Menceritakan Tokoh Idola Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas 7 Asep Yudha Wirajaya dan Sudarmawarti 2010
Pelajaran 6 Lingkungan
127
Uraian mengenai Prof. Otto Soemarwoto yang dapat dijadikan alasan untuk mengidolakannya, dapat dicontohkan seperti berikut.
I. Ringkasan riwayat hidup Prof. Dr. Ir. Otto Soemarwoto
Prof. Dr. Ir. Otto Soemarwoto merupakan salah satu putra bangsa yang memiliki prestasi dan pengalaman di bidang
lingkungan yang sangat besar, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Beliau yang dilahirkan di Purwokerto, Jawa Tengah,
pernah menjabat sebagai Guru Besar Emeritus Unpad. Sebelum menduduki jabatan tersebut, beberapa jabatan penting yang
berkaitan dengan pendidikan dan lingkungan di negara ini telah beliau tekuni. Prof. Dr. Ir. Otto Soemarwoto dalam perjalanan
hidupnya banyak mengundang perhatian. Karya-karya yang berkaitan dengan pendidikan dan lingkungan telah banyak
memberikan sumbangan yang besar bagi bangsa dan negara ini.
II. Gagasan dan sikap yang mengagumkan dari Prof. Dr. Ir. Otto Soemarwoto
– Prestasi pendidikan yang luar biasa.
– Besarnya sumbangan pada bangsa, baik dari pemikiran
dan karya tulisnya yang berkaitan dengan pendidikan dan lingkungan.
– Prinsip hidup yang sederhana dan tidak ambisius.
– Sikap bijaksana dalam menanggapi masalah.
III. Sikap dan tindakan yang dapat dicontoh dari Prof. Dr. Ir. Otto Soemarwoto
Beberapa sikap yang patut dan perlu dicontoh dari tokoh tersebut adalah sikapnya yang rendah diri, sederhana, tidak
ambisius, kepribadian yang arif dan bijak, suka membantu, serta ketulusannya dalam mencintai lingkungan.
IV. Prestasi dan karya-karyanya –
Pencetus dalam pendidikan dan penelitian lingkungan hidup di Indonesia.
– Penggagas amdal.
– Pendiri sekaligus Direktur Lembaga Ekologi Unpad
yang mengilhami berdirinya lembaga sejenis di perguruan tinggi lain.
– Penggagas Pola Ilmiah Pokok PIP Unpad, Bina Mulia
Hukum dan Lingkungan Hidup. –
Membina dosen-dosen hingga setidak-tidaknya melahirkan empat guru besar di Lingkungan Unpad.
Bingkai Bahasa
Pada biografi di atas terdapat penulisan nama
yang disertai gelar. Penulisan singkatan, na-
ma, dan gelar, harus diikuti tanda titik.
Contoh: Prof. Dr. Ir. Otto Soemarwoto, Dra.
Rini Soemarwoto, dan sebagainya. Penulisan
gelar yang terletak di belakang nama, diberikan
tanda koma pada akhir nama atau setelah nama.
Contoh: Harry Laode, M.Si., Melly Oktavia,
S.S., Nyoman Anggita, S.H., dan sebagainya.
Pada biografi di atas tercantum juga kata-kata
menaruh yang berasal dari kata dasar taruh.
Kata menaruh merupakan kata khusus,
yaitu kata yang memiliki cakupan arti lebih sempit
dibanding dengan kata umumnya. Kata umum
dari menaruh adalah meletakkan. Contoh lain:
melihat kata umum, mengintip, mencermati,
melirik, kata khusus.
Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1
128
– Menulis beberapa buku karya tulis ilmiah maupun
tulisan di media massa, baik masalah lingkungan maupun pendidikan.
– Penghargaan Bintang Mahaputra Utama, Satyalencana
Kelas I, dan Order of The Golden Ark. –
Penggagas budaya berjalan kaki, tapi belum terwujud. Hal yang perlu kalian perhatikan dalam menceritakan seorang
tokoh atau tokoh idola adalah kelengkapan isi, kejelasan, serta hal- hal yang menarik untuk diceritakan, yang meliputi berikut.
1. Berkaitan dengan kelengkapan isi cerita, meliputi: a identitas
tokoh, b perjalanan hidup tokoh, c peristiwa-peristiwa penting bagi tokoh, d keunggulan atau kelebihan dan kekurangan
tokoh, serta e hal-hal yang patut dicontoh dari tokoh.
2. Berkaitan dengan kejelasan penceritaan, meliputi: a variasi
intonasi, b kejelasan artikulasi, serta c volume suara. 3.
Berkaitan dengan hal-hal yang menarik untuk diceritakan, meliputi: a bentuk penyampaian cerita, b pemilihan kata, serta
c kelengkapan materi atau isi.
Uji Kemampuan 2
Bacalah dengan cermat cerita tokoh idola berikut
Mengenang Sosok Prof. Dr. H. Koesnadi Hardjasoemantri, S.H. M.L.
