Menulis Pantun Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas 7 Asep Yudha Wirajaya dan Sudarmawarti 2010

Pelajaran 4 Moral 91 Uji Kemampuan 4 Simaklah pantun berikut Pulau Pandan jauh di tengah, di balik Pulau Angsa Dua. Hancur badan dikandung tanah, budi baik dikenang jua. Berburu ke padang datar, dapat rusa belang kaki. Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi. Kerjakanlah perintah soal berikut di buku tugasmu 1. Kelompokkan jenis pantun di atas berdasarkan isinya 2. Sebutkan syarat-syarat pantun 3. Buatlah beberapa pantun bertema moral dengan memer- hatikan syarat pantun 4. Diskusikan pantun yang kamu buat bersama temanmu ber- kenaan dengan ketepatan syarat pantun RANGKUMAN 1. Dongeng disajikan sebagai sebuah gambaran perilaku nyata yang memiliki muatan-muatan pesan moral. Hu- bungan sebuah dongeng dengan ke- adaan saat ini dapat dilihat dari sudut isi cerita, perwatakan tokoh, maupun urutan kejadiannya. 2. Menceritakan pengalaman perlu me- merhatikan urutan kejadian atau kro- nologi, tempat, dan waktu peristiwa- nya. Supaya dapat menarik perhatian pendengar, maka dalam menceritakan pengalaman sebaiknya menggunakan intonasi dan ekspresi yang tepat; meng- gunakan pilihan kata yang menarik; kalimat yang digunakan efektif; serta penceritaannya tidak dilebih-lebihkan. 3. Teks perangkat upacara bermacam- macam, ada teks Pembukaan UUD 1945, teks doa, teks janji siswa, dan teks Pancasila. Setiap teks perangkat upacara memiliki karakter yang berbe- da. Maka itu, pembacaannya pun ju- ga berbeda. Pembacaan terhadap teks perangkat upacara harus memerhati- kan beberapa hal, di antaranya kejelas- an artikulasi dan kesesuaian intonasi; ketenangan dan keseriusan; serta sikap dan penampilan dalam membacakan. 4. Dalam menulis pantun harus mema- hami ciri pantun terlebih dahulu. Ciri pantun adalah terdiri atas empat baris; tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata; bersajak a-b-a-b; dua baris per- tama merupakan sampiran; serta dua baris terakhir merupakan isi. S e c a r a sederhana, menulis pantun dapat dila- kukan dengan menentukan isi pantun terlebih dahulu, kemudian membuat sampiran berdasarkan sajak pantun. Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1 92 Evaluasi Pelajaran 4 Kerjakan di buku tugas 1. Simaklah dongeng berikut dengan saksama Pada zaman dahulu ada tiga ekor ikan yang hidup dalam sebuah kolam besar. Walaupun mereka bersahabat karib, namun masing-masing sifatnya sangatlah berbeda. Ikan yang pertama sangat bijaksana. Ia akan selalu berpikir masak-masak sebelum mela- kukan sesuatu. Ia tidak mau mendapatkan kesulitan. Ikan kedua sangat pintar. Ia mampu membuat keputusan cepat bila diperlukan. Jika mendapatkan kesulitan, ia selalu mudah mengatasinya. Ikan ketiga bersifat pasrah dan apatis. Ia percaya akan nasib. Apa yang harus terjadi, pasti akan terjadi. Itulah keyakinan yang mantap. Suatu malam, ketika matahari telah terbenam, ikan yang bijaksana tanpa sengaja mendengar percakapan dua orang nelayan. Sambil menunjuk ke arah ikan itu, salah seorang dari mereka berkata, “Lihatlah pada ikan yang besar dan montok itu. Pasti banyak ikan lain seperti itu dalam kolam ini. Ayo kita tangkap besok”. Nelayan lainnya setuju. Sambil tertawa dan bercakap-cakap mereka pergi dari tempat itu. Dengan penuh ketakutan, ikan yang bijaksana itu menemui temannya. Ia cepat-cepat memberitahukan rencana para nelayan itu. “Apa yang kita lakukan?” tanya kedua ikan lainnya dengan cemas. Setelah berpikir beberapa lama, ikan yang bijaksana menja- wab, “Kita dapat meninggalkan tempat ini segera. Dengan berenang melalui sebuah saluran, kita dapat mencapai kolam lain. Kita