Tindakan Pembelajaran Siklus I

3. Tindakan Pembelajaran Siklus I

a. Tahap Perencanaan Pembelajaran siklus I ini terdiri dari tiga kali pertemuan. Pada tahapan perencanaan ini peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, catatan lapangan, dan soal. Materi yang diajarkan pada pertemuan pertama ini adalah mengenai ruang lingkup wacana bahasa Indonesia. Sebagai bahan penunjang pembelajaran, peneliti telah menyiapkan lembar observasi untuk dibagikan pada seluruh siswa di kelas. Pada pertemuan kedua peneliti mengaitkan materi pelajaran sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari, Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan mengerjakan soal siklus I kepada siswa. Bahan yang disediakan peneliti adalah wacana argumentasi yang telah dilengkapi dengan soal uraian yang harus dikerjakan siswa. Selanjutnya peneliti memperkenalkan metode PQ4R sebagai strategi membaca kepada siwa dengan harapan dapat memberikan solusi dan kemudahan bagi siswa dalam memahami makna dan isi bacaan. Pada pembelajaran dengan metode PQ4R, peneliti menjelaskan tahapan- tahapan yang terdapat di dalamnya. Peneliti menjelaskan teknik-teknik menggunakan strategi PQ4R dalam memahami bacaan dan memberikan ilustrasi kepada siswa dalam menjawab dan menyusun pertanyaan. b. Tahap Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan ini peneliti merealisasikan apa yang telah digariskan pada tahap perencanaan. Kegiatan pembelajaran dilakukan sebanyak dua kali pertemuantatap muka di kelas. Pada pertemuan pertama kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran RPP. Materi yang yang dipersiapkan pada pertemuan ini mengenai wacana argumentasi, dilanjutkan dengan kegiatan siswa mengerjakan soal pada siklus I. Kegiatan pembelajaran diawali dengan sebuah cerita yang humoris. Hal ini dimaksudkan agar suasana kelas tidak tampak tegang dan siswa bisa lebih rileks. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan mengeksplorasi pengetahuan dan apersepsi siswa yang selanjutnya dikorelasikan dengan materi pelajaran. Pada kelas XI IPS 1 ini siswi perempuan lebih mendominasi dan tampak lebih antusias dan semangat, baik itu saat penjelasan materi yang disampaikan guru, maupun saat pelaksanaan mengerjakan tugas dan soal pada siklus I. Gambar 4.1 Suasana Kelas XI IPS 1 dalam KBM c. Tahap Observasi Bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas, peneliti melakukan pengamatan observasi untuk mengamati dan mencatat hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Keaktifan dan interaksi siswa selama proses pembelajaran juga menjadi salah satu yang diamati peneliti. Berikut tabel hasil pengamatan yang diperoleh peneliti melalui lembar observasi. Tabel 4.1 Format Observasi Tingkah Laku Siswa dalam Pembelajaran No Aspek yang diamati Tindakan I 1 Siswa memberikan perhatian terhadap penjelasan guru. 70 2 Siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran. 65 3 Siswa antusias terhadap materi pelajaran 65 4 Siswa aktif mengajukan pertanyaan. 60 5 Siswa memberikan komentar dan mengajukan pendapat. 60 6 Siswa dapat menjawab pertanyaan guru. 65 7 Siswa terlibat langsung dalam proses KBM. 60 8 Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan tahapan yang telah dijelaskan. 70 9 Siswa mengevaluasi materi pembelajaran. 65 10 Siswa mengikuti proses pembelajaran sampai akhir dan membuat kesimpulan. 