Analisis Dan Interpretasi Data Observasi
Tabel 8. Total penilaian pengamatan santri atas efektifitas diklat f
o
Penilaian efektifitas diklat
Reaktif Netral
Pasif Total
r
N
Observer santri 1
2 3
Putra 4
1 5
4 5
6
Putri 5
5
Total C
N
9 1
10 Langkah selanjutnya adalah menentukan tabel frekwensi yang
diharapkan atau theoritical frequency. Lihat tabelnya sebagai berikut:
Tabel 9. Tabel frekwensi yang diharapkan dari pengamatan santri f
t
Penilaian efektifitas diklat
Reaktif Netral
Pasif Total
rN Observer santri
1 2
3
Putra 4,5
0,5 5
4 5
6
Putri 4,5
0,5 5
Total CN 9
1 10
Untuk menguji apakah harga Kai Kuadrat X
2
dari data yang telah ditabulasi diatas, maka peneliti harus menentukan tabel perbedaan atau selisih
antara penilaian efektifitas diklat melalui kegiatan pengamatan dengan frekwensi yang diharapkan. Perhatikan tabel berikut
Tabel 10. Tabel perbedaan f
o
dan f
t
No. Sel
f
o
f
t
Selisih fo - ft
1 4
4,5 -0,5
2 1
0,5 0,5
3 4
5 4,5
0,5 5
0,5 -0,5
6 ∑N
10 10
Draft Only
Selanjutnya adalah menentukan skor X
2
, yang umumnya diperoleh dengan rumus :
Untuk memudahkan pemahaman membaca perhitungan X
2
, penulis telah membuat tabel sebagai pengembangan dari penghitungan diatas,
perhatikan tabel dibawah ini.
Tabel 11. Hasil perhitungan data observasi No.
Sel f
o
f
t
Selisih fo - ft
fo - ft
2
X
2o
= fo - ft2 ft
1 4
4,5 -0,5
0,25 0,055555556
2 1
0,5 0,5
0,25 0,5
3 4
5 4,5
0,5
0,25 0,055555556
5 0,5
-0,5
0,25 0,5
6
∑N 10
10 1,111111111
Dari tabel diatas, telah kita peroleh nilai harga Kai Kuadrat X
2 o
sebesar 1,111. Sebelum memutuskan pernyataan apakah nilai observasi diatas apakah benar-benar signifikan efektifitasnya, maka terlebih dahulu peneliti
membandingkan harga Kai Kuadrat hitung diatas dengan harga kritik Kai Kuadrat yang tercantum pada tabel nilai kritik atau dilambangkan X
2 t
, dengan menentukan derajat kebebasannya db, yaitu C – 1 dan r – 1. Jadi;
dbC = 3 – 1 = 2 dbr = 2 – 1 = 1
Jadi, X
2 t
= 2 x 1 = 2. Peneliti menggunakan taraf signifikansi 5 t.s.5, maka pada tabel
nilai harga kritik Kai Kuadrat X
2 t.ts5
sebesar 5,991. Kemudian perhatikan kesimpulan berikut.
Dengan memperhatikan dan membandingkan besarnya harga X
2 o
dan X
2 t
,
maka dapat dikatakan X
2 o
X
2 t.ts5
, atau 1,111 lebih kecil dari 5,991. Jadi,
X
2 o
=
f
o
- f
t 2
f
t
Draft Only
dapat peneliti simpulkan bahwa efektifitas pelatihan belum menunjukkan keefektifitasan yang signifikan. Untuk itu, pesantren harus benar-benar
memperhatikan: a. mengadakan evaluasi, kemudian meningkatkan efektifitas keahlian seluruh
ustad di pesantren Lemka b. untuk meningkatkan efektifitas itu, pesantren hendaknya mengadakan
program pelatihan ustad, agar mereka menguasai metode bagaimana cara membina huruf yang baik dan benar, sehingga perhatian santri dapat
diakomodir kebutuhannya, sehingga ada umpan balik yang positif antara santri dan ustad, atau sebaliknya.
c. Untuk meningkatkan
efektifitas keahlian
ustad dalam
melakukan internalisasi—dalam hal ini disebut bimbingan koreksian karya, dan
segala keluhan santri—maka pesantren hendaknya mengadakan program bimbingan konseling yang terstruktur atau yang diprogramkan dengan
baik, dan dijalankan dengan baik pula. Gunanya adalah agar rasa emosi santri dapat dimodifikasi sehingga 1. Membentuk sikap positif untuk
menerima segala stimulus dari pesantren, baik tugas, peraturan atau kedisiplinan, 2. Membentuk kesadaran atas stumulus-stimulus tadi, 3.
