palpasi.  Dengan  palpasi  kita  hanya  dapat  mengukur  tekanan  sistolik.  Sedangkan dengan auskultasi kita dapat mengukur tekanan sistolik dan diastolik dengan lebih
akurat Smeltzer  Bare, 2001. Untuk  mengauskultasi  tekanan  darah,  ujung  stetoskop  yang  berbentuk
corong atau diafragma diletakkan pada arteri brakialis, tepat di bawah lipatan siku rongga  antekubital,  yang  merupakan  titik  dimana  arteri  brakialis  muncul
diantara kedua kaput otot biseps. Manset dikempeskan dengan kecepatan 2 sampai 3  mmHg  per  detik,  sementara  kita  mendengarkan  awitan  bunyi  berdetak,  yang
menunjukkan  tekanan  darah  sistolik.  Bunyi  tersebut  dikenal  sebagai  Bunyi Korotkoff yang terjadi bersamaan dengan detak jantung, dan akan terus terdengar
dari  arteri  brakialis  sampai  tekanan  dalam  manset  turun  di  bawah  tekanan diastolik dan pada titik tersebut, bunyi akan menghilang Smeltzer  Bare, 2001.
2.4.6 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Tekanan Darah
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tekanan darah yaitu : 1.  Usia
Hipertensi  erat  kaitannya dengan umur, semakin tua seseorang semakin besar risiko terserang hipertensi. Umur lebih dari 40 tahun mempunyai risiko
terkena  hipertensi.  Arteri  kehilangan  elastisitasnya  atau  kelenturannya  dan tekanan  darah  seiring  bertambahnya  usia,  kebanyakan  orang  hipertensinya
meningkat ketika berumur lima puluhan dan enam puluhan Gunawan, 2001. 2.  Jenis Kelamin
Faktor  gender  berpengaruh  pada  terjadinya  hipertensi,  dimana  pria  lebih banyak menderita hipertensi dibandingkan dengan wanita, dengan rasio sekitar
2,29  untuk  kenaikan  tekanan  darah  sistolik  dan  3,76  untuk  kenaikan  tekanan darah  diastolik.  Pria  diduga  memiliki  gaya  hidup  yang  cenderung  dapat
meningkatkan  tekanan  darah  dibandingkan  dengan  wanita.  Namun,  setelah memasuki  menopause,  prevalensi  hipertensi  pada  wanita  tinggi.  Bahkan
setelah  umur  65  tahun,  terjadinya  hipertensi  pada  wanita  lebih  tinggi dibandingkan  dengan  pria  yang  diakibatkan  oleh  faktor  hormonal  Depkes,
2006. Wanita  yang  belum  mengalami  menopause  dilindungi  oleh  hormon
estrogen  yang berperan dalam meningkatkan kadar  High Density Lipoprotein HDL. Kadar kolesterol HDL yang tinggi merupakan faktor pelindung dalam
mencegah  terjadinya  proses  aterosklerosis.  Efek  perlindungan  estrogen dianggap sebagai penjelasan adanya imunitas wanita pada usia premenopause.
Pada  premenopause  wanita  mulai  kehilangan  sedikit  demi  sedikit  hormon estrogen  yang  selama  ini  melindungi  pembuluh  darah  dari  kerusakan.  Proses
ini  terus  berlanjut  dimana  hormon  estrogen  tersebut  berubah  kuantitasnya sesuai  dengan  umur  wanita  secara  alami,  yang  umumnya  mulai  terjadi  pada
wanita umur 45-55 tahun Dwi, 2009. 3.  Masa Kerja
Masa  kerja  adalah  jangka  waktu  orang  sudah  bekerja  pada  suatu organisasi,  lembaga  dan  sebagainya.  Masa  kerja  seseorang  perlu  diketahui
karena masa kerja merupakan salah satu indikator tentang kecenderungan para pekerja dalam melaksanakan aktivitas kerjanya.
Masa Kerja dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu :