terdapat 5 lima orang peserta didik. Dan peserta didik yang memperoleh nilai 50 hanya terdapat 7 tujuh orang peserta didik.
b. Analisis Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Pemberian posttest dilakukan setelah masing-masing kelompok diberikan perlakuan yang berbeda. Hasil analisis deskripsi data posttest
kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat dari tabel di bawah ini
Tabel 4.5 Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
EKSPERIMEN KONTROL
N Valid
34 34
Missing Mean
85,00 67,35
Median 85,00
67,50 Mode
85 75
Minimum 70
40 Maximum
95 85
Sum 2890
2290 Berdasarkan tabel 4.6 di atas diketahui bahwa hasil posttest
kelompok eksperimen diperoleh data sebanyak 34 dengan jumlah data 2890. Nilai rata-rata posttest kelompok eksperimen yaitu 85,00, dengan
median 85,00, dan modus sebesar 85. Nilai maksimumnya adalah 95, dan nilai minimumnya adalah 70.
Sedangkan untuk hasil posttest untuk kelompok kontrol diperoleh data sebanyak 34 dengan jumlah 2290. Nilai rata-rata posttest kelompok
kontrol yaitu 67,35 dengan median 67,50 dan modus sebesar 75. Nilai maksimumnya adalah 85, dan nilai minimumnya adalah 40.
Untuk lebih jelasnya data posttest kelompok eksperimen dan kontrol disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest
Kelompok Eksperimen dan Kontrol Eksperimen
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid 70
1 2,9
2,9 2,9
75 5
14,7 14,7
17,6 80
7 20,6
20,6 38,2
85 8
23,5 23,5
61,8 90
6 17,6
17,6 79,4
95 7
20,6 20,6
100,0 Total
34 100,0
100,0
Berdasarkan tabel 4.6 dan 4.7 di atas, distribusi frekuensi perolehan nilai posttest kelompok eksperimen dengan nilai terrendah yang diperoleh
oleh peserta didik adalah 70 dengan frekuensi 1 satu orang. Sedangkan
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest
Kelompok Eksperimen dan Kontrol Kontrol
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
40 1
2,9 2,9
2,9 50
1 2,9
2,9 5,9
55 2
5,9 5,9
11,8 60
7 20,6
20,6 32,4
65 6
17,6 17,6
50,0 70
5 14,7
14,7 64,7
75 8
23,5 23,5
88,2 80
2 5,9
5,9 94,1
85 2
5,9 5,9
100,0 Total
34 100,0
100,0
nilai tertinggi yang diperoleh oleh peserta didik adalah 95 dengan frekuensi 7 tujuh orang.
Adapun distribusi frekuensi perolehan nilai posttest kelompok kontrol dengan nilai terendah yang diperoleh oleh peserta didik adalah 40
dengan frekuensi 1 satu orang. Sedangkan nilai tertinggi yang diperoleh peserta didik adalah 85 dengan frekuensi 2 dua orang.
Selanjutnya data posttest kelompok eksperimen dan kontrol disajikan dalam bentuk grafik histrogram sebagai berikut:
Gambar 4.2 Grafik Histrogram Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Berdasarkan grafik histrogram 4.2 dan 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa grafik histrogram posttest pada kelompok eksperimen yaitu,
peserta didik yang memperoleh nilai 70 hanya terdapat 1 satu orang peserta didik. Peserta didik yang memperoleh nilai 75 hanya terdapat 5
lima orang peserta didik. Peserta didik yang memperoleh nilai 90 hanya terdapat 6 enam orang peserta didik. Peserta didik yang memperoleh
oleh nilai 80 dan 95 hanya terdapat 7 tujuh orang peserta didik. Dan peserta didik yang memperoleh nilai 85 hanya terdapat 8 delapan orang
peserta didik. Sedangkan grafik histrogram posttest pada kelompok kontrol yaitu,
peserta didik yang memperoleh nilai 40 dan 50 hanya terdapat 1 satu orang peserta didik. Peserta didik yang memperoleh nilai 55, 80 dan 85
hanya terdapat 2 dua orang peserta didik. Peserta didik yang memperoleh nilai 70 hanya terdapat 5 lima orang peserta didik. Peserta
didik yang memperoleh nilai 65 hanya terdapat 6 enam orang peserta didik. Peserta didik yang memperoleh 60 hanya terdapat 7 tujuh orang
peserta didik. Dan peserta didik yang memperoleh nilai 75 hanya terdapat 8 delapan
B. Pengujian Persyaratan Analisis
1. Uji Normalitas
a. Uji Normalitas Pretest Eksperimen dan Kontrol
Uji normalitas dilakukan adalah untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti tersebut berdistribusi normal atau tidak nomral. Dalam uji
normalitas ini peneliti menggunakan bantuan program SPSS dengan menggunakan metode Kolmogrov-Smirnov. Adapun syarat suatu data
dapat dikatakan berdistribusi normal jika signifikansi atau nilai ρ
0,05.
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Pretest Eksperimen dan Kontrol
Kelompok Kolmogrov-Smirnov
Statistic df
Sig. Pretest
Eksperimen .131
34 .148
Kontrol .133
34 .138
Liliefors Significance Correction
Berdasarkan tabel 4.8 hasil uji normalitas data di atas diketahui bahwa hasil dari pretest kelompok eksperimen signifikansinya adalah
0,148. Hal ini menunjukkan bahwa data tersebut berdistribusi normal karena signifikansinya 0,148 0,05. Begitu pula dengan hasil dari
pretest kelompok kontrol signifikansinya 0,138. Hal ini menunjukkan bahwa data tersebut berdistribusi normal karena signifikansinya 0,138
0,05. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa keduanya berdisribusi normal.
b. Uji Normalitas Posttest Eksperimen dan Kontrol
Uji normalitas dilakukan adalah untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti tersebut berdistribusi normal atau tidak normal. Dalam uji
normalitas ini peneliti menggunakan bantuan program SPSS dengan menggunakan metode Kolmogrov-Smirnov. Adapun syarat suatu data
dapat dikatakan berdistribusi normal ialah jika signifikansinya atau nilai
ρ 0,05.
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Posttest Eksperimen dan Kontrol
Kelompok Kolmogrov-Smirnov
Statistic df
Sig. Posttest
Eksperimen .136
34 .112
Kontrol .135
34 .149
Liliefors Significance Correction
Berdasarkan tabel 4.9 hasil uji normalitas data di atas diketahui bahwa hasil dari posttest kelompok eksperimen signifikansinya 0,112.
hal ini menunjukkan bahwa data tersebut berdistribusi normal karena signifikansinya 0,112 0,05. Begitu pula dengan hasil dari posttest
kelompok kontrol signifikansinya 0,149. Hal ini menunjukkan bahwa data tersebut berdistribusi normal karena signifikansinya 0,149 0,05.
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa keduanya berdistribusi normal.