ataupun ide ke dalam kategori yang benar, kita dapat memperoleh beberapa wawasan bagaimana menangani sesuatu
masalah tertentu yang dihadapi. 5 Konsep juga berguna untuk menjelaskan eksplanasi sesuatu
yang dianggap rumit ataupun memerlukan keterangan yang cukup panjang dan rinci. Banyak konsep-konsep yang kita
ketahui sekarang diperoleh melalui proses pembelajaran ataupun dari konsep-konsep sebelumnya yang dianggap baru.
6 Konsep berguna untuk mengonseptualisasikan sesuatu secara cermat melalui simbol-simbol.
7 Konsep berguna sebagai mata rantai penghubung ataupun katalisator antardisiplin ilmu, baik yang sifatnya interdisipliner,
multidisipliner, maupun lintas disipliner.
32
c. Konsep Dasar IPS MISD
IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SDMI
mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi dan ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan
untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.
33
Bahan materi IPS penuh dengan pesan-pesan yang bersifat abstrak yang belum peserta didik pahami. Konsep-konsep seperti
waktu, perubahan, kesinambungan continuity, arah mata angin, lingkungan, ritual, akulturasi kekuasaan, demokrasi, nilai, peranan,
permintaan, atau kelangkaan adalah konsep-konsep abstrak yang dalam program studi IPS harus dibelajarkan kepada siswa SD.
34
32
Ibid., h. 54.
33
Rifki Afandi, Integrasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran IPS Di Sekolah Dasar, Jurnal PEDAGOGIA,Vol. 2, No. 1, 2013, h. 103.
34
Rudy Gunawan, Pendidikan IPS, Bandung: Alfabeta, 2013, h. 50.
Menurut Bruner dalam Rudy Gunawan memberikan pemecahan berbentuk jembatan bailey untuk mengkongkritkan
yang abstrak itu dengan enactive, iconic dan symbolic melalui percontohan dengan gerak tubuh, gambar, bagan, peta, grafik,
lambang, elaborasi dalam kata-kata yang dapat dipahami siswa. Itulah sebabnya IPS SD bergerak dari kongkrit ke yang abstrak.
35
Konsep dasar IPS di SD adalah sebagai berikut; Sejarah, Geografi, ekonomi, dan sosiologi.
1 Geografi Konsep-konsep geografi mencakup; tempat, sensus
penduduk, iklim, laut, lingkungan, benua, urbanisasi, peta, kota, mortalitas, khatulistiwa, demografi, tanah,
transmigrasi, dan wilayah.
36
2 Sejarah Konsep yang dikembangkan dalam ilmu sejarah seperti;
perubahan, peristiwa, sebab dan akibat, nasionalisme, kemerdekaan,
kolonialisme, revolusi,
fasisme, komunisme, peradaban, perbudakan, waktu, feminisme,
liberalisme, dan konservatisme.
37
3 Sosiologi Konsep sosiolgi seperti; masyarakat, peran, konflik
sosial, lembaga sosial, kebiasaan mores dan norma.
38
4 Ekonomi Konsep
dalam ilmu
ekonomi seperti;
skarsitaskelangkaan, produksi konsumsi, investasi, pasar, uang, Letter of Credit LC, neraca pembayaran,
bank atau perbankan, koperasi, kebutuhan dasar,
35
Ibid.
36
Supardan, op. cit., h. 264
37
Ibid., h. 337
38
Ibid., h. 133
kewirausahan, perpajakan, periklanan, dan perseroan terbatas.
39
B. Penelitian Relevan
1. Skripsi “Pengaruh Strategi Active Leraning Belajar Aktif Teknik
Information Search Mencari Informasi Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa
” oleh Mahfuzhdin jurusan Pendidikan Matematika FITK UIN Syarif Hidayatulah Jakarta.
Pada skripsi ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar matematika peserta didik yang diajar dengan menggunakan strategi
active learning teknik information search atau mencari informasi lebih besar dari rata-rata hasil belajar matematika peserta didik
yang diajarkan dengan menggunakan strategi konvensional, perhitungan ini diperoleh dari perhitungan Uji t. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh dan perbedaan hasil belajar antara peserta didik yang diajar dengan metode konvensional
dengan peserta didik yang diajarkan dengan menggunakan strategi active learning teknik informastion search atau mencari infromasi.
