Rekapitulasi Data Hasil Belajar

54 Gambar 4. 4 Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Berdasarkan diagram di atas terlihat bahwa peningkatan hasil belajar kelas kontrol pada kemampuan mengingat C 1 sebesar 62, memahami C2 sebesar 43, menerapkan C 3 46, dan menganalisis C 4 sebesar 41. Sementara peningkatan hasil belajar kelas eksperimen pada semua ranah kognitif C 1 – C 4 lebih unggul dari kelas kontrol. Kemampuan mengingat C 1 pada kelas eksperimen sebesar 71, memahami C 2 sebesar 53, menerapkan C 3 sebesar 60, dan menganalisis C 4 sebesar 51.

4. Hasil Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan terhadap dua buah data, yaitu hasil pretest dan posttest kedua kelas, dengan menggunakan rumus uji kai kuadrat chi square. Berikut ini adalah hasil yang diperoleh dari perhitungan tersebut: 10 20 30 40 50 60 70 80 C1 C2 C3 C4 62 43 46 41 71 53 60 51 P e rsen ta se Jenjang Kognitif Kontrol Eksperimen 55 Tabel 4. 4 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kai Kuadrat Pretest dan Posttest Statistik Pretest Posttest Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Nilai X 2 hitung 9,177 3,758 4,620 10,469 Nilai X 2 tabel 11,070 Keputusan Data terdistribusi normal Data terdistribusi normal Data terdistribusi normal Data terdistribusi normal Perhitungan uji normalitas secara rinci dapat dilihat pada lampiran C3. Nilai X 2 tabel diambil dari tabel nilai kai kuadrat pada taraf signifikansi 5. Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis normalitas yaitu jika X 2 hitung  X 2 tabel, maka dinyatakan data terdistribusi normal. Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai X 2 hitung semua data lebih kecil dibandingkan nilai X 2 tabel, sehingga dinyatakan bahwa hasil pretest maupun posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen terdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas dilakukan pada kedua data pretest dan posttest. Berikut adalah hasil yang diperoleh dari uji homogenitas: Tabel 4. 5 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Pretest dan Posstest Statistik Pretest Posttest Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Nilai Varians Nilai F hitung Nilai F tabel 1,88 Keputusan Kedua data homogen Kedua data homogen Perhitungan uji homogenitas secara rinci dapat dilihat pada lampiran C4. Nilai F tabel diambil dari tabel F statistik pada taraf signifikansi 5. Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis homogenitas yaitu jika F hitung  F tabel, maka dinyatakan kedua data homogen. Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai F hitung kedua data baik pretest maupun posttest lebih kecil dibandingkan nilai F tabel, sehingga dinyatakan bahwa kelas kontrol dan kelas 56 eksperimen memiliki kemampuan yang sama, baik pada saat pretest maupun saat posttest.

5. Hasil Uji Hipotesis

Berdasarkan uji prasyarat analisis statistik, diperoleh bahwa kedua data terdistribusi normal dan homogen. Oleh karena itu, pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan menggunakan analisis tes statistik parametrik. Perhitungan untuk menentukan nilai t hitung disajikan pada lampiran. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4. 6 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Pretest dan Posttest Statistik Pretest Posttest t hitung t tabel 2,00 Keputusan H a ditolak H a diterima Perhitungan uji homogenitas secara rinci dapat dilihat pada lampiran C5. Nilai t tabel diambil dari tabel t statistik pada taraf signifikansi 5. Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis, yaitu jika t hitung t tabel, maka dinyatakan H a diterima. Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai t hitung hasil pretest lebih kecil dibandingkan nilai t tabel, sehingga disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan game sebelum diberikan perlakuan. Sementara nilai t hitung hasil posttest lebih besar dibandingkan nilai t tabel, sehingga disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan game terhadap hasil belajar siswa pada konsep momentum dan impuls.

6. Hasil Analisis Data Lembar Observasi

Hasil observasi direkapitulasi dan dijumlahkan skor masing-masing kelompok untuk setiap indikator. Skor yang diperoleh kemudian dihitung persentasenya dan dikonversi menjadi data kualitatif. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini: 57 Tabel 4. 7 Hasil Lembar Observasi Aktivitas Pembelajaran No. Indikator Lembar Observasi Diskusi Kelompok Game Persentase Kesimpulan Persentase Kesimpulan 1 Bekerja sama dengan teman satu tim untuk menyelesaikan tugas 82 Baik sekali 83 Baik sekali 2 Mengerjakan tugas yang diberikan guru 99 Baik sekali 88 Baik sekali 3 Bertukar pendapat antar teman dalam tim 74 Baik 78 Baik 4 Kepedulian terhadap kesulitan sesama anggota tim 63 Baik 83 Baik sekali 5 Mengumpulkan tugas tepat waktu 25 Kurang 58 Cukup 6 Menggunakan waktu untuk mengerjakan tugas 79 Baik 82 Baik sekali Rata-rata 70 Baik 79 Baik Perhitungan data lembar observasi secara rinci dapat dilihat pada lampiran C6. Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat terlihat bahwa pada indikator pertama, kelas yang menggunakan metode diskusi kelompok memperoleh persentase sebesar 82 baik sekali, sedangkan game memperoleh persentase sebesar 83 baik sekali. Artinya game lebih unggul dalam membuat siswa bekerja sama dengan teman satu tim untuk menyelesaikan tugas dibandingkan dengan diskusi kelompok. Pada indikator kedua, diskusi kelompok memperoleh persentase 99 baik sekali, sedangkan game memperoleh persentase yang lebih kecil yaitu sebesar 88 baik sekali. Hal ini disebabkan karena siswa terlalu fokus untuk memenangkan game, sehingga siswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan.

Dokumen yang terkait

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

Pengaruh Pembelajaran Berbasis E-Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Impuls dan Momentum

2 9 142

Pengaruh penerapan model cooperative learning tipe stad terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid (quasi eksperimen di MAN 2 Kota Bogor)

4 38 126

Pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar siswa sma pada konsep momentum dan impuls (kuasi eksperimen di SMA Negeri 4 Tangerang Selatan)

1 11 207

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI MOMENTUM DAN IMPULS DI SMA

0 0 15