Jurnal Belajar Deskripsi Teoritik
Jurnal, log, buku harian, portofolio merupakan wadah untuk menulis yang dicatat selama periode tertentu. Penulisan mungkin
menyertai program pembelajaran, pekerjaan, lapangan kerja, atau penempatan pengalaman atau sebuah proyek penelitian. Jurnal atau log
dan buku harian dapat datang dalam bentuk yang berbeda dan digunakan untuk memenuhi tujuan yang berbeda.
Jurnal belajar atau buku harian dan portofolio semakin digunakan dalam pendidikan tinggi sebagai sarana memfasilitasi atau menilai
pembelajaran. Jurnal belajar atau buku harian dan portofolio memiliki berbagai tujuan dan struktur yang diperkenalkan dengan kebutuhan-
kebutuhan yang sesuai untuk tujuan-tujuan mereka dan untuk gaya belajar mereka. Secara umum, jurnal belajar atau buku harian dan
portofolio tampaknya untuk membantu dalam personalisasi dan memperdalam kualitas pembelajaran dan dalam membantu peserta didik
untuk mengintegrasikan materi pembelajaran, seperti dari modul yang berbeda atau belajar teoritis dan praktis. Jurnal belajar atau buku harian
dan portofolio mungkin sangat terstruktur atau “bebas” dan mereka telah digunakan untuk meningkatkan pembelajaran di hampir setiap area
subyek termasuk matematika dan sains, dan khususnya di pengembangan profesi.
20
Log belajar merupakan dasar dari sebuah log atau rekaman atau jurnal dari belajar. Hal ini tidak selalu formal „akademis’ bagian dari
pekerjaan. Hal ini merupakan catatan pribadi dari belajar. Karena itu merupakan dokumen unik yang tidak bis
a menjadi „benar’ atau „salah’. Log belajar membantu untuk mencatat menyusun, berpikir dan refleksi,
merencanakan, mengembangkan dan bukti belajar seseorang. Sebuah log belajar merupakan sebuah jurnal sebagai bukti belajar
dan pengembang keterampilan. Ini bukan hanya sebuah buku harian yang
20
Jennifer Moon, op. cit.
mencatat „apa yang telah anda lakukan’ tapi mencatat apa yang telah dipelajari, di coba dan refleksi kritis.
21
Jurnal belajar, log dan buku harian reflektif adalah istilah yang sering digunakan secara bergantian. Namun tujuan dari ketiganya
mungkin sedikit berbeda. Ketika membuat jurnal belajar, penekanannya adalah pada membuat eksplisit dan merekam pembelajaran yang terjadi.
Buku harian reflektif, seperti namanya lebih fokus dengan menunjukan refleksi dari pengalaman, sedangkan log adalah catatan peristiwa yang
telah terjadi. Mereka semua memiliki aspek refleksi di dalamnya.
22
Pada dasarnya sebuah jurnal belajar, membantu merefleksikan pembelajaran. Ini berarti bahwa jurnal belajar tidak harus menjadi catatan
yang murni deskriptif dari apa yang dilakukan, melainkan kesempatan untuk mengkomunikasikan proses berpikir yakni bagaimana dan
mengapa melakukan apa yang dilakukan serta apa yang dipikirkan tentang apa yang dilakukan.
23
Jurnal diterima dan secara luas digunakan mata pelajaran dasar kemanusiaan. Hal ini terutama berlaku dalam kasus profesi yang
memerlukan beberapa pengalaman kerja praktik seperti pendidikan, perawatan, kerja sosial dan kementrian agama. Refleksi ini memberikan
kesempatan untuk belajar dari kasus-kasus sebelumnya dan untuk memaksimalkan manfaat dari pengalaman melalui refleksi.
24
Pembelajaran reflektif adalah proses belajar yang membutuhkan waktu dan latihan. Hal ini merupakan proses aktif yang melibatkan
pemikiran melalui masalah diri sendiri, mengajukan pertanyaan, dan mencari informasi yang relevan untuk membantu pemahaman.
Pembelajaran reflektif bekerja paling baik apabila seorang berpikir
21
Anon, Learning Log or Learning Journals, 2012, www.hull.ac.ukphpcesaghdocuments LEARNINGLOG.doc
22
Jennifer Moon, op. cit.
23
Anon, Learning Journals, op. cit.
