Variabel Independen Operasional Variabel Penelitian

55 Instrumen pengukuran variabel ini dikembangkan dari teori yang dikemukakan oleh Mautz dan Sharaf 1993 dalam Alim 2007. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala ordinal yang terdiri dari 5 lima item dengan 5 lima poin skala likert yang berkaitan dengan lima pilihan, yaitu: 1 Sangat Tidak Stuju, 2 Tidak Setuju, 3 Netral, 4 Setuju, dan 5 Sangat Setuju.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer. a. Kualitas Audit atas Sistem Informasi Berbasis Komputer Variabel ini diukur dengan menggunakan skala ordinal yang terdiri dari 10 sepuluh item dengan 5 lima poin skala likert yang berkaitan dengan lima pilihan, yaitu: 1 Sangat Tidak Stuju, 2 Tidak Setuju, 3 Netral, 4 Setuju, dan 5 Sangat Setuju.

3. Operasional Variabel

Tabel 3.1 Operasional Variabel Variabel Jenis Variabel Operasional Variabel Skala Pengukuran Keterlibatan Komite Audit Independen  Angota komite audit memberikan rekomendasi tentang pengangkatan dan atau penggantian auditor eksternal.  Anggota komite audit meneliti surat pengangkatan auditor dan biaya audit fee untuk auditor eksternal.  Meneliti laporan auditor yang sudah dibuat dan manajemen letters Ordinal 56 laporan evaluasi tentang pengawasan internal yang dibuat oleh auditor eksternal.  Mengawasi kinerja auditor eksternal dan memastikan bahwa auditor bekerja sesuai dengan standar profesional yang bersangkutan, khususnya dalam hubungan dengan kompetensi dan independensi.  Menilai ruang lingkup dan perencanaan auditor eksternal. Kompetensi Independen  Prosedur audit, pengetahuan dan pengalaman auditor dapat mempengaruhi opini audit yang telah dibuat.  KAP menyelenggarakan program untuk memperoleh personel berkemampuan dengan prestasi akademik dan perguruan tinggi yang mapan.  Pengalaman auditor mempengaruhi pengetahuan auditor untuk mempengaruhi kekeliruan atau kesalahan.  Pendidikan profesional auditor dapat berkesinambungan untuk meningkatkan jasa audit.  Auditor berusaha mendapatkan data yang relevan sebelum melakukan pekerjaan audit. Ordinal Independensi Auditor Independen  Penyusunan program audit bebas dari campur tangan untuk menentukan, mengeliminasi atau memodifikasi bagian-bagian tertentu yang diperiksa.  Penyusunan program audit bebas dari campur tangan atau sikap tidak mau bekerjasama mengenai penerapan prosedur yang dipilih.  Kegiatan verifikasi auditor harus bebas dari kepentingan pribadi auditor.  Selama melakukan verifikasi auditor memperoleh dukungan dan kerjasama yang baik dengan pihak Ordinal 57 manajemen klien.  Manajemen klien memberikan kebebasan kepada auditor dalam menentukan bahan bukti yang diperlukan maupun objek yang akan diperiksa. Kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer Dependen  Audit SI selalu mengacu pada standar auditing profesional dalam segala aspek pekerjaan audit.  Audit SI perlu menjaga sikap independensi dalam tingkah laku dan tindakan terhadap pihak-pihak yang terkait dalam audit.  Auditor SI mempunyai pengetahuan yang memadai tentang struktur pengendalian internal sistem Pengolahan Data Elektronik PDE.  Penugasan diberikan pada auditor sesuai dengan keahlian teknis dan pengalaman audit yang pernah dijalankannya.  Jika auditor tidak memiliki kompetensi untuk pemeriksaan bidang tertentu, maka auditor sistem informasi memerlukan dukungan tenaga ahli.  Dengan digunakannya tehnik audit berbasis komputer, maka dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi prosedur audit.  Penyusunan prosedur audit Sistem Informasi diperlukan untuk memperlancarkan tugas pemeriksaan.  Sistem analisis dan programmer sebaiknya berada dalam pengawasan dan tanggung jawab kepala bagian aplikasi.  Diperlukan kejelasan tentang pemisahan tugas, antara fungsi otorisasi, fungsi akuntabilitas, dan fungsi pelaksanaan operasional sistem komputerisasi.  Jika terjadi kesalahan di media input, perlu adanya mekanisme Ordinal

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh kompetensi dan independensi auditor terhadap kualitas audit dengan ukuran kantor akuntan publik segabai variabel moderating: studi empiris pada kantor akuntan publik di Jakarta

0 5 148

Pengaruh kompetensi, independensi, dan keahlian profesional terhadap kualitas audit dengan etika auditor sebagai variabel moderasi (studi kasus pada kantor akuntan publik di wilayah Jakarta Selatan)

4 32 171

Pengaruh penerapan EDP AUDIT, Kompentensi dan idependensi auditor terhadap tingakt materialitas dalam audit laporan keuangan : studi empiris pada kantor akuntan publik di jakarta

1 12 123

Pengaruh keahlian audit dan indenfendensi auditor eksternal terhadap tingkat materialistas dalam audit laporan keuangan: studi empiris pada kantor akuntan publik yang terdapat di Jakarta

0 6 118

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITORTERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik se-Provinsi Yogyakarta).

0 1 16

Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Survey Terhadap Kantor Akuntan Publik di Jakarta Selatan).

0 2 83

Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit : Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Bandung.

0 0 23

Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Survey Terhadap Kantor Akuntan Publik di Jakarta Utara).

0 2 64

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA.

1 5 83

PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, KOMPETENSI, DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA.

0 2 110