Merasa bahwa kaligrafi merupakan seni Ilahi, dan memperolehnya harus dengan hati yang bersih, dengan cara mengamalkan ajaran agama dengan
benar, baik yang bersifat amal dan etika. Adapun hubungan kesimpulan analisa data angket dengan observasi
adalah, telah dibuktikan bahwa: a. Pesantren telah menerapkan atau menjalankan program dengan
baik, dan dibuktikan dengan arah korelasi yang positif. Akan tetapi pengaruhnya tidak begitu signifikan dalam meningkatkan
minat santri, yang dibuktikan dengan perhitungan korelasi bivariate memakai rumus Pearson Product Moment r
xy
. b. Pengaruh atas dijalankannya program diklat yang tidak signifikan
selama ini telah dibuktikan secara khusus melalui penghitungan
Kai Kuadrat {X
2 o
X
2 t.ts5
}, yaitu rumus yang secara khusus
Draft Only
menganalisa data deskriptif pengamatan atas suatu uniit objek kegiatan.
D. Analisis Dan Interpretasi Soal Skala Bertingkat Item 1. Tabel skala sikap acceptance rejection dengan sub dimensi kesadaran
Sebagaimana telah dibahas pada kajian teori sebelumnya, dimensi Acceptance Rejection dengan sub dimensi kesadaran maksudnya kesadaran
santri atas objek yang terjadi dalam situasi fenomena faktor-faktor independen.
No ITEM PERTANYAAN
Jumlah Prosentase
1 U
Bangunan pesantren ini bukan salah satu faktor yang membuat saya semangat latihan
- Sangat setuju
- Setuju
- Tidak setuju
- Sangat tidak setuju
5 15
15 5
12, 50 37,50
37,50 12,50
40 100
Item skala bertingkat no. 1 pada tabel diatas menunjukkan bahwa 50 santri Lemka merasa bangunan di pesantren tersebut bukan salah satu
faktor yang menyebabkan semangat latihan, sementara sisanya menganggap bangunan di pesantren tersebut salah satu faktor yang menyebabkan
semangat latihan. 50 yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju memposisikan dirinya pada kematangan berfikir dengan menerima kondisi
pesantren yang pada kenyataannya cocok sebagai bangunan untuk pelatihan. Sesuai dengan yang diusahakan Sirojuddin bahwa pesantren seni identik
dengan kenyamanan lokasi yang pada akhirnya ditemukan di Sukabumi, sementara bangunan bukanlah salah satu faktor yang menghalang minat
latihan menulis, sebab bangunan terus direnovasi jika dana telah tercukupi. Dan dari pengamatan dan pengalaman peneliti ketika nyantri di sana pada
tahun 2005-2006, bangunan pesantren dan suasananya sangat cocok sekali
Draft Only
sebagai ‘kampungnya seniman kaligrafi untuk berkreasi sambil berekreasi’ juga.
2 V
Kekaguman saya pada ustad atau senior mampu memotivasi saya untuk bisa seperti
mereka -
Sangat setuju -
Setuju -
Tidak setuju -
Sangat tidak setuju 31
7
2 77,50
17,50 00,00
05,00 40
100
Item skala bertingkat no.2 pada tabel diatas menunjukkan bahwa 39 orang atau 95 merasa kagum dan terkesan terhadap ustad senior sehingga
dapat memotivasi minat intrinsik mereka. Kekaguman itu dibuktikan dengan membuat suatu keputusan dalam diri individu untuk mengimitasi sang
ustad, yaitu kesadaran dan kamauan menggambarkan tingkah laku santri secara alami.
3 U
Saya tidak termotivasi dengan diklat di sini, justru MKQ tiap tahun yang menambah
motivasi saya -
Sangat setuju -
Setuju -
Tidak setuju -
Sangat tidak setuju 6
8 20
6 15,00
20,00 50,00
15,00 40
100
Item skala bertingkat no.3 pada tabel diatas menunjukkan bahwa 26 orang atau 65 menunjukkan sikap tidak setuju mereka atas faktor
diadakanya MKQ yang menambah motivasi santri. Walaupun MKQ
Draft Only
diadakan sebagai ajang mengukur sampai mana kemampuan yang telah dicapai setelah proses diklat, tapi bukanlah penyebab utama untuk
meningkatkan minat. Sementara 14 santri atau 35 merasa tidak termotivasi dengan diadakannya diklat, oleh karena itu mereka disebut
sebagai santri yang salah niat masuk program diklat pesantren. Perlu diketahui, bahwa
kesadaran dan kemauan untuk menerima dengan menggambarkan tingkah laku bahwa diklat dan lingkungan belajar
pesantrenlah sebagai faktor yang telah diset sedemikian rupa untuk meningkatkan minat, perbaikannya tetap terus dilakukan, dan memang
motif tiap santri berbeda. Ketika peresmian dan pembukaan diklat, ketua diklat tidak henti-hentinya mengatakan santri yang hendak belajar di
pesantren ini hendaknya membuang jauh-jauh niat masuk pesantren karena faktor MKQ, atau ingin mengalahkan seseorang dalam ajang kompetisi.