24
Susan E. George, Learning and the Reflective Journal in Computer Science, 2012, http:crpit. comconfpapersCRPITV4George.pdf
tentang apa yang ia lakukan sebelum, selama dan yang akan dilakukan setelah belajar.
25
Menulis reflektif adalah sumber daya serbaguna. Menulis tidak hanya mendukung refleksi dan pembelajaran profesional dalam banyak
peraturan mengajar, itu juga bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan dan sociable. Banyak guru yang tidak yakin dengan apa yang mereka
pikirkan sebelum mereka menulis, tetapi menemukan bahwa praktik menulis membawa wawasan baru dan pemahaman, selera pribadi dan
pencapaian profesional, dan kesiapan untuk berbagi wawasan dengan orang lain.
26
Refleksi sangat penting untuk mengembangkan kemampuan yang mengharuskan seseorang untuk berpikir bagaimana seorang secara
pribadi berkaitan dengan proses pembelajaran.
27
Refleksi yang dilakukan pada saat belajar, dapat membantu seorang meningkatkan pemahaman
dan membantu untuk merenungkan apa yang telah dipelajari dan apa yang seseorang coba untuk mencapai sesuatu. Selain itu dapat
mendorong seseorang untuk berpikir tentang topik yang dibahas dalam kelas serta mengambil posisi pada masalah dan berpikir kritis.
28
Jurnal refleksi adalah rekaman pribadi dari pengalaman- pengalaman pembelajaran. Para siswa biasanya ditanya oleh instruktur
mereka untuk merekam pembelajaran mereka antara lain kejadian- kejadian yang berhubungan, biasanya selama proses pembelajaran tetapi
lebih sering ketika kejadian tersebut baru saja berlangsung.
29
Dalam pengajaran profesional dan pengajaran bermakna disebutkan bahwa jurnal refleksi pembelajaran merupakan sebuah dokumen yang
hidup dan tumbuh yang selalu ditulis untuk merekam pembelajaran.
25
Anon, Learning Journals, op. cit.
26
Jill Burton, “Reflective Writing – Getting to The Heart of Teaching and Learning”, dalam
Jill Burton., et al., ed., Reflective writing ‘A way to lifelong teacher learning’, 2012, p. 1, http:
tesl-ej.orgbooksreflective_writing.pdf.
27
Anon, Learning Journals, op. cit.
28
Anon, Writing a Journal or Learning Log, op. cit., p.1.
29
Anon, Reflective Journals and Learning Logs, 2012 http:www.niu.edufacdevresour cesguideassessmentreflective_journals20and_learning_logs.pdf.
Jurnal refleksi pembelajaran bukan merupakan rangkuman bahan ajar, melainkan biasanya difokuskan pada tanggapan atau penilaian tentang
apa yang sudah dipelajari dari pada hanya menjelaskan apa yang sudah dibaca dan juga bukan sebuah buku harian kegiatan belajar.
30
Penggunaan jurnal belajar reflektif merupakan pendekatan umum dan bernilai. Saat membuat jurnal belajar reflektif dapat mengadopsi
struktur untuk setiap jurnal, yakni mencakup pengaturan dan tanggal, apa yang dilakukan, kunci catatan kritis pada refleksi kegiatan, apa yang
dipikirkan telah dipelajari.
31
Dalam jurnal dan pembelajaran atas dasar pengalaman learning log dapat didorong oleh pertanyaan-pertanyaan mengenai konten
pelajaran, tugas-tugas, ulangan-ulangan, ide-ide milik para siswa, dan proses pemikiran siswa-siswa tentang apa yang telah terjadi di kelas
dalam periode waktu tertentu. Jurnal dan pembelajaran atas dasar pengalaman learning log kemudian dikumpulkan kepada instruktur
untuk dijadikan feedback umpan balik. Paper-based dan jurnal atau log online dapat dikembalikan sebelum atau sesudah periode kelas atau pada
waktu lain yang telah ditentukan.
32
Kegiatan untuk menyusun jurnal belajar learning journal, menurut Sudrajat dapat berupa hal-hal sebagai berikut:
a. Mencatat hal-hal yang menarik dan ingin ditindaklanjuti secara lebih
dalam dari suatu buku atau artikel yang dibaca. b.
Mencatat pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam benak seputar topik materi yang dibaca atau dipelajari.
c. Mencatat tentang hal-hal utama yang baru saja diketahui dari bahan
yang telah dipelajari. d.
Mencatat bahan yang relevan dari sumber lain yang telah dibaca, seperti artikel dalam surat kabar.