akan selamat di sana.” Memikirkan hal itu, ikan yang pintar berkata, “Mengapa kita harus pergi sekarang? Kita tunggu hingga para nelayan itu sampai. Aku pasti akan mendapat akal untuk mele- paskan diri.” Ikan yang percaya pada nasib, mulai berkata pelan-pelan, “Aku telah tinggal cukup lama di kolam ini. Bagaimana aku dapat meninggalkan rumahku sekarang? Apa yang harus terjadi akan selalu terjadi, karena itu aku akan tetap di sini.” Ikan yang bijaksana segera meninggal- kan kolam tanpa teman-temannya. Sendirian ia menyelam melalui saluran menuju rumah- nya yang baru. “Akhirnya aku selamat,” ia menarik nafas lega. Besoknya, dua orang nelayan kembali ke kolam itu. Mereka menebarkan jala ke dalam air. Banyak ikan terperangkap di dalamnya dan berjuang tanpa daya. Kedua sahabat ikan yang bijak juga terperangkap, yaitu si pintar dan ikan apatis. Dengan cepat, ikan yang pintar itu memikirkan rencana untuk melepaskan diri. Ia berpura-pura mati dan tergolek diam dalam jala. “Coba lepaskan ikan mati itu,” teriak salah seorang sambil melemparkannya kembali ke dalam kolam. “Akhirnya aku selamat,” ia bergumam. Ikan yang apatis yang percaya nasib tetap terperangkap dalam jala. Ia mulai menggeliat-geliat melepaskan diri, namun tetap gagal. Ikan ini sangat menyulitkan, gerutu salah seorang nelayan. Karena geram, nelayan itu segera menangkapnya dan dengan cepat memotongnya. Demikianlah, seseorang seharusnya berusaha sekuat tenaga mengubah nasibnya, baru kemudian berserah diri kepada Tuhan. Sumber: Dongeng dari India dalam Kumpulan Dongeng Mancanegara, 2003 Tiga Ekor Ikan Pelajaran 4 Moral 93 Kerjakanlah perintah soal berikut dengan cermat a. Tuliskan pokok isi dari cerita yang kamu simak b. Tuliskan tema serta pesan cerita dari dongeng tersebut c. Dalam hal apa sajakah terdapat hubungan isi dongeng di atas dengan kehidupan nyata saat ini? d. Jelaskan hubungan isi dongeng tersebut dengan kehidupan nyata saat ini 2. Bacalah cerita pengalaman berikut Menunggu adalah hal yang sangat menjemukan. Apalagi menunggu sesuatu yang tak jelas kapan datangnya. Ya, hampir seminggu aku menunggu balasan surat dari seseorang yang selalu membuat jantungku berdetak-detak saat bertemu. Yang mem- buatku semakin semangat dalam belajar untuk meraih prestasi terbaik. Yang membuatku harus rajin berangkat sekolah pagi-pagi demi mengucapkan “selamat pagi” dan melihatnya masuk ruangan kelas. Yang membuatku harus selalu menyiapkan jawaban di kala ia bertanya padaku. Ya, hampir seminggu aku rasakan berkecamuk dalam me- nunggu, meski ia juga tak pernah menjanjikan kapan akan mengi- rimkan sebuah perihal padaku. Aku menunggu karena aku yakin surat itu pasti akan datang. Hari-hari, waktu berjalan terasa begitu lamban, dan setiap saat aku gelisah dibuatnya. Apakah aku mesti putus asa? Ah, tak ada dalam kamusku untuk berputus asa. Toh, tak ada salahnya mencoba untuk menjadi seorang penyabar. Yang jelas, aku tidak menjadi seorang yang lemah dalam penantian ini. Justru aku menjadi seorang yang penuh percaya diri, penuh semangat belajar, dan selalu berpikir positif. Kerjakanlah dengan cermat dan teliti a. Tuliskanlah beberapa kalimat dengan pilihan kata yang menarik dari cerita pengalaman tersebut b. Ungkapkanlah kesan yang dimunculkan dari kalimat tersebut c. Tuliskanlah pokok-pokok dari pengalaman tersebut yang mengesankan d. Ingatlah salah satu pengalaman hidupmu yang menurutmu paling berkesan e. Tuliskanlah pokok-pokok pengalaman yang memiliki kesan dari pengalamanmu tersebut f. Susunlah pokok-pokok tersebut menjadi sebuah cerita pengalaman dengan pilihan kata yang tepat, menarik, dan komunikatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1 