Sejumlah teman, mantan murid, keluarga, dan simpatisan Prof. Koesnadi
memenuhi Ruang Rimbawan I Gedung Manggala Wanabakti hari Selasa malam, 13
Maret 2007 di Jakarta. Mereka berkumpul untuk memberikan penghormatan kepada
beliau sekaligus memberikan dukungan pada berbagai kegiatan pendidikan yang
dikembangkan oleh almarhum. ICEL dan Yayasan KEHATI menjadi penyelenggara
kegiatan yang dihadiri oleh banyak kalangan ini.
Acara yang seharusnya menjadi malam ungkapan syukur dan sukacita atas umur
panjang dan penghargaan atas dedikasi beliau, justru menjadi malam mengenang beliau.
Betapa tidak, acara yang awalnya diadakan pada 5 Februari lalu terpaksa ditunda akibat
banjir bandang di Jakarta. Acara tersebut digelar tanpa dihadiri lelaki kelahiran
Tasikmalaya 9 Desember 1926 lalu. Tepat tujuh hari yang lalu, tepatnya pada tanggal 7
Maret 2007 tokoh sederhana yang gemar bersenda gurau itu telah pergi meninggalkan
kita semua. Beliau meninggal akibat kecela- kaan pesawat Garuda yang ditumpanginya
dari Jakarta ke Jogjakarta.
Seiring dengan peringatan ulang tahun dan peluncuran kumpulan tulisan terpilih
Prof. Dr. Koesnadi Hardjasoemantri berjudul Ekologi, Manusia, dan Kebudayaan malam
itu, sejumlah dana dapat terkumpul untuk Universitas Gunung Kidul. Beliau, Guru Besar
Emeritus Hukum lingkungan Universitas Gadjah Mada UGM, itu yang menjadi
donatur tetapnya. Di mata Ismid Hadad, Direktur Eksekutif KEHATI, Pak Koes, begitu
biasa disapa, merupakan sosok yang baik.
Pelajaran 6 Lingkungan
129
“Meskipun pensiunan, setiap bulannya beliau rela mengeluarkan 10-20 juta untuk
menyumbang ke Universitas Gunung Kidul,” kenangnya. Almarhum tercatat sebagai salah
satu pendiri Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia KEHATI.
Dedikasinya terhadap dunia pendidikan dan lingkungan tidak diragukan lagi. Berkarier
di lingkungan pendidikan sejak tahun 1964 sampai 1980. Tahun 1984, beliau diangkat
menjadi Sekretaris Menteri Negara Penga- wasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup.
Beliau juga menjabat sebagai Sekretaris Menteri Negara Kependudukan dan Ling-
kungan Hidup pada tahun 1980 sampai 1986.
Pada tahun 1986 sampai 1990, beliau menjadi Rektor UGM. Pada saat menjadi
Rektor UGM, beliau juga menjadi Staf Ahli Menteri Negara KLH dari tahun 1986 sampai
1988. Pada tahun 1987 sampai 1992, beliau menjabat anggota MPR RI.
Di samping mengajar di berbagai perguruan tinggi di Indonesia, almarhum juga
menjadi dosen tamu di beberapa universitas di Kanada, Belanda, dan Jepang 1990-1995.
Para guru besar negara-negara lain sangat kagum dengan Pak Koes. Ini dikarenakan ke-
berhasilannya untuk menjadikan Hukum Ling- kungan sebagai mata kuliah wajib di Fakultas-
fakultas Hukum di Indonesia,” ungkap Mas Achmad Santosa. Bersama-sama guru besar
hukum lingkungan lainnya dari Asia Pacific, beliau juga berhasil mendirikan
Asia Pacific Centre for Environmental Law APCEL yang
berkedudukan di National University of Singapore NUS. Pak Koes juga ikut
mendorong terbentuknya The International
Academy of Environmental Law-IUCN. Semasa menjabat Rektor UGM, Pak
Koes dikenal sebagai tokoh akomodatif yang dicintai mahasiswa. Kala itu dia disambut
hangat civitas akademika UGM. Maklum, dia
bukanlah orang asing di universitas tertua Indonesia yang dibangun di masa kemer-
dekaan itu. Dia lulusan Fakultas Hukum UGM, 1964. Sikap kebapakan adalah salah
satu sifat beliau dalam berhubungan dengan mahasiswa maupun mantan mahasiswanya.
“... Dalam setiap pertemuan, beliau selalu menempatkan keberadaannya sebagai
seorang bapak kepada anaknya. Beliau tetap memberikan bimbingan dalam bentuk
pemikiran-pemikiran yang produktif dan usulan-usulan untuk selalu memerhatikan
lingkungan hidup demi kesejahteraan ma- syarakat,” ungkap Prof. Dr. T. Gayus Lum-
buun, S.H. M.H. Beliau ialah mantan Bim- bingan Program Doktor Pak Koes, yang seka-
rang menjadi anggota DPR dan Rektor Uni- versitas Krisnadwipayana.
