25
yang disimulasikan 4
Siswa menggunakan kemampuan berpikir kritis, terlibat penuh dalam
mengupayakan terjadinya proses pembelajaran yang efektif, ikut
bertanggung jawab atas terjadinya proses pembelajaran efektif, dan
membawa skemata masing-masing ke dalam proses pembelajaran
Siswa secara pasif menerima rumus atau kaidah membaca, mendengarkan,
mencatat, menghafal,
tanpa memberikan kontribusi ide dalam
proses pembelajaran.
5 Keterampilan dikembangkan atas
dasar pemahaman Keterampilan dikembangkan atas dasar
latihan
2.1.6 Problem Based Learning PBL
Model PBL adalah pendekatan yang berpusat pada siswa dan berfokus pada keterampilan, belajar seumur hidup,kemampuan untuk menerapkan pengetahuan,
dan keterampilan dalam pemecahan masalah Tarhan et al., 2008: 286. Model PBL merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang diawali dengan
menghadapkan siswa dengan masalah matematika yang autentik. Pembelajaran PBL merupakan model pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran siswa
pada masalah autentik sehingga siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkan keterampilan yang lebih tinggi dan inkuiri, memandirikan
siswa, dan meningkatkan kepercayaan diri siswa Asikin, 2013. Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa PBL adalah model
pembelajaran yang mendorong pemahaman siswa yang lebih mendalam pada materi dan mengajarkan siswa tidak hanya memahami konsep tetapi juga
menerapkan pengetahuan mereka untuk menyelesaikan masalah sehari-hari. PBL juga berguna untuk meningkatkan kerjasama rasa percaya diri siswa khususnya
dalam mengemukakan pendapat.
26
Menurut Akinoglu Tandogan 2007: 73-74, kelebihan pembelajaran menggunakan model PBL yaitu 1 pembelajaran berpusat pada siswa bukan pada
guru; 2 mengajarkan untuk membuat rencana yang prospektif dalam menghadapi masalah; 3 mengembangkan keterampilan siswa dalam pemecahan
masalah; 5 mendorong siswa untuk belajar bahan dan konsep baru dalam memecahkan masalah; dan 6 mengembangkan kerjasama dan keterampilan
berkomunikasi siswa yang memungkinkan mereka untuk belajar dan bekerja dalam kelompok.
MacMath, Wallace, Chi 2009: 1, menyatakan bahwa komponen kunci dalam PBL adalah 1 siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil; 2
pembelajaran yang berpusat pada siswa; 3 pendidik berperan sebagai fasilitator; dan 4 penggunaan permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari sebagai
fokus dalam pembelajaran. Menurut Arends 2007: 57 ada lima fase dalam PBL yang disajikan pada
Tabel 2.2 berikut. Tabel 2.2. Sintaks PBL
Fase Perilaku Guru
Memberikan orientasi tentang permasalahan
kepada siswa Guru membahas tujuan pelajaran, mendeskripsikan
berbagai kebutuhan
logistik penting,
dan memotivasi siswa untuk terlibat dalam kegiatan
pemecahan masalah.
Mengorganisasikan siswa untuk meneliti
Guru membantu siswa untuk mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas-tugas belajar yang terkait
dengan permasalahannya.
Membimbing penyelidikan mandirikelompok
Guru mendorong siswa untuk mendapatkan informasi yang tepat, melaksanakan eksperimen,
dan mencari penjelasan dan solusi.
27
Mengembangkan dan mempresentasikan hasil
karya Guru membantu peseta didik dalam merencanakan
dan menyiapkan hasil karya yang tepat, seperti laporan, rekaman video, dan model-model, serta
membantu mereka untuk menyampaikannya kepada orang lain.
Menganalisis dan mengevaluasi proses
pembelajaran Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi
terhadap investigasinya dan proses-proses yang mereka gunakan.
Pembelajaran PBL yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah awal siswa untuk mengumpulkan
dan menemukan pengetahuan baru terkait konsep luas permukaan dan volume kubus dan balok
2.1.7 CTL dengan Problem Based Learning