Kufr juhd Kufr Nifaq

diingkari itu adalah kebenaran. Jadi dapat disimpulkan makna dari kufr juhd yaitu meyakini dengan hati tetapi ingkar dengan lidah. Terdapat dalam surat An Naml ayat 13-14 ⌧ ⌦ ☺ ⌧ ⌧ ☺ Terjemahan versi H.B. Jassin “Tapi tatkala datang kepada mereka mukjizat-mukjizat kami yang terang, mereka berkata, “ini adalah sihir yang nyata.”13 Mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongannya, padahla ahtinya meyakininya. Maka lihatlah bagaimana kesudahannya orang yang melakukan kesusahan 14. Terjemahan versi Mahmud Yunus “Tatkala sampai kepada mereka mu’jizat-mu’jizat kami yang terang, mereka berkata: ini sihir yang terang 13. Mereka mengingkarinya padahal hati mereka meyakininya, karena aniaya dan sombong. Maka perhatikanlah bagaimana akibatnya orang-orang yang berbuat bencana 14. Surat Al-Baqarah ayat 89 ☺ Terjemahan versi H.B. Jassin “Dan ketika datang kepada mereka sebuah kitab dari Allah, menguatkan apa yang ada pada mereka padahal sebelum itu mereka mendo’akan kemenangan terhadap orang kafir-setelah datang kepada mereka apa yang seharusnya mereka ketahui. Mereka mengingkarinya. Maka laknat Allah atas orang yang ingkar”. Terjemahan versi Mahmud Yunus “Tatkala datang kitab Al-Qur’an kepada mereka dari sisi Allah, yang membenarkan kitab yang ada pada mereka taurat dan adalah pada mereka pada masa dahulu meminta pertolongan dengan dia buat melawan orang-orang ‘kafir’, tetapi tatkala datang kepada mereka ketahui Muhammad, mereka mengingkarinya, maka kutuk Allah atas orang- orang ‘kafir’ itu. Dari ayat ini penulis melihat tidak ada perbedaan makna antara dua versi terjemahan ini. Terjemahan ini bermakna “orang yang mengingkari sesuatu dengan lidah padahal hatinya meyakininya terhadap kebenaran”. Dalam ayat ini tidak terjadi perdebatan oleh para ulama atau Ahli Kitab dalam memaknai kata kufr ini.

4. Kufr Nifaq

Kufr Al-Nifaq 4 dapat dianggap sebagai kebalikan dari Kufr Al-Juhud. Kalau Kufr Al-Juhud berarti mengetahui atau meyakini dengan hati tetapi ingkar dengan lidah, maka Kufr Al-Nifaq mengandung arti pengakuan dengan lidah tetapi pengingkaran dengan hati. …… Terjemahan versi H.B. Jassin “Hai rasul Janganlah kau disedihkan oleh orang yang berlomba-lomba dalam keingkaran, yaitu mereka yang berkata, “kami beriman” dengan mulutnya, tapi hatinya tiad beriman”. Terjemahan versi Mahmud Yunus “Hai Rasul, janganlah engkau berduka cita, Karena orang-orang yang bersegera masuk kekafiran diantara orang-ornag yang berkata: kami telah beriman dengan mulut mereka, sedang hati mereka tiada beriman. Dalam ayat tersebut penulis melihat tidak ada perbedaan makna antara dua versi terjemahan tersebut. Terjemahan ini bermakna bahwa “orang yang mengaku beriman tetapi hatinya tidak beriman”. 4 Term lain yang berasal dari kata dasar n-f-q tetapi tidak mengandung makna kemunafikan, antara lain, adalah yang berarti “nafkah” atau “memberi nafkah”. Sehubungan dengan pengertian terakhir ini ada pendapat yang mengatakan bahwa nifaq dalam arti kemunafikan terambil dari kata al-nafiqa yang berarti lobang tikus. Antara lobang tikus dengan kemunafikan memnag ada kesejajaran sifat. Bagian atas luar dari liang tikus tertutup denagn tanah, sedangkan bagian bawahnya berlobang. Demikian pula dengan kemunafikan yang bagian luarnya adalah Islam tetapi bagian dalamnya merupakan keingkaran serta penipuan. Harifuddin Cawidu, Konsep Kufr dalam Al‐Quran Jakarta: Bulan Bintang, 1991 h. 124 Terkait dalam ayat di atas dan banyak ayat lain, dalam memanggil Nabi Muhammad saw. Bukan nama beliau, “hai Muhammad”, tetapi dengan jabatan beliau yakni hai Rasul Ini merupakan penghormatan tersenidiri kepada Nabi termulia dan terakhir itu. Semua nabi yang datang sebelum beliau diseur oleh Allah dengan menyebut namanya. Ya Ibrahim, ya Musa, ya ‘Isa. Pada terjemahan ayat di atas terdapat kata bersegera masuk kekafiran yaitu mempunyai makna terjerumus dalam melakukan hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai iman, dan bahwa mereka melakukannya dengan penuh antusias. Pada kata Kufr Nifaq penulis juga melihat adanya homonimi, pada kata kufr ini diterjemahkan orang yang mengakui kekuasaan allah dengan lidah tetapi pengingkaran di hati.

5. Kufr Syirik

Penulis melihat Syirik di sini juga merupakan homonim dari kata kufr, terjemahan pada kata kufr di sini ialah mempersekutukan tuhan dengan menjadikan sesuatu, selain diri-Nya, sebagai sembahan, obyek pemujaan, dan atau tempat menggantungkan harapan dan dambaan, termasuk dalam kategori kufr, digolongkan sebagai kekafiran sebab perbuatan itu mengingkari kekuasaan dan kesempurnaan-Nya. Penulis melihat Dalam Al-Qur’an, orang-orang musyrik pelaku syirik memang terkadnag ditunjuk dengan term ‘kafir’ al ladzina kafaru, al kafiruun, al kuffar disamping term musyrik sendiri. Surat Al-Anbiya ayat 25 Terjemahan versi H.B. Jassin “Dan tiada kami utus sebelummu seornag pun rasul, yang tiad kami wahyukan kepadanya, bahwa tiada tuhan selain aku, Karena itu sembahlah aku”. Terjemahan versi Mahmud Yunus “Tiada kami utus seorang rasul sebelum engkau, melainkan kami wahyukan kepadanya, bahwa sesungguhnya tidak ada tuhan, kecuali aku, sebab itu, sembahlah aku”. Surat An Nahl ayat 36 ….. Terjemahan versi H.B. Jassin “ Sungguh telah kami utus di antara setiap umat seorang rasul dengan perintah, “sembahlah Allah dan jauhilah thagut”. Terjemahan versi Mahmud Yunus “Sesungguhnya telah kami utus seorang rasul kepad tiap-tiap umat: Hendaklah kamu sembah Allah dan jauhilah thagut berhala”. Di sini penulis melihat bahwa tidak ada perbedaan makna antara dua versi terjemahan tersebut. Ayat tersebut bermakna bahwa “jika seseorang menyembah selain Allah atau mempersekutukan Allah maka ia merupakan ornag yang syirik”.

6. Kufr Nikmat