Hubungan Kebiasaan Merokok Terhadap Tekanan Darah

pembuluh darah dan memaksa jantung untuk bekerja lebih berat karena tekanan yang lebih tinggi. Setelah merokok dua batang saja maka baik tekanan sistolik maupun diastolik akan meningkat 10 mmHg. Tekanan darah akan tetap pada ketinggian ini sampai 30 menit setelah berhenti mengisap rokok. Sementara efek nikotin perlahan-lahan menghilang, tekanan darah juga akan menurun dengan perlahan. Namun pada perokok berat tekanan darah akan berada pada level tinggi sepanjang hari Sheldon, 2005.

5.4 Hubungan Paparan Kebisingan Terhadap Tekanan Darah

Tidak terdapat hubungan antara paparan kebisingan terhadap tekanan darah sistolik dengan nilai p 0,078 α 0,05. Dan tidak terdapat korelasi antara paparan kebisingan terhadap tekanan darah diastolik dengan nilai p 0,350 α 0,05. Setiap tenaga kerja memiliki kepekaan sendiri-sendiri terhadap kebisingan, terutama nada yang tinggi, karena dimungkinkan adanya reaksi psikologis seperti stress, kelelahan kerja, hilang efisiensi dan ketidaktenangan. Orang yang melakukan pekerjaan disertai dengan adanya gangguan dapat menjadi pekerja merasa tidak nyaman dalam melakukan pekerjaannya. Tingkat kebisingan mencapai 60 dB dapat meningkatkan kadar hormon stres, seperti epinerin, non-epinerin dan kortisol tubuh yang mengakibatkan terjadinya perubahan irama jantung dan tekanan darah. Bising yang terus – menerus diterima seseorang akan menimbulkan gangguan proses fisiologis jaringan otot dalam tubuh dan memicu emosi yang tidak stabil. Ketidakstabilan emosi tersebut dapat memacu jantung untuk bekerja lebih keras memompa darah ke seluruh tubuh dalam waktu yang lama tekanan darah akan naik sehingga menyebabkan hipertensi Tambunan, 2005. Hal ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Simanjuntak 2012 bahwa ada hubungan tingkat kebisingan dari mesin perusahaan percetakan terhadap tekanan darah pada masyarakat lingkungan I Pengilar X Kelurahan Amplas Kecamatan Medan Amplas.