BAB II KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN
KONSEPTUAL PENELITIAN
A. Acuan Teori dan Fokus Penelitian
1. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran merupakan kegiatan interaksi antara siswa dan guru. Interaksi yang baik akan menciptakan situasi belajar yang bermakna dan
menyenangkan sehingga akan bermuara pada hasil belajar yang diinginkan. Seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, bahwa satu dari sekian banyak
solusi yang diharapkan dapat mendukung terciptanya situasi dan kondisi belajar yang baik adalah modifikasi model pembelajaran yang digunakan.
Modifikasi model pembelajaran tersebut adalah model pembelajaran yang mengacu pada pendekatan siswa aktif dalam proses kegiatan pembelajaran.
Langkah yang ditempuh untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menerapkan model pembelajaran dengan menggunakan strategi PQ4R preview, question,
read, reflect, recite, dan review, yang diaplikasikan dalam kegiatan penelitian tindakan kelas.
Strategi PQ4R sebagai salah satu teori belajar konstruktivistik berperan membantu agar proses pengkonstruksian pengetahuan oleh siswa berjalan lancar.
Guru tidak lagi menstransferkan pengetahuan yang telah dimilikinya, melainkan membantu siswa untuk membentuk pengetahuannya sendiri. Guru dituntut untuk
lebih memahami jalan pikiran atau cara pandang siswa dalam belajar.
2. Penelitian Tindakan Kelas PTK
Penelitian tindakan kelas PTK berasal dari bahasa Latin, Class Action Research CAR yang berarti penelitian yang dilakukan di suatu kelas untuk
mengetahui bagaimana akibat tindakan yang diterapkan disuatu kelas. Menurut Arikunto dalam bukunya, “penelitian tindakan kelas merupakan suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar yang berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.”
9
Sedangkan menurut Madya, “penelitian tindakan kelas merupakan intervensi praktik dunia nyata yang ditujukan untuk meningkatkan situasi praktis
tertentu. Maka yang disebut dengan penelitian tindakan kelas merupakan tindakan yang dilakukan oleh guru yang ditujukan untuk meningkatkan situasi
pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya.”
10
Sementara itu, pernyataan yang lebih umum diungkapkan oleh Sukardi menurutnya, “penelitian tindakan
adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi suatu kondisi sehingga mereka dapat mempelajari pengalaman mereka dan membuat
pengalaman mereka dapat diakses oleh oran g lain.”
11
Mengacu pada penjelasan beberapa tokoh di atas, dapat dikatakan bahwa secara umum tujuan penelitian tindakan kelas adalah memecahkan masalah,
memperbaiki kondisi, mengembangkan, dan meningkatkan mutu kualitas pembelajaran sehingga hasil pembelajaran yang baik bisa tercapai. Dari
keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa beberapa ciri khusus kegiatan PTK antara lain bersifat situasional, kontekstual, berskala kecil, dan terlokalisasi.
Beberapa ahli menyatakan terdapat beberapa langkah dan metode PTK, tetapi secara garis besar metode PTK terbagi menjadi empat bagian umum yaitu;
1 perencanaan, 2 pelaksanaan, 3 pengamatan, dan 4 refleksi. Model dan langkah-langkah tersebut yang akan dilaksanakan secara sistematis pada kegiatan
PTK, yang selanjutnya di ilustrasikan dengan siklus sebagai berikut:
9
Suharsimi Arikunto, dkk., Peneltian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, Cet. VIII, hlm. 3.
10
Suwarsih Madya, Penelitian Tindakan Kelas, KTI On-Line, www.KTI-ONLINE.com, diakses 17 Desember 2010.
11
Sukardi, Metodologi Penelitian Tindakan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, Cet. VII, hlm. 210.
Gambar 2.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas PTK
PERENCANAAN
REFLEKSI PELAKSANAAN
PENGAMATAN
Dari empat ciri khusus PTK yang telah disebutkan di atas, terdapat beberapa prinsip dasar dalam pelaksanaan PTK, yaitu:
1 situasi biasa,
2 kegiatan nyataempirik,
3 peningkatan mutu atau pemecahan masalah,
4 sukarela,
5 sistematik,
6 tindakan berbeda, dan
7 terpusat pada proses.
Kegiatan PTK yang dilaksanakan secara berkesinambungan dapat menjelaskan pada kemajuan, peningkatan, dan sebagainya. Dari pelaksanaan
kegiatan tindakan dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki tindakan pada siklus berikutnya. Secara otomatis dengan melaksanakan kegiatan PTK guru akan lebih
kreatif, sebab dituntut untuk terus berinovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori dan teknik pembelajaran yang digunakan.
B. Acuan Teori Disain-disain Alternatif Intervensi yang Dipilih