Proses Audit Sistem Informasi

29 audit sistem informasi, pembuatan laporan hasil audit menjadi sangat rumit, karena istilah-istilah tersebut tidak dijumpai dalam audit konvensial.

4. Standar Audit Sistem Informasi

Standar audit sistem infornasi disusun oleh informasi System Audit and Control Assosiation ISACA. Alasan perlunya standar audit sistem informasi menurut Gondodiyoto dan Hendarti 2007, yaitu: a. Audit sistem informasi memerlukan standar karena audit sistem informasi memiliki ciri-ciri khas dan untuk dapat melaksanakan tugas itu dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan khusus dalam audit. b. Salah satu tujuan ISACA ialah melakukan globalisasi menduniakan standar audit sistem informasi, oleh karena itu pengembangan dan distribusi standar audit sistem informasi adalah merupakan salah satu kontribusi penting ISACA kepada komunitasprofesi audit sistem informasi.

D. Kualitas Audit

Saat ini pertumbuhan ekonomi suatu perusahaan dipengaruhi oleh kualitas produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Kualitas jasa adalah sebuah konsep yang sulit dipahami dan kabur, sehingga kerap kali terdapat kesalahan dalam menentukan sifat kualitasnya Parasuraman, 1985 dalam Nurchasanah dan Rahmanti, 2004. Berdasarkan pengertian tersebut terlihat dengan jelas bahwa kualitas audit tidak bisa diukur. Hal ini terbukti 30 dengan banyak penelitian yang menggunakan dimensi kualitas jasa dengan cara yang berbeda-beda. Kualitas audit terkait dengan mutu audit. Kualitas dipengaruhi oleh kemampuan auditor dalam melakukan proses audit sehingga dapat diketahui bagaimana kualitas auditnya. Kualitas audit terkait dengan kemampuan auditor dalam menyelesaikan proses audit dan kemampuan untuk memperoleh hasil yang baik dari proses auditnya. Hasil penelitian Alim 2007 membuktikan bahwa kompetensi berpengaruh signifikan terhadapa kualitas audit. Penelitian Alim juga menemukan bukti bahwa independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Kusharyanti 2003 mendefinisikan kualitas audit sebagai kemungkinan joint probability dimana seorang auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran yang ada dalam sistem akuntansi kliennya. Kemungkinan dimana auditor akan menemukan salah saji tergantung pada kualitas pemahaman auditor kompetensi sementara tindakan melaporkan salah saji tergantung pada independensi auditor. Kualitas audit ini sangat penting karena kualitas audit yang tinggi akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar pengambilan keputusan. Pada penelitian Nurchasanah dan Rahmanti 2004, terdapat delapan faktor penentu kualitas audit, yaitu: 31

1. Pengalaman melakukan audit

Pengalaman melakukan audit menjadi pertimbangan bahwa auditor tersebut berkualitas. Karena pengalaman auditor dapat menentuka kualitas audit melalui pengetahuan dan keunggulan-keunggulan yang diperoleh dari pengalamannya melakukan audit.

2. Memahami industri klien

SPAP 2008, menyatakan bahwa dalam melaksanakan audit atas laporan keuangan, auditor harus memperoleh pengetahuan tentang bisnis yang cukup terutama bisnis klien untuk memungkinkan auditor mengidentifikasi dan memahami peristiwa, transaksi dan praktek, yang menurut pertimbangan auditor, kemungkinan berdampak signifikan atas laporan keuangan, laporan pemeriksaan atau laporan audit. Pernyataan SPAP tersebut menyiratkan bahwa auditor yang memahami auditor yang memahami industri klien dapat menjadi sumber kualitas audit.

3. Responsif atas kebutuhan klien

Dalam hal ini seorang auditor harus memperhatikan kebutuhan kliennya, seperti kebutuhan waktu dan dana.

4. Taat pada standar umum

Auditor harus mempunyai keahlian dan kecermatan agar dapat mendeteksi kesalahan yang material serta melaporkan apa yang ditemukannya. Seperti yang dinyatakan dalam SPAP 2008, seorang auditor harus memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup, independensi dalam sikap mental, dan mengunakan kemahiran

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh kompetensi dan independensi auditor terhadap kualitas audit dengan ukuran kantor akuntan publik segabai variabel moderating: studi empiris pada kantor akuntan publik di Jakarta

0 5 148

Pengaruh kompetensi, independensi, dan keahlian profesional terhadap kualitas audit dengan etika auditor sebagai variabel moderasi (studi kasus pada kantor akuntan publik di wilayah Jakarta Selatan)

4 32 171

Pengaruh penerapan EDP AUDIT, Kompentensi dan idependensi auditor terhadap tingakt materialitas dalam audit laporan keuangan : studi empiris pada kantor akuntan publik di jakarta

1 12 123

Pengaruh keahlian audit dan indenfendensi auditor eksternal terhadap tingkat materialistas dalam audit laporan keuangan: studi empiris pada kantor akuntan publik yang terdapat di Jakarta

0 6 118

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITORTERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik se-Provinsi Yogyakarta).

0 1 16

Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Survey Terhadap Kantor Akuntan Publik di Jakarta Selatan).

0 2 83

Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit : Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Bandung.

0 0 23

Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Survey Terhadap Kantor Akuntan Publik di Jakarta Utara).

0 2 64

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA.

1 5 83

PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, KOMPETENSI, DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA.

0 2 110