30
Anon, Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna, op, cit., h.61.
31
Anon, Keeping a Reflective Journal, 2012, http:www.open.ac.ukskillsfor studybe-aware -of-your-habits.php
32
Anon, Reflective Journal and Learning Logs, op. cit.
e. Mencatat tentang refleksi atas apa yang telah dipelajari, hingga sejauh
mana telah dapat memenuhi kebutuhan belajarnya.
33
Dalam sebuah jurnal belajar, yang harus ditulis adalah beberapa hal yang dianggap menarik dalam kegiatan pembelajaran dan direncanakan
untuk menikdaklanjutinya secara mendalam pada masa mendatang, beberapa pertanyaan yang muncul dalam pikiran sebagai dampak dari
apa yang dibaca, sesuatu yang sudah dipelajari, komentar tentang suatu program dan seberapa jauh program itu dapat memenuhi kebutuhan
proses pembelajaran, serta seberapa jauh pelajaran dalam suatu program berkaitan dengan pelajaran lain yang dipelajari dengan pendekatan lain.
Dalam pengajaran profesional bermakna, disebutkan bahwa jurnal pembelajaran dapat memiliki format dengan berbagai pertanyaan,
diantaranya: a.
Apa yang saya pelajari hari ini? b.
Apa yang saya rasakan menarik? c.
Apa yang masih membingungkan? d.
Apakah saya menemukan masalah dan issu yang tidak diharapkan? e.
Apa jenis pembelajaran tingkat tinggi yang saya alami? f.
Apa jenis pembelajaran tingkat rendah yang saya alami? g.
Apa yang saya rasakan dengan pendekatan yang digunakan untuk membahas issu, topik pelajaran?
h. Bagaimana saya memperbaiki teknik pembelajaran?
i. Apa yang ingin dan perlu ku ketahui lebih banyak lagi?
j. Apa sumber belajar yang memberi ilham dan menyenangkan saya?
photo, websites, dll
34
33
Kartono dan Ali Imron, Penerapan Teknik Penilaian Learning Journal pada Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Materi Pokok
Segiempat, 2012, h. 60-61 http:journal.unnes.ac.idnjuindex.phpkreanoarticledownload 1246 1298
34
Anon, Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna, op. cit., h.62
Selain berbagai pertanyaan yang telah disebutkan di atas, pada jurnal belajar juga mungkin mengandung unsur-unsur seperti :
a. Informasi, yaitu sebuah jurnal harus menunjukkan bahwa seorang
telah menghadiri kelas, telah membaca, memahami masalah dan teori yang ada, dan harus mencakup interpretasi pribadi dari program kerja
b. Observasi, berupa deskripsi dari apa yang dibaca atau aktivitas yang
telah dilakukan c.
Spekulasi, yaitu siswa bertanya-tanya tentang makna dan implikasi dari peristiwa, bacaan, masalah, diskusi yang terkait
d. Memahami, yakni membuat pengertian sendiri dari masalah dan
konsep e.
Pertanyaan, yakni mencakup pertanyaan akademik, keraguan diri sendiri, hal-hal yang ingin seorang cari tahu
f. Sintesis, yakni siswa secara bersama-sama menarik ide untuk
menemukan keterkaitan dan hubungan. g.
Kritik, yakni identifikasi kekuatan dan kelemahan teori, bacaan dan aktivitas
h. Revisi, berupa perwujudan ide-ide yang telah berubah serta
memperluasnya dalam beberapa cara.
35
Penulisan reflektif tidak memerlukan gaya tulisan resmi. Karena tulisan reflektif merupakan pengembangan pemahaman seseorang. Jurnal
belajar berisi tentang catatan pengalaman belajar siswa, apa yang telah dimengerti, apa yang belum dimengerti oleh siswa beserta alasan maupun
kendala yang tengah dihadapi. Serta apa yang akan dilakukan selanjutnya oleh siswa terutama berkaitan dengan apa yang belum dimengerti oleh
siswa. Tulisan resmi akan membuat siswa menjadi lebih kaku dan tidak merasa leluasa mengungkapkan apa yang ada dipikirannya.
35
Anon, Writing a Journal or Learning Log, op. cit., p.1.
