi pelajaran yang pernah kita pelajari ber- sama? Diskusikan bersama teman-teman kalian untuk menemukan solusinya. Pahamilah bersama setiap materi dengan cermat dan teliti. Gunakan kemampuan dan pengalaman belajar yang kalian miliki untuk menemukan jalan keluar dari kesulitan kalian. Sebagai pelajaran terakhir, pada Pelajaran 10 ini, kita akan mempelajari materi yang berkaitan dengan kemampuan merefleksi isi puisi; menjelaskan hubungan latar suatu cerpen dengan realitas sosial; menemukan informasi dari tabel atau diagram; serta menulis kreatif puisi yang berkaitan dengan peristiwa yang pernah dialami. Tetaplah dengan semangat untuk selalu berprestasi. Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar untuk berkomunikasi sesuai situasi dan kondisi. Manfaatkan pengetahuan bersastra kalian sebagai motivasi berkarya dan berapresiasi. Persiapkanlah untuk menyongsong jenjang kelas yang baru untuk kembali belajar bersama. Sumber : Indonesian Heritage 2, 2002 Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1 222 Peta Konsep Perdagangan Mendengarkan Berbicara Menjelaskan hubungan latar suatu cerpen dengan realitas sosial Membaca Membaca tabel atau diagram Menulis Menulis puisi Merefleksi isi puisi Pelajaran 10 Perdagangan 223

A. Merefleksi Isi Puisi yang Dibacakan

Apakah yang terlintas dalam benak kalian saat mendengarkan pembacaan sebuah puisi? Dapatkah kalian memahami maknanya? Pada pembelajaran ini, kita akan mengulas materi mendengar, menanggapi, dan merefleksikan pembacaan puisi. Pemaknaan dan pengungkapan isi terhadap sebuah puisi dapat dilakukan dengan cara menganalisis rangkaian kata-kata yang digunakan berdasar- kan suasana atau nuansa, irama, pilihan kata, baik secara eksplisit maupun implisit. Meskipun kata-kata dalam puisi memiliki makna yang multitafsir, tapi bukan berarti puisi tersebut tidak memiliki arti atau makna paling dominan yang dapat “digarisbawahi”. Untuk dapat memahami, menanggapi, dan merefleksikan sebuah puisi yang dibacakan, kalian harus benar-benar berkonsentrasi dalam menyimaknya. Sebelum kalian menanggapi puisi yang kalian dengar, sudah tentu kalian harus memahami isi puisi tersebut dengan benar pula. Untuk melatih kemampuan tersebut, simaklah pem- bacaan puisi yang dilakukan teman kalian terhadap puisi di bawah ini, kemudian pahamilah uraiannya. Hak Angket BBM Satu Kata: Menjual Diri Demi Prestasi Suara Diri Hak Angket BBM Demi Rakyat atau Demi Politik Pribadi? Hak Angket BBM Logika Ekonomi atau Logika Nafsu Pemilu Hak Angket BBM Mencoba Mencari Muka Mencoba Mencari Suara Buka Mata Buka Telinga Dongeng dan Dagelan Politik sedang Bertahta Personal Idea Sumber : www.google.co.id Setelah mendengarkan pembacaan puisi di atas, kalian dapat menguraikan nada, suasana, irama, dan pilihan kata yang digu- nakan. Hal ini dapat digunakan untuk memahami isi dan meng- ungkapkan makna yang terkandung di dalamnya. Berdasarkan na- da, suasana, irama, dan pilihan kata tersebut, kalian dapat menje- laskan hasil uraian kalian sebagaimana contoh berikut. Puisi dengan judul “Hak Angket BBM” disampaikan dengan nada, suasana, dan irama yang semangat tapi bersahaja. Tujuan Pembelajaran Tujuan belajar kalian adalah dapat merefleksi isi puisi yang dibacakan dengan kehidupan sehari-hari. Sumber: Dok. Penerbit Bingkai Sastra Citraan dalam karya sastra sebagai salah satu sarana retorika itu dapat disebut gambar angan sebuah objek yang tampak oleh mata batin, tetapi juga dapat menyarankan hal-hal yang merangsang pancaindra yang lain, sebagai “permainan bahasa’’ yang erat kaitannya dengan fungsi pancaindra. Citraan setidaknya dapat dibedakan atas beberapa macam: 1. Citraan lihatan, misalnya: Di Meja Makan Karya: W.S. Rendra Ruang diributi jerit dada : dengaran Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1 224 Dalam hal ini, diksi atau pilihan kata yang digunakan penyair mengungkapkan adanya nuansa protes dan kritik; adanya sedikit nuansa kekecewaan; serta adanya keinginan untuk membuka hati masyarakat terhadap kehidupan ekonomi dan politik. Hal ini ditunjukkan oleh penyair dalam puisi tersebut yang melihat atau merasakan suasana yang demikian. Ungkapan protes dan kritik terungkap mulai baris pertama sampai baris keenam.Ungkapan nuansa kekecewaan terdapat pada semua kalimat-kalimatnya yang menyatakan bahwa pengarang merasa kecewa dengan tokoh-tokoh ekonomi dan politik yang menyalahgunakan jabatannya. Adapun ungkapan keinginan untuk membuka hati masyarakat terhadap kehidupan ekonomi dan politik terdapat dalam dua baris terakhir: Buka Mata Buka Telinga; Dongeng dan Dagelan Politik sedang Bertahta. Secara garis besar, makna puisi tersebut adalah pengalaman batin atau jiwa pengarang terhadap kehidupan ekonomi dan politik Indonesia yang buruk. Merefleksikan isi puisi berarti menempatkan isi puisi tersebut sebagai cerminan atau perenungan terhadap diri seseorang, setelah melalui proses pemahaman dan perenungan. Berdasarkan isi atau makna puisi yang kalian tangkap, kalian dapat mencermati contoh bentuk refleksi sebagai berikut. 1. Kita harus dapat menyikapi segala sesuatu yang terjadi pada kehidupan, baik diri sendiri, orang lain, masyarakat, maupun negara. 2. Kita harus menjadi diri sendiri yang tidak mudah terpe- ngaruh oleh orang lain dan selalu menjaga harga diri. 3. Kita tidak boleh mementingkan kepentingan pribadi di atas kepentingan umum. Uji Kemampuan 1 Simaklah puisi berikut dengan cermat Pergi Kelebat camar senja yang telah tancapkan paruhnya pada buritan kapalmu Dan telah memaksaku Memilih perih ini Aku akan datang menjumpaimu Sambal tomat pada mata Meleleh air racun dosa Ballada Orang-orang Tercinta, 1986: 37—38 2. Citraan dengaran, misalnya: Ada Tilgram Tiba Senja Karya: W.S. Rendra Ada podang pulang ke sarang Tembangnya panjang berulang-ulang; Pulang ya pulang, hai petualang. Ballada Orang-orang Tercinta, 1986: 28—30 3. Citraan rabaan, misalnya: Ada Tilgram Tiba Senja Karya: W.S. Rendra Kapuk randu, Kapuk randu. Selembut tudung cendawan Kuncup-kuncup di hatiku Pada mengembang bermerkahan Ballada Orang-orang Tercinta, 1986: 28-30 4. Citraan penciuman, misalnya: Nyanyian Suto untuk Fatima Karya: W.S. Rendra Dua puluh tiga matahari bangkit dari pundakmu Tubuhmu menguapkan bau tanah Blues untuk Bonnie, 1976: 12 5. Citraan cecapan, misalnya: Ballada Kasan dan Patima Karya: W.S. Rendra Bini Kasan ludahnya air kelapa …. Pelajaran 10 Perdagangan 225 kelak saat rembulan tua usai mendendangkan sajak-sajak rindunya pada angsa putih yang bertapa di tepi telaga Menanti kekasihnya yang hilang Disapu badai Rizka Dian P. SMU Muh. I Jogjakarta Horison, Januari 2005 Kerjakanlah sesuai dengan perintah di buku tugasmu 1. Apakah tema yang diungkapkan dalam puisi di atas? 2. Jelaskan nada, irama, suasana, dan pilihan kata yang ter- gambar dari puisi tersebut dengan menunjukkan data 3. Bagaimanakah pola irama yang terkandung dalam puisi tersebut? 4. Uraikan gambaran yang dapat kamu tangkap atas puisi tersebut berkaitan dengan pengindraan, perasaan, dan pendapat 5. Jelaskan makna puisi tersebut secara garis besar dengan menunjukkan data 6. Jelaskan hal yang dapat kamu refleksikan dari puisi di atas dalam kehidupanmu

