Sumber Hukum Pembunuhan dalam Hukum Pidana Islam

Sedangkan sumber hukum pidana berasalkan dari hukum adat yaitu hukum yang hidup dalam masyarakat adat the living law. Terminologi hukum pidana adat, delik adat, hukum pelanggaran adat atau hukum adat pidana cikal bakal sebenarnya berasal dari hukum adat. Apabila dikaji dari perspektif sumbernya, hukum pidana adat juga bersumber baik sumber tertulis dan tidak tertulis. Tegasnya, sumber tertulis dapat merupakan kebiasaan-kebiasaan yang timbul, diikuti serta ditaati secara terus menerus dan turun temurun oleh masyarakat adat bersangkutan. 151

2. Sumber Hukum Pembunuhan dalam Hukum Pidana Islam

Untuk sumber tertulis misalnya dapat dilihat dalam Kitab Ciwasasana atau Kitab Purwadhigama pada masa Raja Dharmawangsa pada abad ke-10, Kitab Gajahmada, Kitab Simbur Cahaya di Palembang, Kitab Kuntara Raja Niti di Lampung, Kitab Lontara “ade” di Sulawesi Selatan, Kitab Adi Agama dan Awig- Awig di Bali, dan lain sebagainya. Kemudian sumber tidak tertulis dari hukum pidana adat adalah semua peraturan yang dituliskan seperti di atas daun lontar, kulit atau bahan lainnya. Sumber hukum pembunuhan sengaja dalam hukum pidana Islam bersumber pada tiga dalil, yaitu: 1 Al-Qur’an Al-Qur’an merupakan kalamfirman Allah swt. yang disampaikan kepada Nabi Muhammad saw. melalui perantara malaikat Jibril as. Ataupun secara 151 Lilik Mulyadi, http:www.pn-kepanjen-.go.idindex.php?option-=com_content-- view-=-articleid=139:kearifan-lokal-hukum-pidana-adatindonesiacatid=23:artikelItemid=36, diakses pada Sabtu, 12 April 2012, pukul 07.20 Wib. Universitas Sumatera Utara langsung disampaikan oleh Allah swt. kepada Nabi Muhammad. Ide pembukuan Al-Qur’an dimulai dari zaman Khalifah Abu Bakar ra. sampai dengan zaman khalifah Utsman bin Affan ra. Salah satu contoh ayat Al- Qur’an, yaitu Surah Al-Baqarah; 2 Hadits Hadits merupakan sabda Nabi Muhammad saw. yang disampaikan pada zaman sahabat yang di peroleh berdasarkan ajaran dan bimbingan langsung dari Allah swt. Hadit terbagi dalam beberapa tingkatan yaitu, hadits shahih kuat, hasan baik, dha’if lemah dan hadits maudhu’ palsu, dalam hal ini hanya hadits shahih dan hadits hasan saja yang dipergunakan oleh umat Islam, sedangkan hadits dha’if dan hadits maudhu’ ditinggalkan. Hadits shahih yang terkenal adalah hadits shahih yang diriwayatkan oleh muhaddits Bukhari-Muslim. Berikut adalah contoh salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dalam Ahmad wardi Muslich, yaitu sebagai berikut: 152 152 Ahmad wardi Muslich, Op.Cit., hal. 193-194. Dari Abu ya’la ibn Syaddad ibn Aus ra. dari Rasulullah saw. beliau Bersabda: “sesungguhnya Allah memerintahkan ihsan berbuat baik dalam segala sesuatu. Apabila kamu membunuh mengqishas maka laksanakanlah qishash itu dengan cara yang baik, dan apabila kamu menyembelih binatang maka laksanakanlah penyembelihan itu dengan baik. Dan hendaklahh kamu menajamkan pisaunya dan menggembirakan binatang sembelihannya. H.R Muslim. Universitas Sumatera Utara

3. Perbandingan Sumber Hukum Pembunuhan Antara KUHP dengan