44
a. Faktor dorongan dari dalam yang bersifat rasa ingin tahu curiosity , atau dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda.
Dorongan dari dalam ini dapat membuat seseorang berminat untuk mempelajari sesuatu yang dirasakan baru, atau memberikan sensasi
berbeda dari yang lain. Rasa ingin tahu menimbulkan tantangan untuk mengetahui
apa dan
bagaimana sebenarnya
objek yang
diperhatikannya tersebut. b. Faktor motif sosial, yakni minat ada dan dikembangkan dalam upaya
mengembangkan diri. Faktor ini dipengaruhi oleh hasrat kuat untuk mendapatkan
skill sebagai
suatu kebutuhan
penting sehingga
seseorang memperoleh pujian, materi, dan kepentingan dari orang lain. c. Faktor emosional, yakni minat yang berkaitan dengan perasaan.
Misalnya, keberhasilan akan menimbulkan perasaan puas yang dapat meningkatkan
frekwensi minat,
sedangkan kegagalan
dapat menurunkan dan menghilangkan frekwensi minat seseorang.
Andi Mappiare menawarkan ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa,
diantaranya adalah situasi belajar, motivasi, bahan pelajaran dan guru, lingkungan, dan pengalaman.
80
Minat akan timbul dari sesuatu yang diketahui dan diperoleh seseorang dari pengalaman belajar sebelumnya. Dengan pengalaman
belajar itu mampu membentuk pola tingkah laku yang agresif, sehingga ia makin memfokuskan tujuannya itu dengan intensitas yang sangat tinggi
dan terarah. Semakin meningkat pengetahuan dan pengalamannya, minat pun semakin besar.
81
L. Faktor-faktor yang Meningkatkan Minat
Segala sesuatu yang menarik minat orang lain belum tentu menarik minat kita selama objek itu tidak bersentuhan dengan kebutuhannya.
Untuk menarik minat dan mengembangkannya, seseorang butuh motivasi.
80
Andi Mappiare, Psikologi Orang Dewasa, Surabaya: Usaha Nasional, 1993, h. 63.
81
James M. Sawrey C.W Telford, Educational Psychology, 3rd edition, Boston: Allyn Bacon Incorporation, 1969, h. 154
Draft Only
45
Sebagaimana kita ketahui, minat dasar diekspresikan dengan kekaguman adority dan rasa senang fan. Untuk mendongkrak minat dasar tersebut
butuh stimulus dari luar.
82
Dalam pendidikan, para pakar psikologi pendidikan sepakat bahwa meningkatkan minat dan memupuknya agar tetap bertahan membutuhkan
pengulangan dan eksperimen. Asas pengulangan dalam pelatihan dan pengembangan kecakapan profesional harus dikemas dengan praktis
sehingga efisiensi jangka waktu tercapai dengan baik pula. Selain itu, pihak pelaksana program harus menganalisa segala kebutuhan yang
diperlukan, sehingga ketika bereksperimen atau mengerjakan tugas lebih terarah. Manfaatnya adalah ketika program pelatihan, hasil eksperimen
baik dalam bentuk karya dan kerja terukur dengan baik. Berikut ini, penulis akan menjabarkan secara rinci dan tematis
bagaimana pengaruh antara faktor-faktor X dalam meningkatkan minat.
1. Guru Ustad
Guru sangat memiliki peran yang begitu berarti dalam program pendidikan. Oleh karena itu seorang guru harus mampu menguasai
asas didaktik dan metodik pengajaran. Begitu juga diklat kaligrafi Lemka, seorang ustad hendaknya memahami dan menerapkan asas
didaktik dan metodik pelatihan dengan tepat. Dalam memilih metode pelatihan, ada beberapa hal yang harus
dipertimbangkan oleh seorang ustad, diantaranya adalah 1, apakah metode tersebut memiliki relevansi dengan tujuan instruksional, 2,
apakah metode itu memiliki relevansi dengan materi pelajaran, dan 3, apakah metode itu memiliki relevansi dengan guru dan perangkat
pelatihan
83
Dalam pembahasan
ustad sebagai
faktor yang
mempengaruhi meningkat atau menurunnya minat santri, penulis hanya membatasi
82
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta, PT. Adi Mahasatya, 2002, cet., ke-1, h. 115
83
Syaharuddin, Kaligrafi al-Quran dan Metodologi Pengajarannya, Jakarta: Studio Lemka Depbinkat, 2000, h. 52-53.
Draft Only