94 3. Perhatikanlah teks perangkat upacara berikut dengan cermat Proklamasi Kami bangsa Indonesia, dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain- lain, diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Jakarta, 17 Agustus 1945 Atas nama bangsa Indonesia Soekarno-Hatta Kerjakan sesuai dengan perintah a. Bagaimanakah karakter isi teks di atas? Jelaskan b. Jelaskan hal yang harus diperhatikan ketika membacakan teks tersebut saat upacara berkaitan dengan karakter dan suasana c. Jelaskan pentingnya artikulasi dan intonasi dalam pemba- caan teks perangkat upacara d. Jelaskan pentingnya memahami perbedaan karakter teks perangkat upacara 4. Perhatikan pantun berikut dengan cermat Kalau tuan mandi ke hulu, ambilkan saya bunga samboja. Kalau tuan mati dahulu, nantikan saya di pintu surga. Kerjakan sesuai dengan perintah a. Kelompokkan jenis pantun di atas berdasarkan isinya b. Sebutkan syarat-syarat pantun c. Buatlah beberapa pantun bertema moral dengan memer- hatikan syarat pantun Pelajaran 5 Kesehatan Bagaimana perkembangan prestasi kemampuan kalian dalam berbahasa dan bersastra Indonesia hingga pada Pelajaran 4? Teruslah berupaya untuk mengolah kemampuan yang kalian miliki dengan memperdalam materi pelajaran yang telah kalian dapatkan. Pada Pelajaran 5 ini, kita akan mengulas kembali mengenai mendengarkan dan memahami isi berita yang dibacakan untuk mem- pertajam kemampuan menyimak kalian. Pembelajaran kemampuan dan keterampilan berbicara, membaca, dan menulis, disajikan secara berurutan untuk menambah pengalaman belajar kalian mengenai bercerita dengan alat peraga, mengomentari buku cerita yang dibaca, serta menulis kembali dongeng yang pernah dibaca. Renungkanlah sejenak mengenai materi-materi yang akan kita pelajari bersama pada Pelajaran 5 ini. Persiapkan sesuatunya dengan baik. Sumber : Ensiklopedi Umum untuk Pelajar, 2005 Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1 96 Peta Konsep Kesehatan Mendengarkan Berbicara Bercerita dengan alat peraga Membaca Mengomentari buku cerita Menulis Menulis cerita dongeng Menulis kembali berita Pelajaran 5 Kesehatan 97

A. Menuliskan Kembali Berita yang Dibacakan

Pembelajaran mengenai materi menuliskan kembali berita yang dibacakan ke dalam beberapa kalimat pernah kalian pelajari pada pembelajaran di muka. Hal yang perlu kalian ingat untuk dapat memahami isi pembacaan berita yaitu diperlukan konsentrasi yang sungguh-sungguh. Dengan berkonsentrasi, kalian dapat menyimak dan menangkap pokok-pokok informasi dari berita. Sebelum menuliskan pokok-pokok berita dan isinya dalam beberapa kalimat, perlu kalian ingat kembali hal-hal yang menjadi unsur dari sebuah berita. Sebagaimana kalian ketahui bahwa berita yang baik harus memiliki unsur-unsur kelengkapan berita. Kelengkapan berita berkaitan dengan apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana hal yang diberitakan. Dalam bahasa Inggris, hal tersebut diistilahkan what, who, when, where, why, dan how 5w + 1h. Guna memperdalam kemampuan kalian dalam memahami isi berita yang dibacakan, mintalah salah seorang teman kalian untuk membacakan teks berita di bawah ini. Pada saat berita dibacakan, perhatikanlah dengan saksama. Kalian tidak perlu membaca teks berita itu terlebih dahulu. Simak dan perhatikanlah pembacaan berita yang dilakukan oleh teman kalian berikut Tujuan Pembelajaran Tujuan belajar kalian adalah dapat menentukan isi berita dan menuliskan kembali berita yang dibacakan ke dalam beberapa kalimat. 