53 dicatat oleh pihak lain Indriantoro dan Supomo, 2002. Data sekunder
ini diperlukan sebagai landasan teori yang dikumpulkan dengan cara membaca literatur. Hal ini meliputi penelaahan buku, artikel, majalah,
koran, jurnal penelitian yang relevan, dan lain-lain yang menunjang penyusunan skripsi ini.
D. Operasional Variabel Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang akan dikaji dan model yang disusun dalam tinjauan pustaka, maka operasional variabel dalam penelitian
ini adalah variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen adalah keterlibatan komite audit, kompetensi, dan independensi auditor.
Sedangkan variabel dependen adalah kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer.
1. Variabel Independen
Adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain, terdiri atas:
a. Keterlibatan Komite Audit Komite audit merupakan wakil pemilik pemegang saham
yang berada diluar fungsi manajemen. Mereka bertugas melakukan pengawasan terhadap kinerja manajemen. Bagaimana mereka
melakukan tanggung jawab tersebut, akan memiliki dampak yang besar terhadap lingkungan pengendalian.
Variabel ini diukur dengan menggunakan skala ordinal yang terdiri dari 5 lima item dengan 5 lima poin skala likert yang
54 berkaitan dengan lima pilihan, yaitu: 1 Sangat Tidak Stuju, 2 Tidak
Setuju, 3 Netral, 4 Setuju, dan 5 Sangat Setuju. b. Kompetensi auditor
Kompetensi merupakan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas yang dibebankan kepada
individu. Komitmen terhadap kompetensi mencakup pertimbangan manajemen
atas kompetensi
seseorang yang
akan diberi
tanggungjawab untuk melakukan pekerjaan tertentu. Hal tersebut diterapkan
kedalam bentuk
persyaratan keterampilan
dan pengetahuan.
Variabel ini diukur dengan menggunakan skala ordinal yang terdiri dari 5 lima item dengan 5 lima poin skala likert yang
berkaitan dengan lima pilihan, yaitu: 1 Sangat Tidak Stuju, 2 Tidak Setuju, 3 Netral, 4 Setuju, dan 5 Sangat Setuju.
c. Independensi Auditor Independensi merupakan salah satu komponen etika yang
harus dijaga oleh akuntan publik. Independensi berarti bahwa auditor harus jujur, tidak mudah dipengaruhi dan tidak memihak kepentingan
siapapun, karena ia melakukan pekerjaannya untuk kepentingan umum. Auditor berkewajiban untuk jujur tidak hanya pada
manajemen dan pemilik perusahaan, namun juga kepada kreditur dan pihak lain yang meletakkan kepercayaan pada pekerjaan auditor
tersebut.