Berikut ini merupakan contoh prosedur penggunaan jurnal belajar seperti tertulis pada buku yang ditulis oleh Silberman 2006 yaitu :
a. Menjelaskan kepada siswa bahwa pengalaman tidak mesti menjadi guru terbaik dan bahwa sangatlah penting untuk merenungkan
kembali pengalaman guna menyadari apa yang kita dapatkan dari pengalaman itu.
b. Memerintahkan siswa untuk membuat jurnal tentang bagaimana belajar mereka
c. Menyarankan agar mereka menulis dua kali seminggu, sebagian dari apa yang mereka pikirkan dan rasakan tentang hal-hal yang mereka
pelajari. d. Memerintahkan siswa untuk berfokus pada beberapa atau semua
kategori dibawah ini : 1 Apa yang belum jelas bagi mereka atau apa yang mereka tidak
setujui. 2 Bagaimana kaitan antara pengalaman belajar dengan kehidupan
pribadi mereka. 3 Bagaimana pengalaman belajar terefleksikan dalam hal-hal lain
yang mereka baca, lihat dan kerjakan. 4 Apa yang mereka amati tentang diri mereka dan orang lain
semenjak merasakan pengalaman belajar. 5 Apa yang mereka petik dari pengalaman belajar.
6 Apa yang hendak mereka kerjakan sebagai hasil dari pengalaman belajar.
e. Mengumpulkan, membaca, dan mengomentari jurnal tersebut secara berkala agar siswa menjadi merasa bertanggung jawab untuk
menyimpannya dan agar guru dapat menerima umpan balik dari hasil belajar mereka.
36
Mount Mercy Colage MMC memiliki klasifikasi dari jenis jurnal yang meliputi:
a. Jurnal pribadi – buku harian dari pikiran, aktifitas, respon emosional,
catatan kehidupan sehari-hari. b. Jurnal respon
– menanggapi sebuah literatur; peristiwa, rangkaian perstiwa atau pengalaman.
c. Log belajar – ringkasan tidak resmi dari apa yang telah dipelajari;
terkadang mendetil dengan pengetahuan dan pendapat yang ditentukan.
d. Jurnal dialog – ruang untuk dua orang dua orang murid, guru atau
lainnya berkomentar tentang tugas, peristiwa, dan lainnya sebagai tanggapan terhadap satu sama lain.
e. Catatan ganda jurnal – ruang untuk komentar awal dengan ruang yang
berdekatan untuk komentar selanjutnya setelah refleksi atau waktu selanjutnya yang ditentukan.
f. Jurnal membaca – tempat untuk meringkas dan mengomentari untuk
bacaan di kelas, pribadi dan minat akademik, paper atau persiapan tugas.
g. Jurnal menulis – sebuah ringkasan dari pengamatan, pemikiran,
wawasan dan lain-lain mencatat dari waktu ke waktu dalam persiapan tugas.
Mount Mercy College MMC mengklasifikasi beberapa hasil belajar yang dapat diamati siswa mereka. Termasuk peningkatan berikut
ini : a.
Deskripsi situasi, peristiwa dan hubungan b.
Meningkatkan kesadaran diri dan kemampuan untuk menganalisis kemampuan diri sendiri
36
Melvin L. Silberman, Active learning : 101 cara belajar siswa aktif, Bandung: Nusamedia, 2011, h. 205-206.
c. Mengidentifikasi dan „verbalisasi’ salah satunya adalah pengetahuan
yang telah ada dan baru diperoleh d.
Mensintesis dan mengintegrasi informasi lebih ringkas e.
Menilai, membuat pertimbangan, mengevaluasi peristiwa pada satu kehidupan dan aktivitas pendidikan
f. Perkembangan baru, tambahan atau alternatif perspektif pada satu
hubungan, interaksi dan peristiwa g.
Personalisasi pengalaman pendidikan lab, percobaan klinis, praktikum, grup diskusi dan lebih mengetahui apa yang sedang
dipelajari h.
Mendorong pembentukan hubungan antar teori, penelitian, observasi, dan percobaan
i. Mengkomunikasikan apa yang sedang dipelajari dan untuk menilai
suatu pengalaman, dan j.
Menghargai pembelajaran mereka sendiri, berkembang, menghargai diri sendiri
37
Menulis sebuah jurnal belajar ada beberapa hal yang disarankan, diantaranya:
a. Menulis jurnal secara teratur, bahkan dengan catatan pendek.
b. Fokus pada peristiwa tertentu atau masalah yakni berpikir bagaimana
bisa mengatasi atau menyelesaikan masalah tersebut, atau bagaimana cara meningkatkannya.
c. Gunakan pertanyaan atau petunjuk untuk fokus pada tugas.
d. Hindari penulisan deskriptif – mengambil pendekatan analisis.
e. Gunakan teknik seperti peta pikiran, diagram, sketsa atau kartun.
