27
Mengembangkan dan mempresentasikan hasil
karya Guru membantu peseta didik dalam merencanakan
dan menyiapkan hasil karya yang tepat, seperti laporan, rekaman video, dan model-model, serta
membantu mereka untuk menyampaikannya kepada orang lain.
Menganalisis dan mengevaluasi proses
pembelajaran Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi
terhadap investigasinya dan proses-proses yang mereka gunakan.
Pembelajaran PBL yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah awal siswa untuk mengumpulkan
dan menemukan pengetahuan baru terkait konsep luas permukaan dan volume kubus dan balok
2.1.7 CTL dengan Problem Based Learning
CTL dengan PBL adalah model pembelajaran dengan pendekatan siswa pada masalah yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari dan mendorong siswa untuk
menemukan dan membangun sendiri konsep-konsep yang dipelajarinya. CTL dengan PBL merupakan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti
dalam kegiatan pembelajaran selama proses penelitian. Pada pembelajaran ini peneliti mengkombinasikan pendekatan CTL dengan model pembelajaran PBL
untuk mendorong pemahaman siswa pada materi luas permukaan dan volume kubus dan balok. Peran peserta didik dalam pembelajaran CTL dengan PBL
adalah sebagai subjek pembelajar yang menemukan dan membangun sendiri konsep-konsep yang dipelajarinya sehingga peserta didik akan benar-benar
memahami konsep yang dipelajarinya
28
Pembelajaran CTL dengan PBL dalam penelitian ini mengunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1 membentuk kelompok diskusi; 2 orientasi
peserta didik pada masalah; 3 membimbing peserta didik melakukan penemuan; 4 memberikan kesempatan bertanya kepada peserta didik; 5 menyajikan hasil
penemuan dan mempresentasikannya; 6 melakukan refleksi dan evaluasi terhadap hasil temuan; dan 7 melakukan penilaian otentik
2.1.8 Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal
Kesalahan dalam
menyelesaikan soal-soal
matematika merupakan
penyimpangan terhadap yang benar yang sifatnya sistematis, konsisten maupun insidental. Kesalahan yang sifatnya sistematis, konsisten disebabkan oleh
kompetensi siswa, sedangkan yang sifatnya insidental bukan merupakan akibat dari rendahnya tingkat kemampuan pelajaran melainkan disebabkan karena
tingkat pemahaman siswa yang kurang mendalam. Menurut Watson dalam Asikin 2003 terdapat 8 kategori kesalahan dalam
menyelesaikan soal, yaitu: 1.
Data tidak tepatinappropriate data id Dalam kasus ini siswa berusaha mengoperasikan pada level yang tepat pada
suatu masalah, tetapi memilih sebuah informasi atau data yang tidak tepat. Contoh kesalahan data tidak tepat, misalnya siswa salah dalam menulis rumus
luas permukaan balok karena kurangnya pemahaman konsep. 2.
Prosedur tidak tepatinappropriate procedure ip Pada kasus ini siswa berusaha mengoperasikan pada level yang tepat pada
suatu masalah, tetapi menggunakan prosedur atau cara yang tidak tepat.
29
Prosedur tidak tepat diantaranya adalah menggunakan prinsip atau rumus dengan cara yang tidak tepat.
Adapun contoh kesalahan prosedur tidak tepat yang dilakukan oleh siswa ditunjukkan seperti pada Tabel 2.3 berikut
Tabel 2.3. Contoh kesalahan prosedur tidak tepat Soal
Kesalahan siswa Volume
sebuah kubus
sama dengan
volume balok yaitu 1000 cm
3
. Diketahui panjang balok
dua kali panjang kubus dan tinggi balok setengah
kali lebar balok. Tentukan luas permukaan balok.
