Hasil Uji Hipotesis Hasil Analisis Data Lembar Observasi
59
Tabel 4. 8 Hasil Angket Respon Siswa No
Indikator Angket
Diskusi kelompok Game
Persentase Kesimpulan
Persentase Kesimpulan
1 Bekerja sama
dengan teman satu tim untuk
menyelesaikan tugas
85 Baik sekali
86 Baik sekali
2 Mengerjakan
tugas yang diberikan guru
80 Baik
81 Baik sekali
3 Bertukar
pendapat antar teman dalam
tim 87
Baik sekali 90
Baik sekali
4 Kepedulian
terhadap kesulitan
sesama anggota tim
80 Baik
86 Baik sekali
5 Mengumpulkan
tugas tepat
waktu
79 Baik
84 Baik sekali
6 Menggunakan
waktu untuk mengerjakan
tugas 72
Baik 89
Baik sekali 7
Senang belajar 77
Baik 84
Baik sekali 8
Aktif dalam pembelajaran
83 Baik sekali
84 Baik sekali
9 Memahami
materi 76
Baik 79
Baik
Rata-rata 79
Baik 84
Baik sekali
Perhitungan data angket secara rinci dapat dilihat pada lampiran C7. Berdasarkan tabel 4.8 di atas, dapat terlihat bahwa diskusi kelompok
memperoleh persentase sebesar 85 baik sekali di indikator pertama, sementara game memperoleh persentase sebesar 86 baik sekali. Hal ini menunjukkan
bahwa game lebih mendorong siswa bekerja sama dengan teman satu tim untuk menyelesaikan tugas dibandingkan dengan diskusi kelompok. Selanjutnya, pada
indikator kedua diskusi kelompok memperoleh persentase sebesar 80 baik,
60
sedangkan game memperoleh persentase sebesar 81 baik sekali. Artinya, game membuat siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru dibandingkan dengan
diskusi kelompok. Pada indikator ketiga, diskusi kelompok memperoleh persentase sebesar
87 baik sekali, sementara game memperoleh persentase yang lebih tinggi yaitu sebesar 90 baik sekali. Dengan demikian, game dinyatakan lebih mendorong
siswa untuk bertukar pendapat dengan teman satu tim dibandingkan dengan diskusi kelompok. Game juga mendorong siswa untuk peduli terhadap kesulitan
sesama anggota tim dibandingkan dengan diskusi kelompok. Hal ini terlihat dari persentase diskusi kelompok pada indikator keempat yang hanya memperoleh
persentase sebesar 80 baik, sedangkan game memperoleh persentase sebesar 86. Selanjutnya, di indikator kelima diskusi kelompok hanya memperoleh
persentase sebesar 79 baik, sedangkan game memperoleh persentase yang jauh lebih tinggi yaitu sebesar 84 baik sekali. Artinya, game lebih mendorong
siswa untuk mengumpulkan tugas tepat waktu dibandingkan dengan diskusi kelompok. Selain itu, game juga mendorong siswa untuk menggunakan waktu
dengan baik dibandingkan dengan diskusi kelompok. Terlihat persentase diskusi kelompok pada indikator keenam yang hanya memperoleh persentase sebesar
72 baik sedangkan game memperoleh persentase yang jauh lebih tinggi yaitu sebesar 89 baik sekali.
Menurut siswa game membuat siswa senang belajar dibandingkan dengan diskusi kelompok. Hal ini ditunjukkan oleh persentase diskusi kelompok pada
indikator ketujuh yang hanya memperoleh persentase sebesar 77 baik, sedangkan game memperoleh persentase yang lebih tinggi yaitu sebesar 84
baik sekali. Game juga mampu mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran dibandingkan dengan diskusi kelompok. Terlihat pada indikator
kedelapan game memperoleh persentase sebesar 84 baik dan diskusi kelompok yang memperoleh persentase sebesar 83 baik. Pada indikator terakhir, diskusi
kelompok memperoleh persentase yang lebih kecil yaitu sebesar 76 baik, sementara game memperoleh persentase sebesar 79 baik. Artinya, game lebih
61
mendorong siswa untuk menguasai materi dibandingkan dengan diskusi kelompok.
Secara keseluruhan, tahapan diskusi kelompok pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD konsep momentum dan impuls memperoleh persentase
sebesar 79 baik, sedangkan penerapan game pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD memperoleh persentase yang jauh lebih besar yaitu sebesar
84 baik sekali. Artinya, penerapan game pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih diterima oleh siswa dibandingkan dengan diskusi kelompok.