10 Tips Sehat Tanpa Obat Hidup yang multikompleks dewasa ini membuat kita bisa terlanda penyakit yang sulit diatasi, baik oleh kekebalan tubuh sendiri maupun obat-obatan. Bagaimana kiatnya agar kita tetap sehat tanpa harus sering berobat? Mencegah sebelum terjadi itu lebih baik daripada mengobati yang sudah telanjur marak. Berikut 10 cara yang dapat digunakan untuk menjaga badan tetap sehat. 1. Kenali diri Anda, baik fisik maupun kejiwaan Dengan mengenali diri sendiri, kita dapat mengetahui kelemahan fisik tubuh kita. Lalu kita dapat memutuskan apa yang baik dan boleh dilakukan bagi tubuh, dan apa yang tidak. 2. Tidak terburu-buru merasa sakit Hanya karena bersin, batuk, atau agak demam, orang telah memutuskan untuk mi- num obat. Padahal, jika setelah dibiarkan tiga hari, gejala sakit itu hilang sendiri. Tubuh memang mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan sendiri. Hanya dengan ber- istirahat cukup, gejala sakit itu sudah hilang dengan sendirinya. Gejala pusing kadang dapat hilang hanya karena menghirup udara segar di taman yang tidak tercemar udaranya. 3. Mengusahakan variasi makanan sehari-hari Melakukan variasi santapan. Dengan pemikiran bahwa ada bahan makanan tertentu yang lebih bermanfaat daripada jenis ma- kanan biasa sehari-hari. Apabila ini kita gunakan sebagai selingan bagi jenis makanan sehari-hari, maka kedua kelompok bahan tersebut dapat saling melengkapi. Misalnya, apabila kita terbiasa makan daging ayam dan sapi, sebaiknya mengubah kebiasaan itu. Sekali-sekali kita makan ikan segar, tempe, dan tahu sebagai selingan. 4. Menyesuaikan konsumsi dengan tingkatan umur Jumlah zat gizi yang diperlukan tubuh berbeda-beda bergantung pada umur, jenis Sumber: Dok. Penerbit Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1 98 kegiatan, dan kondisi tubuh dalam keadaan sakit atau sehat. Pada anak-anak dan remaja yang sedang giat-giatnya tumbuh, kelima unsur dalam makanan sangat diperlukan, maka tidak perlu dibatasi. Kelima unsur dalam makanan itu adalah karbohidrat, pro- tein, lemak, vitamin, dan mineral, serta air. Pada orang dewasa dan lanjut usia, pembatasan itu mutlak perlu. Karbohidrat dan lemak sebagai penghasil energi harus diku- rangi jumlahnya. Vitamin dan mineral serta air justru harus dikonsumsi dengan cukup. Sebaliknya, konsumsi protein perlu dikurangi. Adapun air yang diminum harus yang steril, aman dari kuman, seperti air mineral yang benar memenuhi syarat sebagai air min- eral. Boleh juga air biasa yang sudah direbus lebih dulu. Lebih kurang 60 dari berat badan kita berupa air atau cairan. Itu berarti kita harus minum air lebih banyak daripada unsur makanan yang lain. 5. Berolahraga secara teratur sesuai kemampuan Berolahraga bertujuan memperlancar peredaran darah dan mempercepat penye- baran impuls urat saraf ke bagian tubuh atau sebaliknya. Dengan demikian, tubuh senan- tiasa bugar. 6. Selalu menjaga kebersihan Lingkungan bersih di rumah, halaman, dan kompleks hunian memberi suasana segar dan nyaman. Sebuah penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kelompok rumah yang mempunyai halaman dan lingkungan tertata baik, hijau, dan asri, mempunyai per- sentase kesehatan penghuninya jauh lebih baik daripada kelompok rumah miskin ta- naman. 7. Meluangkan waktu untuk bersantai Meluangkan waktu tidak berarti minta istirahat lebih banyak daripada bekerja produktif. Meluangkan waktu untuk istirahat itu sebentar saja. Ini perlu dilakukan secara rutin. 8. Back to nature Untuk dapat kembali dekat dengan alam, sebaiknya kita menghindari bahan makanan kalengan dan memperbanyak makan sayuran dan buah yang segar. 9. Mengolah pernapasan Mengolah pernapasan berarti mengatur cara dan frekuensi bernapas agar lebih efisien. Olahraga pernapasan dapat dilakukan dengan menghirup udara oksigen perlahan-lahan dalam hitungan 15 kemudian melepaskannya kembali pelan-pelan juga dalam hitungan 15. 