C. Pengertian kufr
Pada dasarnya, kufr merupakan sebuah perbuatan yang bertolak belakang dengan ketaatan sehingga sering kali diartikan sebagai sebuah
pengingkaran. Kufr adalah bentuk ketidaktaatan yang dilakukan oleh seseorang terhadap ketentuan-ketentuan yang telah digariskan oleh tuhan.
Berkenaan dengan itu, lafadz kufr memilki arti yang kompleks dalam pemaknan lafaznya. Cawidu dalam penelitiannya telah menemukan sejumlah
padanan kata yang berhubungan dengannya seperti term yang memilki hubungan secara eksplisit ataupun implicit. Term-term yang memilki sinonim
dengan kufr itu sendiri secara eksplisit mengandung makna kufr dalam dirinya ialah juhud, ilhad, inkar, dan syirik. Sedangkan term-term lain yang
hanya mengandung makna secara implisit mengandung makna kekafiran ialah fisq keluar dari pkok agama, zulm menempatkan sesuatu bukan pada
tempatnya, fujur menyingkap penutup agama, berbuat dosa besar, jurm berbuat hal yang tidak disenangi [perbuatan makruh], dalal menyimpang
dari jalan yang lurus dengan mengingat tujuan, ghayy menyimpang dari jalan yang lurus dengan melupakan tujuan, fasad melakukan perbuatan yang
merusak baik itu terhadap tatanan alam maupun manusia, I’tida melampui batas atau menyimpang dalam kejahatan terhadap hak-hak orang lain, israf
melampui batas atau menyimpang dalam kejahatan, ‘isyan berbuat dosa besar dan kecil, kibr menunjukkan sikap angkuh dan membangkang dari
rasul dan ajarannya serta ayat-ayat tuhan, kidzb mendustakan hal-hal
mengenai kebenaran dan ghaflat kealpaan memparhatikan ayat-ayat tuhan.
22
Kufr ditinjau dari segi etimologi ialah berarti satira menutupi, ‘asa durhaka atau tidak taat, imtina menghindar, jahada mendustakan, ghata
menutupi.
23
Adapun penggunaan secara bahasa yang sering digunakan oleh ulama ialah satira yang memilki arti menutupi. Pemilihan tersebut didasarkan
pada sikap orang-orang kafir yang selalu enggan menerima kebenaran sehingga mereka selalu menutup-nutupinya. Sedangkan lawan dari kufr itu
sendirir adalah iman atau keimanan yang berpihak pada kebenaran.
24
Maka orang-orang ‘kafir’ enggan menyatakan keimanannya dan selalu melawan
kebenaran. Dalam ensiklopedi Indonesia, orang-orang yang mengingkari
keimanan yakni orang yang menyangkal keesaan Allah dan kerasulan nabi Muhammad SAW, disebut sebagai orang yang ‘kafir’.
25
Oleh karena itu, orang ‘kafir’ cenderung menyangkal kebenaran wahyu Allah yang telah
dibawa oleh nabi Muhammad saw, kemudian dijelaskan melalui kitab Al- Qur’an dan ajaran-ajarannya hadits. Pengingkaran atau kekufuran terhadap
akidah yang tertera pada kedua sumber tersebut walaupun dalam bentuk masalah-masalah yang kecil seperti mengingkari salah satu rasul atau malaikat
22
Harifuddin Cawidu. Konsep Kufr dalam Al-Quran, h. 54-87
23
Ibnu Mandzur, Lisan al’arab, jilid V Beirut: dar el fikr, 1994,h.144-145
24
Ibnu mandzur, lisan al’arab, h.144. kafara: al-kafru: naqid al-iman ‘lawan dari iman’
25
Hassan Shadiliy, Ensiklopedi Indonesia, Penyunting Susilastuti Suyoko Jakarta: Ichtiar baru-Van Hoeve bekerjasam dengan Elsevier Publishing Project,tt, h.1394