Volume kubus = volume balok Volume kubus =
s = 10
Diperoleh , , dan
Luas balok = Luas
balok =
Luas balok =
Luas balok =
Jadi luas permukaan balok 1000 cm
2
Dari Tabel 2.3, contoh kesalahan prosedur tidak tepat yang dilakukan oleh siswa adalah siswa mengetahui rumus luas permukaan balok, tetapi prosedur
atau cara menggunakan rumus tersebut tidak tepat karena siswa kesulitan dalam menentukan tinggi dan lebar balok sehingga siswa salah dalam
menentukan tinggi dan lebar balok. 3.
Data hilangommited data od Gejala data hilang yaitu kehilangan satu data atau lebih dari respon siswa.
Dengan demikian penyelesaian menjadi tidak benar. Mungkin respon siswa tidak menemukan informasi yang tepat, namun siswa masih berusaha
mengoperasikan pada level yang tepat. Adapun contoh kesalahan data hilang yang dilakukan oleh siswa ditunjukkan
seperti pada Tabel 2.4 berikut:
30
Tabel 2.4. Contoh kesalahan data hilang Soal
Kesalahan siswa Made akan membuat 15
buah kado berbentuk kubus dengan panjang rusuknya 20
cm. Hitunglah jumlah luas kertas kado yang diperlukan
untuk
membuat kado
tersebut. Luas kubus =
luas kubus = luas kubus = 2400 cm
2
Jadi luas kertas kado yang diperlukan adalah 2400 cm
2
Dari Tabel 2.4, contoh kesalahan data hilang yang dilakukan oleh siswa adalah siswa dapat menggunakan rumus dengan benar tetapi siswa tidak
memperoleh jawaban yang benar. Hal ini dikarenakan ada data yang hilang, yaitu siswa lupa mengalikan luas permukaan kubus dengan banyaknya
kerangka kubus yang dibuat. 4.
Kesimpulan hilangommited conclusion oc Gejala kesimpulan hilang adalah siswa menunjukkan alasan pada level yang
tepat kemudian gagal menyimpulkan. Adapun contoh kesalahan kesimpulan hilang yang dilakukan oleh siswa
ditunjukkan seperti pada Tabel 2.5 berikut: Tabel 2.5. Contoh kesalahan kesimpulan hilang
Soal Kesalahan siswa
Sukma memiliki
kawat sepanjang 156 cm. Ia ingin
menggunakan kawat tersebut untuk
membuat kerangka
kubus yang panjang rusuknya 4 cm. Berapakah banyaknya
kerangka kubus yang dapat dibuat Sukma dengan kawat
tersebut? Jumlah panjang rusuk kubus =
=
= 48 cm
Banyak kerangka kubus yang dapat dibuat =
Jadi banyak kerangka kubus yang dibuat Sukma adalah 3,25 buah
31
Dari Tabel 2.5, contoh kesimpulan hilang yang dilakukan oleh siswa adalah siswa gagal menyimpulkan bahwa banyaknya kerangka kubus yang dapat
dibuat adalah 3 buah bukan 3,25 buah. 5.
Konflik level responresponse level conflict rlc Gejala yang terkait dengan respon kesimpulan hilang adalah konflik level
respon. Pada situasi ini siswa menunjukkan suatu kompetisi operasi pada level tertantu dan kemudian menurunkan ke operasi yang lebih rendah,
biasanya untuk kesimpulan. Adapun contoh kesalahan konflik level respon yang dilakukan oleh siswa
ditunjukkan seperti pada Tabel 2.6 berikut: Tabel 2.6. Contoh kesalahan konflik level respon
Soal Kesalahan siswa
Perbandingan panjang,
lebar, dan tinggi sebuah balok adalah 5 : 4 : 3. Jika
volume balok 1.620 cm
3
, tentukan
ukuran balok
tersebut. Volume = 1.620
Volume = p x l x t Ukuran balok tersebut adalah 15 x 12 x
9
Dari Tabel 2.6, contoh konflik level respon yang dilakukan oleh siswa adalah siswa tidak dapat menemukan panjang, lebar dan tinggi balok, akibatnya
siswa hanya menebak ukuran balok. 6.
