2. Wacana Argumentasi
a. Pengertian Wacana
Istilah wacana berasal dari bahasa Sansekerta yang bermakna “ucapan atau tuturan”. Dalam bahasa Inggris, istilah wacana disebut dengan istilah
discourse. Kata itu berasal dari bahasa Yunani discursus yang bermakna „berlari ke sana ke mari‟.
“Wacana adalah ucapan; perkataan; tutur; keseluruhan tutur yang merupakan suatu kesatuan; satuan bahasa terlengkap realisasinya dalam
bentuk karangan yang utuh, seperti novel, buku, atau artikel.”
17
Sementara itu, menurut Abdul Chaer
“wacana adalah satuan bahasa yang lengkap, sehingga dalam hierarki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi atau
terlengkap.”
18
“Wacana adalah satuan bahasa terlengkap yang dibentuk dari rentetan kalimat yang kontinuitas, kohesif, dan koheren sesuai dengan konteks
situasi.”
19
Sebagai satuan bahasa yang lengkap, dalam wacana terdapat konsep, gagasan, pikiran, atau ide yang utuh sehingga terjalin komunikasi.
Komunikasi bahasa realisasinya berbentuk lisan atau tulisan. Hakikatnya wacana adalah media komunikasi yang bersifat transaksional jika yang
dipentingkan adalah isi komunikasi, dan bersifat interaksional jika komunikasi terjalin secara timbal balik.
“Apapun bentuknya, wacana mengasumsikan adanya penyapa addressor dan pesapa addressee. Dalam wacana lisan, penyapa ialah pembicara
sedangkan pesapa ialah pendengar. Sedangkan dalam wacana tulisan penyapa ialah penulis sedangkan pesapa ialah pembaca.”
20
Bagannya dapat di ilustrasikan sebagai berikut.
17
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1989, hlm. 1005.
18
Abdul Chaer, Linguistik Umum, Jakarta: Rineka Cipta, 2003, hlm. 267.
19
Yayat Sudaryat, Makna dalam Wacana, Bandung: Yrama Widya, 2008, hlm. 111.
20
Yayat Sudaryat, Makna dalam Wacana..., hlm. 111.
Medium
Gambar 2.2 Wacana Sebagai Wahana Komunikasi
b. Konteks Wacana
Konteks wacana terbagi atas berbagai unsur, yaitu: a
situasi, b
pembicara, c
pendengar, d
waktu, e
tempat, f
adegan, g
topik, h
peristiwa, i
bentuk amanat, j
kode, dan k
sarana.
21
c. Jenis Wacana