51
20,69 pada kelas kontrol dan 8 siswa 28,57 pada kelas eksperimen. Pada interval terakhir untuk hasil pretest, ditempati oleh 1 siswa 3,45 dari kelas
kontrol dan 5 siswa 17,86 dari kelas eksperimen. Berdasarkan perhitungan-perhitungan statistik, maka didapat beberapa
nilai pemusatan dan penyebaran data dari nilai posttest yang ditunjukkan pada tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4. 2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest
Pemusatan dan Penyebaran
Data Kelas
Kontrol X IPA 2 Eksperimen X IPA 4
Nilai terendah 25
40 Nilai tertinggi
95 95
Median 75,50
85,50 Modus
79,50 89,50
Standar deviasi 15,91
13,07 Rata-rata
72,71 82,71
Perhitungan-perhitungan untuk menentukan tabel distribusi frekuensi tersebut terdapat pada lampiran C2.
Berdasarkan tabel 4.2, terlihat bahwa tidak terdapat perbedaan nilai tertinggi antara kelas kontrol dan kelas eksperimen yaitu sebesar 95. Namun,
terdapat perbedaan nilai terendah antara kelas kontrol dan kelas eksperimen yaitu nilai terendah pada kelas kontrol sebesar 25, sedangkan nilai terendah pada kelas
eksperimen yaitu 40. Median atau nilai tengah kelas kontrol sebesar 75,50 sedangkan median kelas eksperimen sebesar 85,50. Modus atau nilai yang sering
muncul pada kelas kontrol yaitu sebesar 79,50 sedangkan modus pada kelas eksperimen yaitu sebesar 89,50.
3. Rekapitulasi Data Hasil Belajar
a. Hasil Pretest dan Posttest
Berdasarkan hasil perhitungan data pretest dan posttest kelas kontrol dan eksperimen, diperoleh rekapitulasi data sebagai berikut:
52
Tabel 4. 3 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Pretest Posttest
Pemusatan dan Penyebaran Data Kelas kontrol
X IPA 2 Kelas eksperimen
X IPA 4 Pretest
Posttest Pretest
Posttest
Nilai terendah 15
25 5
40 Nilai tertinggi
55 95
40 95
Median 26,31
75,50 25,50
85,50 Modus
29,28 79,50
30,21 89,50
Standar deviasi 8,79
15,91 9,48
13,07 Rata-rata
27,17 72,71
24,64 82,71
Berdasarkan tabel 4.3, terlihat bahwa pada kelas kontrol nilai terendah saat pretest 15 dan nilai terendah saat posttest 25. Pada kelas eksperimen nilai terendah saat
pretest 5 dan saat posttest 40. Selanjutnya, nilai tertinggi pretest pada kelas kontrol 55 dan saat posttest 95. Nilai tertinggi pada kelas eksperimen mengalami
peningkatan dari nilai pretest sebesar 40 menjadi 95 saat posttest. Median atau nilai tengah pada kelas kontrol saat pretest 26, 31 dan saat posttest 75,50. Median
pada kelas eksperimen saat pretest 25,50 dan saat posttest 85,50. Nilai yang sering muncul atau modus pada kelas kontrol saat pretest sebesar 29,28 dan saat posttest
79,50. Modus pada kelas eksperimen saat pretest yaitu sebesar 30,21 dan saat posttest sebesar 89,50. Standar deviasi pada kelas kontrol ketika pretest sebesar
8,79 dan berubah menjadi 15,91 saat posttest. Standar deviasi pada kelas eksperimen sebesar 9,48 saat pretest dan 13,07
saat posttest. Nilai rata-rata pada kelas kontrol saat pretest sebesar 27,17 sementara pada kelas eksperimen yaitu 24,64. Pada saat posttest nilai rata-rata
kelas kontrol mencapai 72,71 sedangkan kelas eksperimen sebesar 82,71. Artinya, pada saat pretest kelas kontrol memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi
dibandingkan kelas eksperimen. Namun, ketika posttest nilai rata-rata kelas eksperimen menjadi lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Peningkatan nilai
rata-rata pada kelas kontrol sebesar 45,54 dan pada kelas eksperimen sebesar 58,07. Artinya, peningkatan yang terjadi pada kelas eksperimen lebih tinggi
dibandingkan peningkatan yang terjadi pada kelas kontrol.
53
b. Kemampuan Berpikir Kognitif
Hasil belajar siswa untuk setiap jenjang kognitif dapat dilihat pada gambar 4.3 di bawah ini:
Gambar 4. 3 Diagram Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan