Konsep Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Kooperatif

Dewey dan Thelan sebagai dasar demokrasi, dan sekolah dipandang sebagai laboratorium untuk mengembangkan tingkah laku demokrasi. 6 Demokrasi adalah setiap siswa memiliki hak yang sama dan setiap siswa berkewajiban untuk menghargai siswa lain dengan perbedaan yang ditimbulkan. Demokrasi dalam pembelajaran kooperatif dapat tercermin dari kebebasan siswa untuk mengajukan pendapatnya dalam sebuah kelompok, serta siswa lain yang menghargai perbedaan pendapat yang ada. Pada pembelajaran kooperatif siswa perlu diajarkan keterampilan- keterampilan kooperatif, agar pembelajaran kooperatif dapat berjalan sesuai harapan dan siswa dapat bekerja secara produktif dalam kelompok. Keterampilan kooperatif tersebut berfungsi untuk melancarkan peranan hubungan kerja dan tugas. Peranan hubungan kerja dapat dibangun dengan mengembangkan komunikasi antar anggota kelompok, sedangkan peranan tugas dapat dilakukan dengan membagi tugas antar anggota kelompok. 7 Disinilah fungsi guru dalam pembelajaran kooperatif, guru berfungsi memfasilitasi dengan berbagai cara agar dapat membangun pengetahuan dari berbagai interaksi yang terjalin antar siswa. Keterampilan-keterampilan kooperatif yang diajarkan akan membawa sebuah pelajaran kooperatif sejalan dengan tujuan yang diinginkan.

b. Tahapan Pembelajaran Kooperatif

Terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif. Langkah tersebut di tunjukan pada tabel berikut : 8 6 Ibid., h. 45 7 Ibid. 8 Ibid., hal 48. Tabel 2.1 Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif Fase Tingkah Laku Guru Fase-1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar Fase-2 Menyajikan informasi Guru menyampaikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan Fase-3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kooperatif Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien Fase-4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru membimbing kelompok- kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka Fase-5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya Fase-6 Memberikan penghargaan Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompoknya.

c. Jenis-jenis Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif memiliki beberapa jenis dengan prinsip dasar pembelajaran kooperatif yang tidak berubah. Setidaknya terdapat empat pendekatan yang seharusnya merupakan bagian dari kumpulan strategi guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif. Yaitu STAD, JIGSAW, Investigasi Kelompok Teams Games Tournaments atau TGT dan Pendekatan Struktural yang meliputi Think Pair Share TPS dan Number Head Together NHT. 9 Tabel 2.2 Perbandingan pendekatan dalam pembelajaran kooperatif STAD Jigsaw Investigasi Kelompok Pendekatan Struktural Tujuan Kognitif Informasi akademik sederhana Informasi akademik sederhana Informasi akademik tingkat tinggi keterampilan inkuiri Informasi akademik sederhana Tujuan Sosial Kerja kelompok dan kerjasama Kerja kelompok dan kerjasama Kerjasama dalam kelompok kompleks Keterampilan kelompok dan keterampilan sosial Struktur Tim Kelompok belajar heterogen dengan 4-5 orang anggota Kelompok belajar heterogen dengan 5-6 orang anggota menggunakan pola kelompok „asal’ dan kelompok „ahli’ Kelompok belajar heterogen dengan 5-6 anggota heterogen Bervariasi, berdua, bertiga, kelompok dengan 4-5 orang anggota Pemilihan Topik Biasanya guru Biasanya guru Biasanya siswa Biasanya guru Tugas Utama Siswa dapat menggunakan lembar kegiatan saling membantu untuk menuntaskan Siswa mempelajari materi dalam kelompok „ahli’ kemudian membantu anggota Siswa menyelesaikan inkuiri kompleks Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan secara sosial dan kognitif 9 Ibid., h. 49. materi belajarnya kelompok asal mempelajari materi Penilaian Tes mingguan Bervariasi dapat berupa test mingguan Menyelesaikan proyek dan menulis laporan, dapat menggunakan test essay Bervariasi Pengakuan Lembar pengetahuan dan publikasi lain Publikasi lain Lembar pengakuan dan publikasi lain Bervariasi

2. Model Pembelajaran Tipe Jigsaw

Jigsaw telah dikembangkan dan diuji coba oleh Elliot Aroson beserta teman-temannya dari Universitas Texas, dan diadopsi oleh Slavin dan teman-teman di Universitas John Hopkins. Adapun langkah pada pembelajaran Jigsaw adalah sebagai berikut : a. Siswa dibagi atas beberapa kelompok kecil b. Materi pembelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang telah dibagi-bagi menjadi beberapa sub bab c. Setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya. d. Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari sub bab yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk mendiskusikannya. e. Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya bertugas mengajar teman-temannya. f. Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa-siswa dikenali tagihan berupa kuis individu. 10 10 Ibid., h. 56.