Sebab niat yang keliru tidak ada faedahnya.
4 V
Tersedianya buku panduan latihan kaligrafi jiplakan atau sejenisnya disini
mempermudah proses latihan saya secara mandiri
- Sangat setuju
- Setuju
- Tidak setuju
- Sangat tidak setuju
27 11
1 1
67,50 27,50
02,50 02,50
40 100
Item skala bertingkat no.4 pada tabel diatas menunjukkan bahwa 38 santri atau 95 santri menyadari bahwa tersedianya buku panduan latihan
kaligrafi jiplakan atau sejenisnya mempermudah proses latihan secara mandiri. Dengan menyadari hal ini, penulis telah melakukan crosscheck
melalui pengamatan, bahwa mereka benar-benar latihan mandiri dengan:
Draft Only
a. Melatih menggoreskan berulang-ulang materi khat skor 4 b. Memperkaya bentuk huruf dan format skor 3
c. Latihan yang tekun sesuai dengan jadwal pribadi tiap santri skor 5
5 V
Semua ustad yang mengajar disini bertanggung jawab sesuai dengan tugasnya
- Sangat setuju
- Setuju
- Tidak setuju
- Sangat tidak setuju
14 21
4 1
35,00 52,50
10,00 02,50
40 100
Item skala bertingkat no.5 pada tabel diatas menunjukkan bahwa 35 santri atau 87,5 santri menyadari bahwa semua ustad yang membina di
pesantren tersebut bertanggung jawab atas tugasnya, antara lain penggunaan metode dan internalisasi kepribadian ustad. Hal ini dibuktikan dengan
pengamatan yang penulis lakukan untuk mencocokkan jawaban santri dengan fakta di lapangan melalui kegiatan pelatihan oleh ustad terhadap
santri. Lihat tabel pengamatan.
6 U
Saya merasa tidak pernah atau jarang mendapatkan perhatian dari ustad atau pun
senior disini -
Sangat setuju -
Setuju -
Tidak setuju -
Sangat tidak setuju 2
10 15
13 05,00
25,00 37,50
32,50 40
100
Item skala bertingkat no.6 pada tabel diatas menunjukkan bahwa 12 santri atau 30 merasa tidak pernah atau jarang mendapatkan perhatian dari
Draft Only
ustad maupun seniornya, padahal ketika wawancara dan menelisik banyak literatur
kelemkaan bahwa
masing-masing santri
ditangani oleh
pembimbingnya yang dinilai kompeten. Jadi, tingkat kesadaran santri harus dibentuk dari kedewasaan individu. Maksudnya santri harus mengerti juga.
Kesadaran atas merasa tidak pernah atau jarang mendapatkan perhatianl ini dibuktikan dengan pengaruh diklat pada
korelasi Pearson 0,439 yang berada pada level sedang tidak kuat pengaruhnya diantara 0,40
- 0,599. Walau 30 santri merasa tidak mendapatkan perhatian, hal ini harus diwaspadai oleh pihak pesantren, khususnya ketua diklat dan ustad
maupun senior yang ditugaskan untuk membimbing santri. Jika perlu, program teacher training harus diadakan—belajar dari pengalaman
beberapa tahun lalu di Lemka Ciputat—untuk maslahat program diklat pesantren mendatang.
7 V
Saya sering mengoreksi tulisan saya sendiri apakah sudah tepat dengan kaidah atau belum
- Sangat setuju
- Setuju
- Tidak setuju
- Sangat tidak setuju
8 26
5 1
20,00 65,00
12,50 05,00
40 100
Item skala bertingkat no.7 pada tabel diatas menunjukkan bahwa 34 santri atau 85 santri menunjukkan tingkat kesadaran dan kemauan untuk
latihan mandiri, dengan mengoreksi tulisan sendiri seperti menentukan skala titik, atau melihat buku panduan latihan, meniru karya ustad atau master
kaligrafi, dan sebagainya. Jadi, peneliti menyimpulkan bahwa sikap santri dalam menyadari
objek yang terjadi dalam fenomena faktor-faktor independen X sangat tinggi, jika dilihat dari rata-rata persentase sikap positif santri dari item 1
Draft Only
dampai 7 dengan perolehan nilai 50 + 95 + 65 + 95 + 87, 5 + 70 + 85 = 547,5 7 = 78,21.