B. Menjelaskan Hubungan Latar Suatu Cerpen dengan Realitas Sosial

Menurut kalian, apakah hal yang paling menarik dari sebuah cerpen? Pernahkah kalian mencoba menggali hal-hal yang menarik dari sebuah cerpen yang kalian baca? Salah satu dari kemenarikan cerpen tentunya adalah adanya keterkaitannya dengan realitas kehidupan sosial. Namun, hal manakah yang dapat kita ambil dari cerpen yang berkaitan dengan realitas sosial? Tentunya tidak semua hal dalam cerpen seratus persen mirip dengan realitas sosial. Dan kini ia lari kerna bini bau melati Lezat ludahnya air kelapa Ballada Orang-orang Tercinta, 1986: 5—8 6. Citraan gerak, misalnya: Ballada Kasan dan Patima Karya: W.S. Rendra Kasan tinggalkan daku, meronta paksaku terbawa bibirnya lapis daging segar mentah penghisap kuat kembang gula perawan Ballada Orang-orang Tercinta, 1986: 28—30 1. Carilah sebuah puisi di media massa, kemudian minta tolonglah kepada salah satu temanmu untuk membacakannya 2. Jelaskan hal yang dapat kamu refleksikan dari puisi tersebut dalam kehidupanmu Kerjakan di buku tugasmu TAGIHAN Tujuan Pembelajaran Tujuan belajar kalian adalah dapat menjelaskan tema, tokoh, serta hubungan latar suatu cerpen dengan realitas sosial.