12
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Hakikat Matematika
Menurut Johnson dan Myklebust, sebagaimana dikutip oleh Abdurrahman 2003: 252 matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk
mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berpikir. Kline dalam Abdurrahman
2003: 252 juga mengemukakan bahwa matematika merupakan bahasa simbolis dan ciri utamanya adalah penggunaan cara bernalar deduktif, tetapi juga tidak
melupakan cara berpikir induktif. Menurut Soedjadi 2000: 11 ada beberapa definisi atau pengertian dari matematika, yaitu: 1 matematika adalah cabang
ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara sistematik; 2 matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi; 3 matematika adalah pengetahuan
tentang penalaran logik dan berhubungan dengan bilangan; 4 matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk;
5 matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logik; dan 6 matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat. Menurut
Suherman 2003: 18-22, matematika dikenal sebagai ilmu deduktif, artinya proses pengerjaan matematik harus bersifat deduktif. Matematika tidak menerima
generalisasi berdasarkan pengamatan tetapi harus berdasarkan pembuktian. Matematika mempelajari tentang pola keteraturan, tentang struktur yang
13
terorganisasikan. Konsep-konsep matematika tersusun secara hierarkis, tersruktur, logis, dan sistematis mulai dari konsep yang paling sederhana sampai pada konsep
yang paling kompleks. Dalam matematika terdapat konsep prasyarat sebagai dasar untuk mempelajari konsep selanjutnya.
Berdasarkan beberapa pengertian matematika di atas, matematika yang dimaksud dalam penelitian ini adalah cabang ilmu pengetahuan eksak yang
bersifat abstrak yang mempelajari tentang bilangan, kalkulasi serta masalah ruang dan bentuk, yang memerlukan penalaran bersifat deduktif dan logika dalam
mempelajari konsep yang ada, dimana konsep-konsep tersebut tersusun secara hirearkis, tersruktur, logis, dan sistematis.
2.1.2 Pembelajaran Matematika