Gunakan warna untuk membuat lebih menarik dan mengesankan. f.
Ulaslah catatan yang telah ditulis, apakah dapat menemukan tema dan dapat mengenali tindakan yang mungkin diambil untuk jangka
37
Susan E. George, op. cit.
panjang. misalnya untuk meningkatkan keterampilan pelajaran tertentu.
g. ingatlah bahwa menulis dapat digunakan sebagai alat belajar, menulis
dapat digunakan untuk mengeksplorasi ide-ide sebagai cara untuk memahaminya.
Dalam Keeping a reflection journal ditulis bahwa „Apapun yang
anda pilih untuk ditulis, jangan lepaskan penilaian – ingat bahwa tidak
ada jawaban benar atau salah, bersikap jujur, terbuka, dan langsung. Refleksi yang efektif adalah
apabila anda bisa menjadi diri sendiri’.
38
Menurut Jennifer Moon dalam sumber pengajaran dan pembelajaran UCD yang berjudul Learning Journals and Logs, jurnal
belajar memiliki beberapa tujuan, yakni: a.
Merekam pengalaman b.
Mengembangkan pembelajaran yakni dengan cara yang meningkatkan pembelajaran lainnya
c. Memperdalam kualitas pembelajaran, dalam bentuk pemikiran kritis
atau mengembangkan sikap mempertanyakan d.
Mengaktifkan peserta didik untuk memahami proses belajar mereka e.
Memfasilitasi belajar dari pengalaman f.
Meningkatkan keterlibatan aktif dalam pembelajaran dan kepemilikan pribadi belajar
g. Meningkatkan kemampuan untuk merefleksikan dan meningkatkan
kualitas pembelajaran h.
Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah i.
Sebagai sarana penilaian dalam pendidikan formal j.
Meningkatkan praktik profesional atau profesional diri dalam praktek k.
Mengeksplorasi diri, membangun makna pribadi dan salah satunya memandang dunia. Untuk meningkatkan penilaian pribadi menuju
pemberdayaan diri
38
Anon, Keeping a Reflective Journal
,
op. cit.
l. Sebagai sarana memperlambat pembelajaran, mempertimbangkan
situasi yang lebih menyeluruh m.
Meningkatkan kreativitas dengan membuat lebih baik penggunaan pemahaman intuitif
n. Menyediakan suara alternatif bagi mereka yang tidak pandai
mengekspresikan diri mereka sendiri o.
Membina interaksi reflektif dan kreatif dalam kelompok
39
Universty of Worcester dalam Learning Journals mengungkapkan beberapa hal yang menjadi alasan kenapa seorang menggunakan jurnal
belajar, yakni : a.
Untuk memberikan „gambaran hidup’ dari perkembangan pemahaman dari mata pelajaran atau pengalaman
b. Untuk menunjukkan bagaimana mengembangkan belajar
c. Untuk menyimpan catatan pikiran dan ide-ide dari pengalaman belajar
d. Untuk membantu mengidentifikansi kekuatan, kelemahan, dan
keinginan dalam belajar
40
Dengan membuat sebuah jurnal belajar atau pembelajaran reflektif serta mengembangkannya ada keuntungan yang didapat, yakni :
a. Menjadi termotivasi, mengetahui apa yang coba mereka capai dan
kenapa b.
Menjadi lebih aktif dalam memperluas pemahaman mereka tentang topik dan subjek
c. Menggunakan kemampuan yang telah ada untuk membantu mereka
mengembangkan pemahaman tentang ide-ide baru d.
Memahami konsep baru dengan mengaitkannya dengan pengalaman mereka sebelumnya
e. Memahami bahwa penelitian tambahan dan membaca secara luas
dapat meningkatkan pemahaman mereka
39
Jennifer Moon, op. cit.
40
Anon, Learning Journals, op. cit.
f. Mengembangkan pembelajaran dan berpikir mereka dengan
membangun penilaian kritis dari pengalaman belajar sebelumnya g. Menjadi lebih sadar diri, mampu mengidentifikasi, menjelaskan, dan
mengatasi kelebihan serta kelemahan mereka sendiri.
41