10. Gemari membaca bacaan kesehatan Dengan gemar membaca bacaan ke- sehatan, kita akan tahu seluk-beluk kesehatan itu lebih baik. Kemudian kita dapat memakai- nya untuk menyusun siasat menghindari gangguan penyakit. Sumber: www.google.co.id, dengan pengubahan Berdasarkan bacaan di atas, kalian dapat menuliskan contoh isi berita tersebut ke dalam beberapa kalimat, seperti berikut. 1. Hidup yang multikompleks dapat menyebabkan penyakit yang sulit diatasi. 2. Ada sepuluh cara yang dapat digunakan untuk menjaga badan tetap sehat. a. Mengenali diri, baik fisik maupun kejiwaan. b. Tidak terburu-terburu merasa sakit dan memutuskan untuk minum obat. c. Memvariasikan makanan sehari-hari. Pelajaran 5 Kesehatan 99 Remaja Malang Suspect Flu Burung d. Mengonsumsi zat gizi dengan jumlah yang sesuai dengan tingkatan umur. e. Berolahraga secara teratur sesuai kemampuan. f. Selalu menjaga kebersihan. g. Meluangkan waktu untuk bersantai. h. Kembali dekat dengan alam dengan memperbanyak makan sayuran dan buah serta menghindari bahan makanan kalengan. i. Mengatur pernapasan dengan baik. j. Gemar membaca bacaan kesehatan. Uji Kemampuan 1 Simaklah pembacaan berita “Remaja Malang Suspect Flu Burung” dengan saksama Bingkai Bahasa Pada bacaan di atas terdapat kata berkonfiks pe--an, yaitu: pemikir- an. Makna konfiks pe-- an dapat diklasifikasikan sebagaimana berikut. 1. menyatakan tempat Contoh: pengadilan 2. menyatakan hasil perbuatan Contoh: pemalsuan 3. menyatakan alat Contoh: penciuman 4. menyatakan proses atau hal Contoh: penanaman Seorang remaja asal Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, menjadi suspect flu burung Avian InfluenzaAI. Sus- pect flu burung artinya dugaan terjangkitnya penyakit menular pada saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus unggas atau burung. Berdasarkan keterangan dokter Rumah Sakit Saiful Anwar RSSA, remaja berinisial D,18, mengalami gejala mirip penderita flu burung. Karena itu, sejak Jumat 92 lalu, D harus menjalani perawatan intensif di ruang isolasi khusus AI. Dia merupakan rujukan Puskesmas Pocokusumo dan telah direkomendasikan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang untuk mendapatkan perawatan intensif di RSSA Malang. Sebelum dirujuk, dia mengidap gejala seperti suhu badan tinggi mencapai 38,8 derajat Celcius, batuk, nyeri saat menelan ludah, dan sesak napas. Ketua tim penanganan flu burung RSSA Malang dr. H.A. Gatoet Ismanoe, Sp.P.D. KPTI mengatakan, tim dokter telah melakukan pemeriksaan yang meliputi pemeriksaan darah, tenggorokan, dan foto torax secara ru- tin. Pihaknya juga sudah mewawancarai pasien. Dari wawancara diketahui seminggu sebelum sakit, D bersinggungan langsung dengan ayam yang mati dan dinyatakan positif H5N1. “Berdasarkan hasil pemeriksaan awal yang dilakukan terhadap pasien D dan melihat gejala-gejala yang terjadi, akhirnya tim dokter memutuskan bahwa pasien tersebut suspect flu burung dan harus dirawat di ruang isolasi,” terang Gatoet, kemarin. Guna memperkuat hasil pemeriksaan, tim dokter langsung mengirimkan sampel darah pasien ke RSU dr. Sutomo, Surabaya. Sampel tersebut digunakan untuk pemeriksaan guna memastikan ada atau tidaknya virus H5N1 dalam tubuh pasien. Gatoet menuturkan ada tahapan- tahapan untuk menentukan seorang pasien menderita flu burung atau tidak. Tahap pertama adalah observasi. Observasi didasar- kan pada dugaan sementara dari gejala-gejala yang dialami pasien. Kemudian dilanjutkan pada tahap suspect. Tahap ini berusaha mengidentifikasi bahwa pasien sebelumnya memiliki riwayat kontak langsung dengan unggas positif flu burung.