Dapat dilihat pada perhitungan skor kelas kontrol diperoleh rata- rata 60,25, sementara pada kelas eksperimen diperoleh rata-rata
65,25. Dari hasil perhitungan hipotesis diperoleh harga t
hitung
sebesar 1,83 dan harga t
tabel
sebesar 1,68 t
hitung
t
tabel
, dengan demikian toak H
dan terima H
a
, atau dengan kata lain rata-rata hasil belajar matematika peserta didik pada kelompok eksperimen
yang diajar menggunakan active learning teknik information search lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar matematika peserta didik
kelompok kontrol yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan konvensional.
40
Peneliti terfokus pada pemahaman konsep IPS peserta didik kelas III dan mata pelajaran IPS, sedangkan penelitian
Mahfuzhdin terfokus pada hasil belajar peserta didik kelas VIII SMP pada mata pelajaran matematika. Akan tetapi kedua penelitian
ini sama-sama menggunakan strategi pembelajaran aktif dengan teknik information search.
2. Skripsi “Penerapan Metode Information Search Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII” oleh Ari Zaid
39
Ibid., h. 399
40
Mahfuzhdin, Pengaruh Strategi Active Leraning Belajar Aktif Teknik Information Search Mencari Informasi Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa, Jakarta: FITK UIN Syarif
Hidayatullah, 2011.
jurusan Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada skripsi ini dilakukan dengan penelitian tindakan kelas PTK yang dimana pada siklus I hasil belajar peserta didik belum
maksimal dan masih perlu ditingkatkan. Namun demikian ada eberapa peserta didik yang senang belajar dengan information
search karena tidak bosan dan tidak mengantuk. Guru melakukan refleksi pada siklus I. Kemudian guru melakukan siklus II sebelum
guru melakukan siklus II guru memberikan pretes kepada peserta didik, dan guru melakukan tindakan pada siklus II. Terjadi
peningkatan hasil belajar peserta didik pada siklus II.
41
Ari Zaid ini menggunakan penelitian tindakan kelas sedangkan peneliti
menggunakan quasi eksperimen. Ari Zaid terfokus pada hasil belajar sedangkan peneliti terfokus pada pemahaman konsep IPS
peserta didik kelas III SD. Kedua penelitian ini sama-sama menggunakan
information search
sebagai metode
dalam pembelajaran.
3. Skripsi “Pengaruh Pembelajaran Aktif Tipe Card Sort Terhadap
Hasil Belajar IPS Bagi Siswa Kelas IV SD SE-GUGUS 2 Kecamatan Pengasih Kulon Progo” oleh Fajar Sri Rahayu jurusan
Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar FIP Universitas Negeri Yogyakarta. Pada skripsi ini menunjukkan hasil belajar IPS yang
diperoleh oleh peserta didik pada kelompok yang menerapkan pembelajaran aktif tipe card sort lebih tinggi dibandingkan hasil
belajar IPS peserta didik kelompok yang menerapkan pembelajaran yang biasa. Hal ini ditunjukkan oleh rata-rata hasil belajar yang
diperoleh. Untuk kelas eksperimen memperoleh rata-rata hasil belajar 79,13 sedangkan kelompok kontrol memperoleh rata-rata
hasil belajar 68,80. Pada peneltian Fajar Sri Rahayu terfokus pada hasil belajar IPS sedangkan peneliti terfokus pada pemahaman
konsep IPS. Kedua penelitian ini menggunakan quasi eksperimen sebagai metode penelitiannya, sama-sama terfokus pada mata
pelajaran IPS dan kedua penelitian ini menggunakan pembelajaran aktif dengan beda tipe Fajar Sri Rahayu menggunakan tipe card
sort sedangkan peneliti menggunakan teknik information search.
42
41
Ari Zaid, Penerapan Metode Information Search Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII, Jakarta: FITK UIN Syraif Hidayatullah, 2014.
42
Fajar Sri Rahayu, Pengaruh Pembelajaran Aktif Tipe Card Sort Terhadap Hasil Belajar IPS Bagi Siswa Kelas IV SD SE-GUGUS 2 Kecamatan Pengasih Kulon Progo,
Yogyakarta: FIP UNY, 2013.