65 Jumlah 645 Total skor : Jumlah Skor yang diperoleh Jumlah aspek : 645 10 : 64,5 Keterangan: Skala penilaian aspek yang dinilai: 10 – 59 : Kurang 60 – 79 : Cukup 80 – 100 : Baik Skala penilaian jumlah rata-rata: 10 – 59 : Tingkat kemampuan rendah 60 – 79 : Tingkat kemampuan sedang 80 – 100 : Tingkat kemampuan Baik Pada tabel 4.1 di atas terlihat bahwa dari sepuluh aspek atau aktivitas siswa yang diamati selama proses kegiatan pembelajaran diperoleh rata-rata 64,5 dengan kategori siswa berprestasi pada tingkat sedang. Data pendukung lain yang diperoleh pada pertemuan awal ini adalah peneliti memberikan soal kepada siswa, hal ini ditujukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan siswa dalam memahami makna dari sebuah bacaan. Berikut tabel hasil tes siklus I. Tabel 4.2 Nilai Siswa dalam Memahami Bacaan pada Siklus I No SiswaResponden Aspek Penilaian Skor Kategori Perolehan skor 1 2 3 4 5 1 Adi 60 60 60 63 65 62 Cukup 2 Ahmad F 60 60 65 63 60 62 Cukup 3 Ahmad N 60 60 60 60 60 60 Cukup 4 Ahmad R 70 57 60 60 65 63 Cukup 5 Aif 50 63 60 61 65 60 Cukup 6 Akmal 60 65 67 57 60 62 Cukup 7 Ari 65 60 60 65 70 64 Cukup 8 Bagus 60 60 60 60 60 60 Cukup 9 Debita 60 60 65 60 60 61 Cukup 10 Elisa 70 70 70 75 75 72 Baik 11 Ella 60 65 60 65 60 62 Cukup 12 Faishal 60 60 60 63 60 61 Cukup 13 Fauziah 70 70 70 70 70 70 Baik 14 Fida 65 67 60 70 65 65 Baik 15 Firda 60 60 60 65 65 62 Cukup 16 Fitria 65 60 65 63 60 63 Cukup 17 Ifat 73 65 63 60 65 65 Baik 18 Ila 60 60 60 60 60 60 Cukup 19 Kiki 65 65 60 65 61 63 Cukup 20 Mario 65 60 60 65 65 63 Cukup 21 Mario S 60 60 65 60 60 61 Cukup 22 Marsha 75 75 75 75 75 75 Baik 23 Meiliya 65 65 65 67 70 66 Baik 24 Melinda 70 70 75 70 70 71 Baik 25 Milda 60 60 60 60 60 60 Cukup 26 Mufid 55 60 60 60 65 60 Cukup 27 Nabilla 65 70 70 75 70 70 Baik 28 Ria 65 65 63 65 65 65 Baik 29 Siti 65 65 70 65 65 66 Baik 30 Syifa 61 65 60 65 60 62 Cukup 31 Urip 57 50 55 55 60 55 Cukup 32 Wahyu 56 60 60 60 57 59 Cukup 33 Welli 60 50 60 60 60 58 Cukup 34 Wiandri 70 70 70 75 75 72 Baik 35 Willy 65 60 62 60 60 65 Baik 36 Yaumul 65 63 65 65 60 64 Cukup Jumlah Skor 2315 Total Skor : Jumlah skor yang diperoleh siswa Jumlah siswa : 2315 36 : 64,3 Berdasarkan Tabel 4.2 nilai siklus I siswa di atas, diperoleh tingkat penguasaan dan pemahaman siswa tertinggi, terendah, dan rata-rata dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.3 Persentase Tingkat Pemahaman Siswa pada Siklus I Tingkat pemahaman Persentase Siklus I Nilai Terendah Siswa 50 Nilai Tertinggi Siswa 75 Rata-rata Nilai Siswa 64,3 Mengacu pada tabel di atas, data yang diperoleh pada nilai siklus I siswa masih dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimum KKM yang ditetapkan 65, yaitu nilai rata-rata 64,3. Selanjutnya peneliti melakukan tindak lanjut pada pertemuan dan siklus berikutnya. d. Tahap Refleksi Setelah melalui rangkaian penelitian mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan observasi diperoleh hasil penilaian siklus I. Dapat dilihat pada tabel di atas masih banyak kekurangan dan kesalahan yang dilakukan siswaresponden. Rata-rata nilai yang diperoleh menjadi tolak ukur karena tidak mencapai nilai KKM yang ditetapkan. Dari jumlah keseluruhan siswa yang mencapai 36 orang, masih ada beberapa siswa yang memperoleh nilai rendah yaitu 50. Hal ini tentu menjadi perhatian peneliti untuk melakukan evaluasi tindakan pada siklus II. Kekurangan dan kesalahan yang terjadi pada siklus I disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya penggunaan waktu yang tidak efektif, hal tersebut disebabkan karena beberapa siswa terlambat masuk kelas. Kemudian jadwal dan pelaksanaan pembelajaran dirasakan menjadi faktor utama penyebab kekurangan yang terjadi, siswa cenderung jenuh dan tidak bersemangat karena jadwal pelaksanaan pembelajaran masuk di jam terakhir sekolah. Namun ketika memerhatikan penjelasan dari guru siswa terlihat lebih serius dan sedikit demi sedikit mencerna apa yang disampaikan dan dijelaskan guru.

4. Tindakan Pembelajaran Siklus II