Tahap Penyerasian Tahap-Tahap Penerjemahan

kandungan Al-Qur’an terutama bagi mereka yang tidak menguasai bahasa Arab Al-Qur’an dengan baik. Dengan begitu, penerjemahan Al-Qur’an sangatlah penting dan berperan sekali dalam mengkaji lebih dalam segala sesuatu yang terkandung dalam Al-Qur’an.

4. Penerjemahan Al-Qur’an

a. Sejarah Penerjemahan Al-Qur’an

Al-Qur’anul karim telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, misalnya latin, Inggris, Perancis, Belanda dan sebagainya. Untuk pertama kalinya Al-Qur’an diterjemahkan pada tahun 1143 M, ke dalam bahasa latin, sebagai bahasa ilmu di eropa waktu itu. Al- Qur’an masuk ke eropa melalui andalus. Dari terjemahan bahasa latin inilah kemudian Al-Qur’an diterjemahkan ke dalam bahasa Itali, Jerman dan Belanda oleh para orientalis barat. Pada umumnya penterjemahan Al-Qur’an oleh para orientalis itu mempunyai kecenderungan atau tendensi negatif, yaitu menjelek-jelekkan islam, karena motif mereka bukan untuk menggali dan memahami petunjuk- petunjuk Al-Qur’an, melainkan demi kepentingan misi mereka menyudutkan islam. Maracci misalnya, ditahun 1689 mengeluarkan terjemahan Al- Qur’an ke dalam bahasa latin, dengan teks Arab dan berbagai nukilan dari berbagai tafsir dalam bahasa Arab yang dipilih demikian rupa, ditujukan untuk memberi kesan buruk tentang islam di eropa. Maracci sendiri adalah orang yang pandai, dan dalam menterjemahkan Al- Qur’an itu jelas bertujuan menjelek-jelekkan islam dikalangan orang- orang Eropa dengan mengambil pendapat ulama-ulama islam sendiri, yang menurutnya menujukkan kerendahan islam. Maracci adalah seorang roma Katolik dan terjemahannya itu ia persembahkan kepada emperor Romawi. Terjemahan Al-Qur’an ke dalam bahasa inggris, yang itu pun sesungguhnya sebagai hasil terjemahan dari bahasa perancis, yang dilakukan oleh Du Ryer tahun 1647, untuk pertama kalinya dilakukan oleh A. Ross dan baru diterbitkan beberapa tahun setelah karya Du Ryer itu. Mengingat luasnya tujuan-tujuan terselubung dari para orientalis yang non islam dan anti islam, dalam penterjemahan Al- Qur’an, menyebabkan penulis-penulis muslim berusaha menterjemhkan Al-Qur’an ke dalam bahasa inggris. sarjana muslim pertama-pertama melakukan penterjemahan Al-Qur’an ke dalam bahasa inggris ialah Dr. Muhammad Abdul Hakim Khan, dari Patiala, pada tahun 1905 M. Mirza Hairat dari Delhi juga menterjemahkan Al- Qur’an dan diterbitkan di Delhi tahun 1919. Nawab Imadul Mulk Sayid Husein Bilgrami dari Hyderabad Dacca juga menterjemahkan sebagian Al-Qur’an. Ia meniggal sebelum menyelesaikannya. Ahmadiyah Qadiani juga menterjemahkan bagian pertama Al-Qur’an, pada tahun 1915, Ahmadiyah Lahore juga menerbitkan terjemahan Maulvi Muhammad Ali yang pertama terbit tahun 1917. Terjemahan