Berdasarkan Hadits Dasar Hukum Tindak Pidana Pembunuhan dalam Hukum Pidana

maupun tidak sengaja yang dilakukan dengan hal-hal yang dilarang maka Allah swt. memberikan ancaman yang keras bagi pelaku pembunuhan dengan ancaman api neraka, yaitu neraka Jahannam dan melaknat pelaku pembunuhan dengan menyediakan siksaan yang besar kepada pelaku pembunuhan tersebut.

2. Berdasarkan Hadits

Selain dalil ataupun dasar hukum pembunuhan yang tertdapat dalam Al- Qur’an, larangan pembunuhan juga diatur dalam beberapa hadits Rasulullah saw. antara lain sebagai berikut: “tidak halal darah seorang muslim yang telah menyaksikan bahwa tidak ada Tuhan yang wajib disembah melainkan Allah dan bahwa aku Muhammad utusan Allah, kecuali dengan salah satu dari tiga perkara: 1 Pezina muhshan, 2 membunuh, dan 3 orang yang meninggalkan agamanya yang memisahkan diri dari jama’ah.” HR. Bukhari-Muslim. Berikut adalah hadits mengenai ancaman pembunuhan yang dilakukan oleh dua orang muslim yang bertengkar atau berkelahi, yang masing-masing mengacungkan senjatanya antara satu sama lain, berdasarkan hadits dibawah ini keduanya diancam dengan ancaman api neraka, berikut adalah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari r.a.: Dari Al-Ahnaf bin Qais bahwa ia berkata, Pada suatu ketika saya hendak pergi menolong seseorang yang sedang berkelahi. Secara kebetulan saya bertemu Abu Bakar, ia pun berkata, Mau ke mana engkau? saya menjawab, Saya akan menolong orang itu. Ia berkata lagi, Kembalilah Universitas Sumatera Utara Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, Apabila dua orang muslim berkelahi dan masing-masing mempergunakan pedang maka si pembunuh dan yang terbunuh, keduanya masuk neraka. Saya bertanya, Hal itu bagi pembunuh, bagaimana dengan yang terbunuh? Beliau menjawab, Karena orang yang terbunuh itu juga berusaha untuk membunuh saudaranya.HR. Bukhari 89 Demikianlah dasar hukum yang dijadikan acuan dalam pembunuhan menurut Al-Qur’an dan Hadits. Disamping hal tersebut, Imam Syafi’i berpendapat bahwa hukum membunuh ditijau dari hukum taklifi ada lima macam, yaitu sebagai berikut: 90 1 Wajib, seperti membunuh orang murtad bila tidak bertaubat 2 Haram, seperti membunuh orang yang tidak bersalah tanpa alasan yang dibenarkan; 3 Makruh, seperti mujahid membunuh kerabatnya yang kafir apabila dia tidak menghina Allah swt. atau Rasulullah saw.; 4 Sunnah, seperti mujahid membunuhkerabanya yang kafir apabila dia menghina Allah swt. dan Rasulullah saw.; 5 Mubah, seperti pemerintah membunuh tahanan karena mereka mempunyai kewenangan untuk itu. Sebenarnya masih banyak lagi dalil-dalil mengenai hukum pembunuhan menurut hukum Islam, baik itu dari Al-Qur’an, Hadits maupun Ijtihad yang 89 http:www.bersamadakwah.com201111hadits-31-dua-muslim-yang-saling.html, diakses pada hari Rabu, 19 Maret 2014, pukul 23.01 Wib. 90 Wahbah Zuhaili, Op.Cit., hal. 153. Universitas Sumatera Utara dikelurakan oleh para ulama, namun dasar hukum diatas dirasa cukup untuk menyampaikan bahwa pembunuhan adalah suatu perbuatan yang benar-benar diatur didalam hukum Islam khususnya pada Hukum Pidana Islam.

D. Tujuan dan Manfaat Pengaturan Tindak Pidana Pembunuhan dalam