Manipulasi tidak langsungundirected manipulation um Alasan tidak urut tetapi kesimpulan didapat dan secara umum semua data
digunakan. Suatu jawaban benar diperoleh dengan menggunakan alasan yang sederhana dan penuangan tidak logis atau acak
Adapun contoh manipulasi tidak langsung yang dilakukan oleh siswa ditunjukkan seperti pada Tabel 2.7 berikut.
32
Tabel 2.7. Contoh kesalahan manipulasi tidak langsung Soal
Kesalahan siswa Sebuah balok mempunyai
luas permukaan 376 cm
2
. Jika panjang balok 10 cm,
lebar balok 6 cm, tinggi balok adalah
Luas balok = 376 =
376 = 376 =
t =
t = 8 Jadi tinggi balok adalah 8 cm
Dari Tabel 2.7, contoh manipulasi tidak langsung yang dilakukan oleh siswa
adalah siswa tidak benar dalam mengoperasikan bentuk aljabar dalam proses untuk memperoleh kesimpulan tetapi hasil yang diperoleh bernilai benar.
7. Masalah hirarkhi keterampilanskills hirarchy problem shp
Banyak pertanyaan matematika memerlukan beberapa keterampilan untuk dapat menyelesaikannya seperti keterampilan yang melibatkan kemampuan
menggunakan ide aljabar dan keterampilan memanipulasi numerik. Jika keterampilan siswa dalam aljabar atau memanipulasi numerik tidak muncul,
terjadi masalah hirarkhi keterampilan. Adapun contoh masalah hirarkhi keterampilan yang dilakukan oleh siswa
ditunjukkan seperti pada Tabel 2.8 berikut: Tabel 2.8. Contoh masalah hirarkhi keterampilan
Soal Kesalahan siswa
Sebuah balok mempunyai luas permukaan 376 cm
2
. Jika panjang balok 10 cm,
lebar balok 6 cm, tinggi balok adalah
Luas balok = 376 =
376 = 376 =
t = t = 2,47
Jadi tinggi balok adalah 2, 47 cm
33
Dari Tabel 2.8, contoh masalah hirarkhi keterampilan yang dilakukan oleh siswa adalah siswa tidak memiliki kemampuan menggunakan ide aljabar.
Dalam contoh tersebut siswa tidak mampu mengoperasikan bilangan yang bervariabel.
8. Selain ketujuh kategori di atasabove other ao
Kesalahan siswa yang tidak termasuk pada ketujuh kategori di atas dikelompokkan dalam kategori ini. Kesalahan yang termasuk dalam kategori
ini diantaranya pengopian data yang salah dan tidak merespon. Contoh selain ketujuh kategori di atas, misalnya siswa diminta untuk menggunakan rumus
luas permukaan balok dalam menyelesaikan soal, namun karena siswa kesulitan dalam menjawab dan waktu untuk mengerjakannya sudah habis,
akhirnya siswa tidak merespon soal tersebut Pada penelitian ini kategori kesalahan Watson merupakan metode analisis
yang diginakan peneliti untuk menganalisis kesalahan yang dilakukan oleh siswa pada materi luas permukaan dan volume kubus dan balok.
2.2 Penelitian yang Relevan
Telah banyak pakar, peneliti, maupun mahasiswa yang melakukan penelitian mengenai analisis kesalahan. Beberapa penelitian tersebut yang relevan dengan
penelitian ini diantaranya: 1 penelitian Sarofa 2010 yang berjudul “Analisis Kesalahan Siswa dengan Panduan Kriteria Watson dalam Menyelesaikan Soal
Cerita Materi Segiempat Kelas VII SMP RSBI Negeri 1 Wiradesa Pe kalongan”.
Pada penelitian tersebut diperoleh informasi bahwa kesalahan yang dilakukan siswa berdasarkan Kategori Watson diantaranya data tidak tepat inappropriate