kata cultural dan tetap mempertahankan tingkat ketidakwajaran gramatikal dan leksikal dalam proses penerjemahan. Dalam metode
penerjemahan ini, masih mempertahankan kata-kata yang bermuatan budaya, dan diterjemahkan secara harfiah.
d. Penerjemahan Semantik
Penerjemahan ini sudah lebih luwes, artinya sudah tidak mempertahankan lagi tingkat ketidakwajaran gramatikal dan leksikal dalam proses
penerjemahan. Penerjemahan ini masih mempertimbangkan unsur estetika teks Bsu dengan memadukan makna selama masih dalam batas kewajaran.
Dibandingkan dengan penerjemahan lain.
12
Penerjemahan semantik lebih fleksibel.
e. Penerjemahan Saduran
Penerjemahan ini merupakan bentuk terjemahan bebas yang biasa dipakai dalam penerjemahan drama atau puisi. Biasanya antara tema,
karakter, dan plot masih dipertahankan, dan peralihan budaya bahasa sumber Bsu ke dalam budaya bahasa sasaran Bsa ditulis kembali
serta diadaptasi ke dalam bahasa sasaran Bsa.
f. Penerjemahan Bebas
Penerjemahan ini merupakan metode yang mengutamakan isi dan bahkan mengorbankan bentuk teks bahasa sumber Bsu. Umumnya
penerjemahan ini berbentuk parafrase yang dapat lebih pendek atau
12
Rochayah Machali, Pedoman Bagi Penerjemah Jakarta: Grasindo, 2000, h. 52.
lebih panjang dari teks aslinya dan biasa dipakai di kalangan media masa.
g. Penerjemahan Idiomatik
Penerjemahan ini dipakai dalam menerjemahkan teks idom atau istilah- istilah idiomatis. Penerjemahan ini brtujuan memproduksi pesan dalam
teks bahasa sumber Bsu dengan menggunakan kesan keakraban dan ungkapan idiomatic yang tidak didapati pada naskah aslinya, sehingga
terjadi distorasi nuansa makna.
h. Penerjemahan Komunikasi
Penerjemahan ini merupakan upaya memberikan makna kontekstual bahasa sumber Bsu yang tepat, sehingga isi dan bahasanya dapat
diterima dan dimengerti oleh pembaca. Metode ini tetap memperhatikan prinsip-prinsip komunikasi seperti khalayak pembaca
dan tujuan penerjemahan, sehingga teks sumber dapat diterjemahkan menjadi beberapa versi.
Menurut Manna Al-Qaththan,
13
terjemahan dapat digunakan pada dua arti:
1 Terjemahan Harfiah, yaitu mengalihkan lafal-lafal yang serupa dari
suatu bahasa ke dalam lafal-lafal yang serupa dari bahasa lain sedimikian rupa. Sehingga susunan dan tertib bahasa kedua sesuai
dengan susunan dan tertib bahasa pertama. 2
Terjemahan Tafsiriyah atau terjemahan maknawiyah, yaitu menjelaskan makna pembicaraan dengan bahasa lain tanpa terikat
13
Manna Khalil al Qattan, Studi Ilmu-ilmu al Qur’an Jakarta: Litera Antar Nusa, 1993, h. 443.