Klasifikasi indeks kesukaran:
13
0.00 – 0.30 = soal termasuk kategori sukar
0.30 – 0.70 = soal termasuk kategori sedang
0.70 – 1.00 = soal termasuk kategori mudah.
Perhitungan pengujian taraf kesukaran dalam penelitian ini menggunakan bantuan program Anates. Hasil penguji taraf kesukaran
instrumen tes dapat dilihat pada lampiran 4.
14
d. Daya Pembeda Soal daya pembeda soal, adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.
15
Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah:
16
Keterangan : D
= Daya pembeda soal J
A
= Banyaknya peserta kelompok atas J
B
= Banyaknya peserta kelompok bawah B
A
= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal benar B
B
= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal benar P
A
= Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P
B
= Proporsi peserta kelomok bawah yang menjawab benar
13
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan...... h. 225
14
Lampiran hal. 117
15
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan...... h. 226
16
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan...... h. 228
Klasifikasi Daya Pembeda: D : 0,00
– 0,20 : jelek D : 0,21
– 0,40 : cukup D : 0,41
– 0,70 : baik D : 0,71
– 1,00 : baik sekali
17
Pengujian daya pembeda dalam penelitian ini menggunakan bantuan program Anates. Hasil penguji taraf kesukaran instrumen tes
dapat dilihat pada lampiran 4.
18
G. Teknik Analisis Data
1. Analisis Data Kuantitatif Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji
prasyarat analisis, yaitu uji normalitas menggunakan Uji Liliefors dan uji homogenitas varians menggunakan Uji Fisher. Sedangkan untuk pengujian
hipotesis menggunakan Uji-t. Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah teknik
analisis dengan uji kesamaan dua rata-rata populasi dengan menggunakan Uji-t. Sebelum melakukan Uji-t, terlebih dahulu harus dilakukan uji
pemenuhan asumsi Uji-t Uji persyaratan analisis untuk Uji-t. Uji persyaratan analisis untuk Uji-t ada dua yaitu, kedua populasi berdistribusi
normal uji normalitas dan kedua populasi memiliki varians yang sama uji homogenitas.
Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu disusun ke dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, yaitu penyusunan sistematis dari pengukuran individual
dari nilai yang tinggi ke rendah. Tabel distribusi frekuensi ini dapat dilihat
17
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan...... h. 232
18
Lampiran hal. 117
bentuk distribusinya, yakni apakah nilai yang diperoleh terbagi secara merata ataukah cendrung berkelompok.
a. Uji Normalitas Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah sampel
yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Liliefors.
19
Z
i =
x
i
– x S
Zi = Simpangan baku untuk kurva normal standar Xi = Data
X = Rata-rata data tunggal S
= Simpangan baku b. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara dua keadaan atau populasi. Uji homogenitas ini mengenai sama
tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher, yaitu:
20
2 2
1
2
S S
F
F : Homogenitas
S
1 2
: Varian terbesar S
2 2
: Varian terkecil
19
Sudjana. Metoda Statiska, Bandung: Tarsito, 2005, h.466
20
Ibid.h.249
c. Uji Hipotesis Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan Uji t parametrik, yaitu:
21
2 1
2 1
1 1
n n
X X
t
Sg hitung
Dengan Sg =
2 1
1
2 1
2 2
2 2
1 1
n
n S
n S
n
Keterangan:
1
X
: Rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan jurnal belajar
2
X
: Rata-rata hasil belajar siswa dengan tanpa jurnal belajar S1
2 :
Variansi kelompok eksperimen S2
2 :
Variansi kelompok kontrol n
1
: Jumlah siswa kelompok eksperimen n
2
: Jumlah siswa kelompok kontrol
d. Uji Normal Gain Gain adalah selisish antara nilai posttest dengan nilai pretest, gain
menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan guru. Untuk menghindari hasil kesimpulan
21
Ibid., h.239
yang akan menimbulkan bias penelitian, karena pada nilai pretest kedua kelompok penelitian sudah berbeda, digunakan uji normal gain.
22
N- Gain = skor postest – skor pretest
skor ideal – skor pretest
dengan kategori: g tinggi : nilai g ≥ 0,70
g sedang : 0,70 nilai g 0,30 g rendah : nilai g ≤ 0.30
2. Analisis Data Kualitatif
a. Analisis Rubrik Jurnal Belajar
Untuk mengetahui adanya peningkatan pada jurnal belajar bagi tiap siswa digunakan rubrik. Rubrik adalah perangkat pemberian skor yang
secara eksplisit menyatakan kinerja yang diharapkan bagi tugas-tugas yang diberikan atau bagi suatu hasil karya para siswa. Suatu rubrik
memberikan deskripsi yang jelas dari karakteristik hasil karya yang terkait dengan masing-masing komponen tugas pembelajaran pada
berbagai tingkatan penguasaan siswa terhadap tugas yang diberikan.
23
Dalam rubrik ada pemberian nilai atau skor, tidak ada ketentuan baku tentang pemberian skor atau nilai dalam rubrik. Ketantuan umum
yang disepakati para ahli adalah makin besar skornya makin sempurna hasil karya seorang siswa.
Ada rentang skor atau nilai dalam rubrik yang mulai dari 0 nol, 1, 2 dan 3. Ada juga yang memberikan rentang nilai mulai dari 1, 2, 3
dan 4 ini yang paling umum adapula yang memulai dari 1, 2, 3, 4 sampai 5. Sementara itu Diane Elbert-May membuat rentang nilai
22
Richard R. Hake, Analyzing ChangeGain Scores, 2013, http:physics.indiana.edusdi
Analyzing ChangeGain.pdf
23
Warsono dan Hariyanto, Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen, Bandung: Remaja Rosda Karya 2012, hal. 279.