46
pada dua dimensi pokok, yaitu 1, asas dan metode pelatihan dan 2, motivasi sebagai internalisasi kepribadian ustad.
a. didaktik dan metodik pelatihan
Istilah didaktik metodik populer dalam dunia pendidikan. Menurut D.H.Queljoe mengutip dari M. Basyiruddin Usman M.Pd,
didaktik secara istilah adalah menanamkan pengetahuan kepada seseorang dengan singkat dan praktis, atau memberikan prinsip-prinsip
dalam penyampaian bahan pelajaran sehingga dapat dikuasai anak didik.
84
Komponen-komponen didaktik umum adalah minat, perhatian, motivasi, apersepsi, lingkungan, individualitas.
Adapun didaktik khusus disebut juga metodik atau metodologi pengajaran. Metodik umum membahas cara-cara mengajar sesuai
dengan karakteristiknya,
baik materi,
maupun faktor-faktor
pendukungnya. Metodik terbagi dua, yaitu metodik umum dan metodik khusus. Metodik umum membicarakan cara-cara mengajarkan materi
dengan mempertimbangkan beberapa aspek, yaitu rencana pelajaran, jalannya pelajaran, sikap dan gaya mengajar, bentuk pengajaran dan
metode-metodenya, serta alat atau media yang akan digunakan dalam kegiatan mengajar.
85
Mengadopsi dari asas didaktik paedagogis umum belajar, yang dimaksud dengan asas-asas adalah prinsip-prinsip umum yang harus
dikuasai oleh guru atau pembina kaligrafi dalam setiap penyajian materi kaligrafi.
86
Kenner menawarkan 4 asas dalam peningkatan minat ini, yaitu showing displaying or evincing, imitation, practicing,
dan adapting.
87
84
M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: Ciputat Press, 2002, cet.ke-1, h. 1.
85
Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran,..., h. 3.
86
Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran,..., h. 7.
87
Peter Newsam, “Training and Trainee: The Principles and Methods in Transforming Skills”, Microsoft® Encarta® 2009 [DVD]. Redmond, WA: Microsoft Corporation, 2008. Artikel
diakses pada 17 Oktober 2009 dari Microsoft ® Encarta ® 2009. © 1993-2008 Microsoft Corporation.
Draft Only
47
Showing yang
dimaksud adalah
pelatih atau
pembina memperlihatkan suatu objek yang dapat memberikan penjelasan materi
secara detail, baik berupa teknik, instrument, dan segala sesuatu yang membutuhkan peragaan dan pameran.
88
Imitation atau imitasi adalah meniru suatu objek sama seperti objek aslinya. Kegiatan imitasi biasanya dilakukan setelah mengamati
suatu objek. Peran pembina dalam hal ini tidak ubahnya menirukan teknik-teknik penulisan, menirukan contoh tulisan kaligrafi dengan
detil, jelas, praktis dan seketika itu juga santri melakukan aktifitas pengamatan observing. Kedua asas diatas antara ustad dan santri
terjadi secara
simultan, dan
pada akhirnya
santri mampu
mempraktikkan apa yang telah ia amati dan ia tirukan.
89
Practicing adalah mempraktekkan suatu kerja atau karya setelah melakukan imitasi, yaitu peniruan teknik, atau karya sang
expert.
90
Setelah pembina expert of calligraphy memperlihatkan dan menirukan teknik penulisan kaligrafi tersebut, selanjutnya santri
mempraktekkan apa
yang telah
dilakukan pembina.
Dengan mengimitasi dan mempraktekkan teknik menulis atau karya sang
expert, diharapkan minat peserta pelatihan meningkat, merasa tertantang, sehingga tertanam kesan yang mendalam dan kesenangan
yang begitu berarti. Ketika program pelatihan usai, ia tetap memiliki minat yang tinggi, dan tetap semangat untuk latihan kaligrafi secara
mandiri. Jika pembina mampu menerapkan ketiga asas diatas, maka setiap individu boleh jadi semangat latihan, sehingga memungkinkan
88
Peter Newsam, “Training and Trainee: The Principles and Methods in Transforming Skills”,....
89
Peter Newsam, “Training and Trainee: The Principles and Methods in Transforming Skills”,....
90
Peter Newsam, “Training and Trainee: The Principles and Methods in Transforming Skills”,....
Draft Only