Paparan Kebisingan HASIL PENELITIAN
Kebisingan di atas 50 dBA sudah dapat dianggap sebagai kebisingan yang perlu
diperhatikan Gunarwan,
1992. Dikarenakan
kebisingan dapat
menimbulkan gangguan terhadap sistem jantung dan juga peredaran darah melalui mekanisme hormonal yang diproduksinya, yaitu hormon adrenalin yang dapat
meningkatkan frekuensi detak jantung dan tekanan darah Chandra, 2005. Kebisingan yang melebihi NAB yang diperkenankan akan membentuk
angiotensin II dari angiotensin I oleh angiotensin I - converting enzyme ACE. ACE memegang peran fisiologis yang penting dalam mengatur tekanan darah.
Darah akan mengandung angiotensinogen yang diproduksi di dalam hati. Selanjutnya oleh hormon, renin diproduksi oleh ginjal akan diubah menjadi
angiotensin I. Oleh karena ACE yang ada di dalam paru – paru, angiotensin I
selanjutnya diubah menjadi angiotensin II. Angiotensin II inilah yang menjadi kunci penting dalam meningkatkan tekanan darah melalui dua aksi utama.
Aksi yang pertama adalah meningkatkan sekresi ADH dan rasa haus. ADH diproduksi di dalam hipotalamus kelenjar pituitari dan bekerja pada ginjal untuk
mengatur osmolalitas dan volume urine. Dengan meningkatnya ADH, urine yang diekskresikan ke luar tubuh antidiuresis sangat sedikit, sehingga osmolalitasnya
menjadi pekat dan tinggi. Untuk mengencerkannya, volume cairan ekstraseluler akan dinaikkan dengan cara menarik cairan dari bagian intraseluler. Akibatnya,
volume darah meningkat dan juga akan meningkatkan tekanan darah. Aksi kedua adalah menstimulasi sekresi aldosteron dari korteks adrenal.
Apabila reaksi ini terjadi dalam tubuh seseorang, maka akan merangsang pengeluaran hormon adrenalin, dimana itu akan menyebabkan meningkatnya
denyut jantung, denyut nadi, pernafasan menjadi dangkal dan juga meningkatnya tekanan darah. Aldosteron merupakan hormon steroid yang memiliki peranan
penting pada ginjal. Untuk mengatur volume cairan ekstraseluler, aldosteron akan mengurangi ekskresi NaCl garam dengan cara mereabsorpsinya dari tubulus
ginjal. Naiknya konsentrasi NaCl akan diencerkan kembali dengan cara meningkatkan volume cairan ekstraseluler yang pada akhirnya akan meningkatkan
volume dan tekanan darah Sri dan Camelia, 2013. Oleh sebab itu jika kebisingan tidak dapat dikendalikan makan akan
mempengaruhi kesehatan dari operator ataupun pekerja itu sendiri seperti kesulitan mendengar, gangguan tekanan darah dan bila kebisingannya semakin
tinggi akan berdampak pada ketulian yang permanen. Yang nantinya akan memengaruhi produktivitas dari pekerja.