Teknik Pengambilan Sampel Populasi dan Sampel .1 Populasi

SPBU 14.2011147 = = 7 responden SPBU 14.2011108 = = 5 responden SPBU 14.201131 = = 9 responden SPBU 14.201138 = = 5 responden SPBU 14.2011129 = = 10 responden Setelah dilakukan perhitungan, jumlah sampel yang dibutuhkan sebesar 60 responden. Jumlah sampel masing-masing SPBU di Kecamatan Medan Sunggal, pada SPBU 11.201104 sebanyak 3 responden, pada SPBU 14.201125 sebanyak 9 responden, pada SPBU 14.201105 sebanyak 9 responden, pada SPBU 14.2011150 sebanyak 5 responden, pada SPBU 14.2011147 sebanyak 7 responden, pada SPBU 14.2011108 sebanyak 5 responden, pada SPBU 14.201131 sebanyak 9 responden, pada SPBU 14.201138 sebanyak 5 responden, dan pada SPBU 14.2011129 sebanyak 10 responden. Pengambilan sampel pada tiap SPBU dilakukan dengan mengambil nomor urut genap pada daftar nama operator kemudian disesuai dengan jumlah propotional pada masing-masing SPBU. Titik pengukuran kebisingan di 9 SPBU dilakukan didekat pompa minyak yang digunakan yaitu tempat dimana operator SPBU bekerja. Hal ini dilakukan karena SPBU merupakan daerah terbuka dan paparan kebisingan yang ada bukan hanya berasal dari mesin kendaraan yang sedang mengisi bahan bakar melainkan juga berasal dari kebisingan lalu lintas. 3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer 1. Melakukan pengukuran kebisingan di SPBU Kecamatan Medan Sunggal dengan menggunakan Sound Level Meter oleh peneliti. 2. Melakukan pengukuran tekanan darah operator dengan menggunakan Tensimeter oleh tenaga kesehatan seperti perawat. 3. Wawancara dengan menggunakan kuesioner.

3.4.2 Data Sekunder

Data jumlah SPBU diperoleh dari Kantor PT. Pertamina Persero Marketing Operation Region I dan instansi terkait lainnya serta mengumpulkan literatureteori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. 3.5 Cara Kerja Pengukuran 3.5.1 Pengukuran Kebisingan dengan Alat Sound Level Meter 1. Siapkan lembar data hasil pemeriksaan. 2. Siapkan alat pengukuran tingkat kebisingan yaitu Sound Lever Meter. 3. Sebelum menggunakan alat periksa batterai apakah masih berfungsi atau tidak. 4. Hidupkan Sound Level Meter dengan cara mengegeser tobol dari posisi off ke posisi on. 5. Kalibrasi Sound Level Meter dengan menggeser tombol CAL pengaturan decibel. 6. Stel tombol pengaturan pengukuran kebisingan pada posisi A decibel A. 7. Stel tombol pengatur tingkat kebisingan sesuai dengan skala yang diinginkan. 8. Pengukuran dilakukan dengan jarak 1,2 sampai 1,5 meter dari alas lantai atau tanah KepMenLH,1996. 9. Pengukuran tingkat kebisingan pada satu titik dilakukan selama 5 menit dengan periode waktu pengukuran setiap 4 detik untuk angka tingkat kebisingan. 10. Baca angka yang ditunjukkan alat. 11. Hasil pengukuran pada satu titik merupakan nilai rata – rata hasil pengukuran. 12. Untuk mengakhiri pengukuran data tekan tombol stop. 13. Lakukan prosedur yang sama pada titik pengukuran yang lain.

3.5.2 Pengukuran Tekanan Darah dengan Alat Tensi Meter

1. Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah bekerja. 2. Siapkan lembar data hasil pemeriksaan. 3. Siapkan alat pengukuran tekanan darah yaitu Tensi Meter. 4. Pasang manset, letakkan manset ± 2,5 cm diatas arteri tersebut dan bagian tengah bladder dipasang diatas arteri tersebut, pasang manset melingkari lengan atas tersebut dan kaitkan ujungnya. 5. Pasang stetoskop dengan meletakkan bel atau diafragma dari stetoskop diatas arteri brachial, untuk mendapatkan suara yang maksimal. 6. Tutup katup dengan mengunci sampai rapat, lalu pompa bola manometer sampai 30 mmHg di atas tekanan sistolik untuk menyakinkan keakuratan pengukuran tekanan sistolik.