13
terorganisasikan. Konsep-konsep matematika tersusun secara hierarkis, tersruktur, logis, dan sistematis mulai dari konsep yang paling sederhana sampai pada konsep
yang paling kompleks. Dalam matematika terdapat konsep prasyarat sebagai dasar untuk mempelajari konsep selanjutnya.
Berdasarkan beberapa pengertian matematika di atas, matematika yang dimaksud dalam penelitian ini adalah cabang ilmu pengetahuan eksak yang
bersifat abstrak yang mempelajari tentang bilangan, kalkulasi serta masalah ruang dan bentuk, yang memerlukan penalaran bersifat deduktif dan logika dalam
mempelajari konsep yang ada, dimana konsep-konsep tersebut tersusun secara hirearkis, tersruktur, logis, dan sistematis.
2.1.2 Pembelajaran Matematika
Pembelajaran merupakan proses yang dilakukan oleh pendidik untuk membelajarkan peserta didik pada lingkungan belajar tertentu dan akhirnya terjadi
perubahan tingkah laku. Dalam konteks matematika, pembelajaran matematika adalah suatu proses yang dilakukan oleh pendidik untuk membelajarkan peserta
didik pada lingkungan belajar dalam menguasai beberapa kompetensi dalam matematika.
Suyitno 2006: 1 mengartikan pembelajaran sebagai upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan
siswa yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa. Tidak hanya interaksi antara siswa dengan siswa dan
interaksi antara guru dengan siswa, dalam pembelajaran juga terjadi interaksi siswa dengan sumber belajar. Interaksi dalam kegiatan pembelajaran bukan hanya
14
sekadar penyampaian pesan berupa materi pelajaran melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri siswa yang belajar. Diharapkan dengan adanya interaksi
tersebut, siswa dapat membangun pengetahuan secara aktif, pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, serta dapat
memotivasi siswa sehingga mencapai kompetensi yang diharapkan. Tujuan dari pembelajaran matematika sekolah salah satunya adalah untuk
mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari, dan dalam mempelajari berbagai ilmu
pengetahuan. Sebagaimana pendapat Samo 2008 sebagai berikut: ...one of the main objectives of teaching and learning Mathematics
is to prepare students for practical life. Students can develop their knowledge, skills, logical and analytical thinking while learning
Mathematics and all these can lead them for enhancing their curiosity and to develop their ability to solve problems in almost all
fields of life.
Menurut Suherman et al. 2003: 58-59, tujuan pembelajaran matematika di SMP meliputi 1 siswa memiliki kemampuan yang dapat dialihgunakan melalui
kegiatan matematika, 2 siswa memiliki pengetahuan matematika sebagai bekal untuk melanjutkan ke pendidikan menengah, 3 siswa memiliki keterampilan
matematika sebagai peningkatan dan perluasan dari matematika sekolah dasar untuk dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dan 4 siswa memiliki
pandangan yang cukup luas dan memiliki sikap logis, kritis, cermat, dan disiplin serta menghargai kegunaan matematika.
Berdasarkan uraian di atas pembelajaran matematika yang dimaksud dalam penelitian ini adalah adalah suatu proses atau kegiatan guru mata pelajaran
matematika dengan mengajarkan matematika kepada peserta didik yang di
15
dalamnya terkandung upaya guru menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik tentang
matematika yang amat beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dan peserta didik serta antara peserta didik dengan peseta didik dalam mempelajari
matematika.
2.1.3 Kualitas Pembelajaran