17
4. Hasil Belajar
Belajar menurut Gagne adalah suatu proses di mana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.
28
Belajar adalah suatu upaya pembelajar untuk mengembangkan seluruh kepribadiannya, baik fisik maupun
psikis. Belajar juga dimaksudkan untuk mengembangkan seluruh aspek inteligensi sehingga anak didik akan menjadi manusia yang utuh, cerdas secara inteligensi,
cerdas secara emosi, cerdas psikomotornya, dan memiliki keterampilan hidup yang bermakna bagi dirinya.
29
Proses belajar menimbulkan hasil yang disebut dengan hasil belajar. Menurut Nana Sudjana hasil belajar siswa adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
30
Kemudian Oemar Hamalik berpendapat bahwa hasil belajar pada dasarnya merupakan perubahan
tingkah laku bukan penguasaan hasil latihan.
31
Pendapat lain menyatakan bahwa Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri siswa dari proses
pembelajaran.
32
Hasil belajar yang baik merupakan tujuan pendidikan yang ingin dicapai dari proses pengajaran. Ada tiga ranah yang termasuk sebagai hasil belajar siswa,
yaitu:
a. Ranah Kognitif
Ranah Kognitif menurut Gagne adalah suatu proses internal yang digunakan siswa dalam memberikan perhatian, belajar, mengingat, dan berpikir.
33
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan otak. Menurut Bloom,
27
Indah Rahmawati, Media Permainan Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa, 2013, http:suaraguru.wordpress.com
28
Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Erlangga, 2006, h. 2
29
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011, h. 165
30
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1992, Cet ke-4, h.22.
31
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara,2008, h.27
32
Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, h. 25
33
Wilis Dahar, op. cit. h. 122
18
segala upaya yang menyangkut aktivitas otak termasuk dalam ranah kognitif.
34
Ranah kognitif meliputi kemampuan pengembangan keterampilan intelektual knowledge dengan tingkatan-tingkatan sebagai berikut:
1 Mengingat C
1
, merupakan kategori proses kognitif yang bertujuan menumbuhkan kemampuan untuk meretensi materi pelajaran yang sama
seperti materi yang diajarkan.
35
Mengingat mencakup ingatan mengenai hal- hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan. Pengetahuan yang
disimpan dalam ingatan, akan digali pada saat dibutuhkan dengan cara mengenali recognition atau mengingat kembali recall.
36
2 Memahami C
2
, adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui atau diingat.
37
Memahami mencakup kemampuan untuk mengkonstruk makna dan arti dari sesuatu yang
dipelajari. Kemampuan ini ditampilkan dalam bentuk: menguraikan isi pokok bacaan, mengubah rumus matematika ke dalam bentuk kata-kata, membuat
perkiraan tentang kecenderungan yang nampak dalam data tertentu, seperti dalam
grafik.
38
Memahami meliputi
menafsirkan, mencontohkan,
mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan , dan menjelaskan.
39
3 Mengaplikasikan C
3
, adalah kesanggupan seseorang menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode-metode, prinsip-
prinsip, rumus-rumus, teori-teori dan sebagainya, dalam situasi yang baru dan kongkret.
40
Mengaplikasikan mencakup penggunaan suatu prosedur untuk menyelesaikan masalah atau mengerjakan tugas. Kemampuan ini ditampilkan
dalam bentuk mengaplikasikan suatu rumus pada persoalan yang belum
34
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008, h. 49-50
35
Lorin W. Anderson, David R. Krathwohl, op. cit., h. 66
36
W.S Winkel, Psikologi Pengajaran, Yogyakarta: Media Abadi, 2009, h. 274
37
Anas, op.cit., h. 50
38
W.S Winkel, loc.cit
39
Lorin, op.cit., h. 70
40
Anas, op.cit., h. 51
19
dihadapi.
41
Mengaplikasikan meliputi
mengeksekusi dan
mengimplementasikan.
42
4 Menganalisis C
4
, adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih
kecil dan mampu memahami hubungan diantara bagian-bagian atau faktor- faktor yang satu dengan faktor-faktor lainnya.
43
Menganalisis mencakup kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian, sehingga
struktur keseluruhan atau organisasinya dapat dipahami dengan baik.
44
Menganalisis meliputi membedakan, mengorganisasi, dan mengatribusikan.
45
5 Mengevaluasi C
5
, didefinisikan sebagai membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar. Kriteria-kriteria yang paling sering digunakan adalah
kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi. Kriteria tersebut ditentukan oleh siswa.
46
Mengevaluasi mencakup kemampuan untuk membentuk suatu pendapat mengenai suatu hal, disertai pertanggungjawaban pendapat itu,
berdasarkan kriteria tertentu. Kategori evaluasi mencakup proses-proses kognitif memeriksa dan mengkritik.
6 Mencipta C
6
, mencakup kemampuan untuk menggabungkan beberapa unsur menjadi suatu bentuk kesatuan. Tujuan-tujuan yang diklasifikasikan dalam
mencipta meminta siswa membuat produk baru dengan mereorganisasi sejumlah elemen atau bagian jadi suatu pola atau struktur yang tidak pernah
ada sebelumnya. Mencipta meliputi merumuskan, merencanakan, dan memproduksi.
47
b. Ranah Afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada perubahan tingkah laku peserta didik.
41
Winkel, op.cit.,h. 275
42
Lorin, op.cit., h.77
43
Anas, loc. cit.
44
Winkel, loc. cit.
45
Lorin, op.cit., h. 79
46
Ibid., h.83
47
Ibid., h. 86
20
Ranah afektif menurut Krathwohl dan kawan-kawan 1974, ditaksonomikan menjadi lebih rinci kedalam 5 jenjang, yaitu:
1 Receiving atau attending
Receiving atau attending menerima atau memperhatikan diartikan sebagai kemauan untuk memperhatikan suatu kegiatan atau suatu objek. Pada
jenjang ini peserta didik dibina agar mereka bersedia menerima nilai-nilai yang diajarkan dan menggabungkan diri dengan nilai-nilai tersebut.
48
Kesediaan itu dinyatakan dalam memperhatikan sesuatu seperti memandangi gambar yang
dibuat di papan tulis atau mendengar jawaban teman sekelas atas pertanyaan guru. namun, perhatian itu masih pasif.
49
2 Responding
Responding atau menanggapi adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk ikut serta secara aktif dalam fenomena tertentu dan membuat
reaksi terhadap fenomena tersebut.
50
Responding juga dapat diartikan reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal ini
mencakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar yang datang kepada dirinya.
51
3 Valuing
Valuing menilai atau menghargai merupakan jenjang dimana peserta didik tidak hanya menerima nilai yang diajarkan tetapi peserta didik mampu untuk
menilai baik atau buruknya fenomena yang diajarkan.
52
Menilai mencakup kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap sesuatu dan membawa diri
sesuai dengan penilaian itu. Mulai dibentuk sikap menerima, menolak, atau mengabaikan. Sikap itu dinyatakan dalam suatu perkataan atau tindakan, seperti
mengungkapkan pendapat positif tentang pameran lukisan.
53
48
Anas, op. cit., h. 54
49
Winkel, op. cit., h.276
50
Anas, op. cit., h. 55
51
Nana, op. cit., h. 30
52
Anas, loc. cit.
53
Winkel, op. cit., h.277