Setelah tidak menjabat rektor, Pak Koes pun antara lain aktif sebagai Ketua Umum
Pengurus Pusat Harian Kagama; visiting pro-
fessor di Dalhousie University, Halifax, Kanada; Kepala Pusat Dokumentasi Per-
undang-Undangan Lingkungan; Direktur Pro- gram Pascasarjana Universitas Tarumangera;
Andalan Nasional Urusan Penelitian, Pe- ngembangan, dan Lingkungan Hidup Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka; Wakil Ketua Masyarakat Transparansi Indonesia; dan Ketua
Akademi Jakarta.
Tidak hanya itu, dalam bidang sosial dan kebudayaan, lelaki penyuka seni ini ikut
mendirikan sekaligus Anggota Pengurus Yayasan Nusantara Jaya. Beliau juga men-
dirikan Dana Mitra Lingkungan 1983. Ber- sama Prof. Emil Salim, beliau ikut mendirikan
Yayasan KEHATI pada tahun 1994. Dengan menempuh pendidikan di Fakultas Hukum
UGM 1964, Fakultas Hukum Universitas Leiden, Netherland Drs. M.L. 1981, dan
meraih gelar doktor dari Universitas Leiden 1981, beliau pun telah menulis beberapa
buku dalam bidang hukum lingkungan.
Dalam kebijakan lingkungan di Indo- nesia, pakar hukum lingkungan ini ikut
menyusun beberapa perundangan seperti UU Lingkungan Hidup dan UU Pengelolaan
Sumber Daya Alam PSDA sejak 6 tahun lalu. Sayang, akhirnya beliau tidak bisa lagi
mengikuti pembahasan RUU tersebut. Padahal, sejak 6 tahun lalu, sebagai ketua
tim penyusun, beliau sangat intensif mela- kukan pembahasan. Apalagi sampai sekarang,
UU ini belum juga terwujud.
Berbahasa dan Bersastra Indonesia 1
130
Kerjakanlah sesuai dengan perintah di buku tugasmu
1. Tulislah beberapa hal yang patut dicontoh dari perjalanan hidup
tokoh pada cerita tokoh idola di atas 2.
Jelaskan alasan tokoh lingkungan Prof. Koesnadi Hardja- soemantri menjadi idola oleh sebagian orang
3. Buatlah ringkasan dari wacana di atas dengan bahasamu
4. Sampaikanlah cerita mengenai Prof. Koesnadi Hardjasoe-
mantri berdasarkan wacana di atas secara lisan di depan kelas
1. Carilah informasi yang lengkap berkenaan dengan tokoh yang
kamu idolakan 2.
Tulislah informasi-informasi penting tersebut 3.
Buatlah ringkasan profil tokoh idaman 4.
Jelaskan alasan-alasanmu mengidolakannya 5.
Ceritakanlah tokoh yang kamu idolakan secara lisan di depan kelas
TAGIHAN
Di mata para sahabat, Pak Koes adalah pribadi yang komplit. Beliau demokratis,
tulus dan bersahaja, tetapi tetap humoris. Tidak heran apabila semua orang merasa dekat
dengan Pak Koes, karena gaya dan pendekatan Pak Koes sangat demokratis, bersahaja, lugas,
tulus, pandai memotivasi sekaligus pandai menjaga perasaan orang, serta terampil dalam
menyampaikan humor. Pak Koes tidak memandang lawan bicara, sekalipun lawan
bicaranya sangat yunior. Beliau akan menang- gapi lawan bicaranya dengan serius dan
telaten seperti halnya menghadapi lawan bi- cara yang lain. Kemarahan beliau diungkap-
kan apabila ada orang yang memiliki pan- dangan-pandangan yang tidak demokratis,
sangat birokratis, tidak sopan, dan anarkis.
Lelaki bersahaja yang pernah menjadi tentara pelajar ini, telah memperoleh
beberapa penghargaan dari Pemerintah Indo- nesia dan negara lain. Penghargaan tersebut
misalnya Bintang Gerilya, Satyalencana Perang Kemerdekaan, Satyalencana
Kebudayaan, Chevalier dans L’Ordre des Arts
et des Lettress, Perancis 1994, dan Officer in de Orde van Oranje Nassau, Negeri
Belanda 1980. Pak Koes adalah seorang pemimpin yang
sangat ingin melihat bangsanya maju. Namun, beliau tidak suka menampilkan diri
ke depan dan tidak vokal. Beliau serius dan bersungguh-sungguh dalam mengerjakan
segala sesuatunya. Beliau bukan tipe orang yang mengejar popularitas, jabatan, atau
kehormatan. Dalam setiap kesempatan, beliau selalu menunjukkan sikap yang santun
dan rendah hati.
Acara berlangsung dengan khidmat. Dana yang diperoleh dari penggalangan dana
ditujukan untuk mendukung pengembangan Universitas Gunung Kidul. Acara ini ditutup
dengan pendeklarasian Yayasan Koesnadi untuk pendidikan.
Sumber: www.google.co.id, dengan pengubahan
Pelajaran 6 Lingkungan
131 Tujuan Pembelajaran
Tujuan belajar kalian adalah dapat
membaca puisi dengan menggunakan
irama, volume suara, mimik, dan kinesik
yang sesuai dengan isi puisi.