Two Tier Multiple Choice TTMC

22 Bentuk penilaian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes formatif. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai 75 dari total nilai 100 untuk tes formatif. Instrumen yang digunakan untuk tes formatif dalam penelitian ini adalah TTMC test atau tes pilihan ganda dua tingkat. Berdasarkan uraian di atas pembelajaran CTL dengan PBL dikatakan berkualitas jika perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran memenuhi kriteria minimal baik, serta penilaian hasil pembelajaran menunjukkan minimal 75 siswa memenuhi kriteria ketuntasan minimal KKM yang telah ditetapkan.

2.1.4 Two Tier Multiple Choice TTMC

Bala 2013 mengungkapkan bahwa tes pilihan ganda lebih baik dari pada tes utraian dalam memberikan informasi diagnostik. Hal ini didukung dengan pernyataan Scott dalam Bala 2013 yang mengatakan bahwa soal pilihan ganda alat evaluasi yang baik selanjutnya seteelah soal uraian. Akan tetapi soal pilihan ganda memiliki kelemahan yaitu soal-soal pilihan ganda cenderung untuk mengungkapkan ingatan dan sukar untuk mengukur proses mental yang tinggi serta memberikan banyak kesempatan bagi siswa untuk main untung-untungan dalam menjawabnya Arikunto, 2012. Padahal soal pilihan ganda lebih mudah dan cepat untuk diaplikasikan serta dianalisis, sehingga dalam penelitian ini peneliti menggunakan Two Tier Multiple Choice TTMC sebagai alat evaluasi. TTMC adalah tes berupa soal pilihan ganda bertingkat dua. Tingkat pertama terdiri dari dua sampai empat pilihan jawaban sedangkan tingkat kedua terdiri dari 23 pilihan alasan yang mengacu pada tingkat pertama Bala, 2013. Untuk penilaian, siswa hanya dianggap menjawab benar jika memiliki jawaban yang benar pada tingkat pertama dan alasan yang benar pada tingkat kedua Treagust, 2006. TTMC test memiliki dua keuntungan dibandingkan dengan pilihan ganda biasa, yaitu: 1. Mengurangi tingkat kesalahan pengukuran. Pada pilihan ganda biasa dengan lima pilihan jawaban, ada 20 jawaban dipilih dengan benar. Jawaban benar yang dipilih secara acak, akan dihitung juga dalam penilaian, hal ini menyebabkan guru tidak tahu secara pasti kemampuan siswa. Pada pilihan ganda dua tingkat, siswa hanya dianggap benar jika menjawab kedua tingkat secara benar, sehingga mengurangi tingkat kesalahan penilaian. 2. Tes pilihan ganda dua tingkat memungkinkan guru untuk menilai dua aspek dalam satu fenomena gejala. Pada tingkat pertama siswa diminta untuk menjawab gejala yang terjadi, kemudian pada tingkat kedua siswa diminta untuk menjelaskannya. Hal ini memungkinkan guru dapat menilai pengetahuan siswa dan pemahaman konsep siswa Tuysuz, 2009. TTMC test yang dimaksud dalam penelitian ini adalah instrumen tes diagnostik berupa soal pilihan ganda yang memuat kemungkinan-kemungkinan jenis kesalahan siswa berdasarkan kriteria Watson pada masing-masing pilihan jawaban tingkat kedua. TTMC test tersebut digunakan peneliti untuk mendiagnosis jenis kesalahan yang dilakukan siswa. 24

2.1.5 Contextual Teaching and Learning CTL

Dokumen yang terkait

Analisis Kemampuan Siswa Kelas VIII dalam Menyelesaikan Soal Pemecahan Masalah Open Ended pada Pembelajaran Problem Based Learning

2 36 361

Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Materi Pokok Menurut Tingkat Berpikir Geometri van Hiele

1 29 199

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Problem Based Learning Dan Project Based Learning Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa Kelas X Semester

0 2 17

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Problem Based Learning Dan Project Based Learning Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa Kelas X Semester

0 3 15

MEMINIMALKAN KESULITAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN Meminimalkan Kesulitan Menyelesaikan Soal-Soal Matematika Melalui Pembelajaran Problem Based Learning Pada Siswa Kelas Viii SMP Negeri 1 Teras Tahun 2014/2015.

0 2 16

MEMINIMALKAN KESULITAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI SMP Meminimalkan Kesulitan Menyelesaikan Soal-Soal Matematika Melalui Pembelajaran Problem Based Learning Pada Siswa Kelas Viii SMP Negeri 1 Teras Ta

0 4 15

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA.

0 1 5

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA GEOMETRI BERRDASARKAN PROSEDUR NEWMAN

0 0 43

Pengembangan Aplikasi e Learning Berbasi

0 0 10

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PADA MATERI GEOMETRI DENGAN PROSEDUR NEWMAN KELAS VIII MTS MUHAMMADIYAH TANETEA KABUPATEN JENEPONTO

0 3 148