4.2.3 Tekanan Darah Responden
Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan pada penelitian ini dapat dilihat tekanan darah responden operator SPBU tahun 2015.
Tabel 4.8 Hasil Pengukuran Tekanan Darah Pada Operator SPBU di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015
Tekanan Darah Responden
n Tertinggi
mmHg Terendah
mmHg Rata-rata
mmHg Standart
Deviasi mmHg
Sistolik 62
130 100
117,90 9,1
Diastolik 62
90 70
79,68 7,0
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat tekanan darah sistolik terendah responden 100 mmHg dan tertinggi 130 mmHg. Tekanann darah diastolik
terendah responden 70 mmHg dan tertinggi 90 mmHg.
4.3 Analisa Statistik
Analisa statistik dilakukan untuk menguji apakah ada hubungan paparan kebisingan dan karakteristik operator SPBU terhadap tekanan darah di Kecamatan
Medan Sunggal dipakai analisa dengan Uji T Independen bila data berdistribusi normal, namun bila tidak berdistribusi normal digunakan Uji Mann Whitney. Uji
Korelasi Pearson digunakan bila data berdistribusi normal namun bila data tidak berdistribusi normal digunakan Uji Korelasi Spearman didapat hasil sebagai
berikut :
4.3.1 Hubungan Karakteristik Responden terhadap Tekanan Darah
Karakteristik responden terhadap tekanan darah, yang dinilai pada penelitian ini antara lain jenis kelamin, usia, lama paparan per hari, masa kerja,
kebiasaan minum kopi dan kebiasaan merokok pada operator SPBU di Kecamatan Medan Sunggal tahun 2015.
Tabel 4.9 Hubungan Jenis Kelamin Terhadap Tekanan Darah Pada Operator SPBU di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015
n Rerata
p Tekanan Darah Sistolik
Laki-laki 33
119,09 0,348
Perempuan 29
112,58 Tekanan Darah Diastolik
Laki-laki 33
80,91 0,142
Perempuan 29
78,28
Berdasarkan tabel 4.9 dengan hasil uji Mann-Whitney diperoleh nilai p 0,348
α 0,05 yang menunjukkan tidak terdapat korelasi antara jenis kelamin terhadap tekanan darah sistolik. Diperoleh nilai p 0,142
α 0,05 yang menunjukkan tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin terhadap tekanandarah
diastolik.
Gambar 1 Hubungan Jenis Kelamin terhadap Tekanan Darah Sistolik